Dituding Tak Berimbang, Wartawan Walk Out Konpers Kasus Bullying SD YB Sukabumi

Rabu 13 Desember 2023, 21:47 WIB
Konferensi pers SD Yuwati Bhakti atau YB Sukabumi terkait kasus dugaan perundungan atau Bullying. . (Sumber : SU/Asep Awaludin)

Konferensi pers SD Yuwati Bhakti atau YB Sukabumi terkait kasus dugaan perundungan atau Bullying. . (Sumber : SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan wartawan memilih untuk meninggalkan ruang konferensi pers (Konpers) karena kecewa dituding pemberitaannya tak berimbang oleh pihak SD Yuwati Bhakti (YB) Sukabumi terkait kasus dugaan perundungan atau Bullying di sekolah swasta itu.

Peristiwa ini bermula saat puluhan wartawan memasuki ruangan konferensi pers yang difasilitasi SD Yuwita Bhakti Sukabumi, Rabu (13/12/2023). Konferensi Pers diawali dengan sesi perkenalan yang dilakukan oleh M Saleh Arief selaku Kuasa Hukum Sekolah.

Selang beberapa menit berjalannya konferensi pers, sambil membacakan lembaran tertulis, Saleh menyebut pemberitaan terkait kasus perundungan ini tidak berimbang karena tidak ada upaya konfirmasi dari awak media kepada Pihak Sekolah.

"Sekali lagi saya sampaikan sangat disayangkan ada beberapa pemberitaan yang tidak seimbang. Hanya mendengar satu pihak, tapi pihak kami tidak pernah ditanyakan," kata Saleh saat membacakan pernyataannya di hadapan awak media.

Pernyataan itulah yang diduga menyinggung perasaan awak media yang saat itu hadir hingga memilih untuk Walk Out. Pasalnya para wartawan mengaku sejak pertama kasus perundungan itu muncul ke permukaan, upaya konfirmasi dan klarifikasi kepada pihak sekolah Yuwita Bhakti telah sering dilakukan dan tidak pernah membuahkan hasil.

Baca Juga: Polisi Benarkan Kepsek hingga Ortu Dilaporkan di Kasus Bullying Sukabumi

Ahmad Fikri atau akrab disapa Itoy selaku Sekretaris Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sukabumi Raya, sangat menyesalkan atas pernyataan yang diucapkan oleh pengacara SD Yuwati Bhakti (YB) Sukabumi itu.

"Jadi gini saya secara pribadi itu sangat menyesalkan hal tersebut, pengacara khususnya, kita teman teman itu wartawan awalnya diundang untuk melakukan sebuah konferensi pers di sekolah YB. Konferensi pers itu harapan dari teman-teman wartawan itu kita menampung suara dari sekolah untuk menjadi sandingan cover both side bagi penyeimbang untuk berita yang beredar," ujar Itoy.

Menurutnya, informasi yang beredar di media sosial bahkan lebih ekstrim dan mengerikan. Atas dasar hal tersebut, media massa di Kota Sukabumi berupaya mendatangi pihak sekolah untuk meluruskan semua informasi liar yang beredar di media sosial.

"Kita tahu sendiri bahwa saat ini kasus yang terjadi itu lebih mainstream dan lebih ekstrem itu ada di media sosial. Sementara di media massa itu kita membereskan hal dan meluruskan hal yang terjadi sebenarnya tidak seperti judgement yang dilakukan di media sosial," ucapnya.

Itoy menyebut, niat baik awak media yang berupaya untuk meluruskan pemberitaan yang saat ini beredar luas di masyarakat itu tidak disambut baik oleh pengacara yang diduga meragukan profesionalitas dari awak media.

"Kita datang ke sana itu dengan baik baik tapi sayangnya kuasa hukum yang harusnya itu bisa menjadi penengah antara media dengan sekolah ini malah menyalahkan pihak media pemberitaannya tidak sesuai dengan undang-undang peradilan anak dan segala macamnya ya, kita gak terima lah itu, artinya kuasa hukum sudah meragukan profesionalitas insan media yang ada di Sukabumi," tuturnya.

Baca Juga: Kasus Bullying Siswa SD di Sukabumi Viral Disorot Influencer, Bikin Netizen Geram

Tak hanya itu, jika Pihak Sekolah atau Pengacara menganggap produk jurnalis yang dihasilkan para wartawan itu menyalahi aturan, maka dia mempersilahkan untuk melaporkannya ke Dewan Pers.

"Saya sangat menyayangkan dan kalau memang ini menjadi produk hukum silahkan laporkan kami kalau media massa ini menyalahi aturan tapi kalau media ini benar dinyatakan tidak salah saya menuntut yang namanya Muhammad Saleh sebagai kuasa hukum pihak YB itu harus meminta maaf kepada teman teman wartawan," tandasnya.

Wartawan lainnya, Panji Apriyanto selaku jurnalis NET TV mengaku sempat dua kali mencoba untuk konfirmasi kepada pihak sekolah terkait kasus yang saat ini tengah viral tersebut namun tidak membuahkan hasil, bahkan sempat diusir.

"Dari kasus pertama saya diusirnya. Kan sorenya kita ke sana ramai ramai tea, nah paginya saya berangkat lagi ke situ, sendiri mau konfirmasi ke pihak sekolah. Saya udah itikad baik nyerahin id card saya, nah saya memperkenalkan diri kepada suster di situ tuh eh tiba tiba si satpam langsung bilang 'maaf pak tidak ada kunjungan'.

"Saya bilang bukan mau kunjungan, saya mau konfirmasi soal kasus Leon. 'Maaf pak ga bisa nggak ada waktu, ini bukan waktu kunjungan' gitu kata satpam sama suster. Itu Jam 7 pagi," ujarnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)