Klarifikasi SD Swasta YB Tentang Dugaan Kasus Bullying

Rabu 13 Desember 2023, 17:21 WIB
Kampus SD YB Kota Sukabumi | Foto : Ist

Kampus SD YB Kota Sukabumi | Foto : Ist

SUKABUMIUPDATE.com - Pihak pengelola SD Swasta YB Kota Sukabumi menyampaikan klairifikasi terkait dugaan kasus bullying yang menimpa siswa di lembaga tersebut.

Berikut ini adalah pernyataan resmi yang disampaikan oleh Suster Agustina Dede Mite selaku Kepala Sekolah SD Swasta YB dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip sukabumiupdate.com, Rabu (13/12/2023).

Hampir 100 tahun SD YB hadir di Kota Sukabumi, ribuan anak telah kami dampingi dengan berbagai karakter. Ada yang pendiam, periang dan lainnya.

Bahagia melihat mereka tumbuh alami dengan latar belakang berbeda tapi mereka hidup rukun dalam kebersamaan.

Namun seperti petir di siang bolong, kami tersentak oleh berita mengenai anak kami dengan inisial L yang tersebar luas dengan segala macam versi yang menyudutkan sekolah, kepala sekolah, para guru, dua orang tua murid dan komite sekolah, sampai kami sendiri tak mampu memahaminya.

Untuk itu, pihak sekolah akan menerangkan kejadian yang sesungguhnya dan benar-benar terjadi pada diri L anak kami yang selalu kami sayangi; dengan menerapkan sikap objektif dan nilai netralitas pada semua anak yang dipercayakan pada kami untuk dididik di YB.

Dengan ini, kami ingin meluruskan berita-berita yang telah menyebar di berbagai platform media sbb:

1. Kepala Sekolah, para guru, TU, Komite dan orang tua murid TIDAK PERNAH melakukan tindak kekerasan seperti memukul, menendang, menjambak, meninju, mendorong, menampar dan kekerasan lain yang dituduhkan kepada kami di 72 lokasi yang disebutkan dalam berita, baik sebelum kejadian, saat kejadian maupun setelahnya seperti yang tersebar saat ini. Bahkan membayangkan pun kami tidak pernah.

Yang terjadi justru kami sangat sigap menolong saat kejadian, membawa ke UKS, menghubungi orang tua, membawa ke rumah sakit bersama orang tua, mengunjungi pasca operasi, mendoakan setiap hari sampai saat ini, mendampingi belajar secara pribadi dan khusus selama masa pemulihan di rumah, memberikan kesempatan melaksanakan Ujian Sumatif Akhir Jenjang secara online (Soal dikirim melalui aplikasi perpesanan/WA), sebagai rasa tanggung jawab sekolah terhadap peserta didik.

2. Sekolah TIDAK PERNAH mengintimidasi secara verbal seperti menyuruh piket 4 hari, membersihkan toilet, aula, kelas, hingga poin dikurangi dan perkataan “Kamu Jangan Kasih Tahu Yang Sebenarnya ya”.

3. Pernyataan bahwa anak L dibully sejak Agustus 2022 dalam facebook yang berjudul “Perjalanan... “ adalah TIDAK BENAR.

Adapun kejadian sebenarnya adalah 7 Februari 2023, sekitar pukul 06.44 WIB, beberapa anak sedang bermain, berlari dan saling mengejar selayaknya anak-anak SD yang sedang menunggu waktu mulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Kemudian, beberapa anak memberitahukan kepada Ibu Guru E bahwa siswa L jatuh di dekat pintu kelas. Di saat yang sama seorang anak mendatangi Bapak Guru D untuk memberitahukan bahwa siswa L jatuh dekat pintu kelas.

Mendengar informasi dari anak, Guru D bergegas ke kelas III A untuk melakukan tindakan pertolongan dengan membawa L ke UKS.

Sementara, Kepala Sekolah langsung meminta Bapak Guru I mengambil es batu untuk mengompres tangan anak L sebagai tindakan awal.

Sesuai dengan kebiasaan sekolah berkenaan dengan situasi seperti ini, Ibu Guru E segera menghubungi Ibu L. Ibu Guru E menghubungi Ibu L berulang kali melalui pesawat seluler, sayangnya Ibu L tidak langsung merespon.

Mengingat pentingnya berkomunikasi dan berkoordinasi dengan orang tua L, maka Kepala Sekolah meminta Bapak Guru I dan Ibu Guru E segera ke rumah orang tua L untuk memberitahukan bahwa L jatuh di dekat pintu kelas.

Sekitar 30 – 40 menit ayah L (Bapak DS) datang ke UKS untuk melihat kondisi anaknya. Saat itulah Kepala Sekolah minta maaf kepada Bapak DS atas kejadian yang dialami anak L.

“Papi, kami minta maaf atas kejadian ini. Kami tidak bisa memutuskan sendiri, maka kami perlu berkomunikasi dengan orang tua,” kata Kepala Sekolah.

Lalu Bapak DS menjawab: “Tidak apa-apa Suster. Namanya juga kecelakaan, bisa terjadi kepada siapapun, kebetulan ini terjadi pada L anak kami” kata Bapak DS saat itu.

Lalu Bapak DS melihat kondisi anak L, memutuskan membawa L ke rumah sakit. Saat itu juga anak L di bawa ke rumah sakit dengan mobil sekolah sebagai tindakan cepat dari pihak sekolah.

Sehingga pada 7 Februari 2023 anak L masuk IGD RS Bunut untuk menjalani serangkaian pemeriksaan. Keesokan harinya, 8 Februari 2023 Anak L dioperasi. Lima hari kemudian pada 13 Februari 2023 anak L sudah dapat kembali ke rumah untuk pemulihan. Dalam hal ini pihak sekolah memastikan anak L pulih secara fisik dan mental sehingga setelah berkoordinasi dengan orangtua L maka anak L mulai mendapat pendampingan pembelajaran di rumah mulai 23 Februari 2023. Syukur pada Allah lima hari kemudian yaitu 27 Februari 2023 anak L siap beraktivitas kembali.

Oleh karena itu, secara tegas kami menyatakan bahwa TIDAK ADA TINDAK KEKERASAN, INTIMIDASI DAN PERUNDUNGAN DALAM BENTUK APAPUN YANG DILAKUKAN DI SEKOLAH oleh Kepala Sekolah, Guru dan Tata Usaha serta Komite Sekolah, Orang tua dan Anak.

Demikian yang bisa kami sampaikan. Apabila ada hal lain yang ingin ditanyakan, kami telah menyampaikan informasi melalui kuasa hukum Kantor Pengacara MSA LAW FIRM & PARTNERS Kota Sukabumi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)