PVMBG Turunkan Tim Teliti Pergerakan Tanah di Cireunghas Sukabumi

Selasa 12 Desember 2023, 23:53 WIB
Tim penyelidik pergerakan tanah PVMBG di Desa Bencoy Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi, Selasa (12/12/2023). (Sumber : SU/Asep Awaludin)

Tim penyelidik pergerakan tanah PVMBG di Desa Bencoy Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi, Selasa (12/12/2023). (Sumber : SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan tim ke lokasi bencana pergerakan tanah yang rusak lima rumah warga di Desa Bencoy Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi, Selasa (12/12/2023).

Pantauan langsung sukabumiupdate.com di lokasi sekitar pukul 16:30 Wib, terlihat para petugas PVMBG menyisir sejumlah lokasi retakan tanah, melakukan pengukuran, pengecekan lengkungan retakan, hingga pengambilan gambar melalui udara.

Diketahui, alat yang digunakan dalam proses penelitian itu merupakan dosimeter GPS, pengambilan sampel batuan hingga fotogrametri atau pengambilan gambar menggunakan drone.

Surveyor pemetaan tim penyelidik pergerakan tanah PVMBG, Sumaryono menyampaikan, bahwa kedatangannya itu untuk melakukan penelitian potensi kerawanan yang ditimbulkan dari pergerakan tanah tersebut.

"Kami dari PVMBG bersama tim utamanya melihat pola retakannya seperti apa, kemudian potensinya seperti apa. Kemudian untuk meminimalkan dampak itu apa yang harus dilakukan, karena kan kalau melihat memang pemukimannya itu sampingnya gawir (jurang) kan, kemudian ada aliran saluran drainase di sampingnya, kemudian di bawahnya ada sawah dan lain-lain itu kami susun nanti," ujar Sumaryono.

Baca Juga: Dihantui Sesar Cimandiri, Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Kantor Kecamatan Cireunghas

Menurut Sumaryono, penelitian ini dilakukannya untuk memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi agar dapat menentukan langkah selanjutnya terkait lokasi terdampak bencana.

"Nanti untuk diberikan rekomendasi ke pemerintah daerah langkah selanjutnya apa yang harus dilakukan terkait kejadian longsor di lokasi ini," kata dia.

Adapun hasil sementara dari pengecekan tersebut, diketahui potensi perkembangan retakan di lokasi itu masih ada. Pasalnya selain lokasi yang berada di tebing, area resapan air dari drainase hingga cuaca hujan diprediksi masih akan terjadi dapat menjadi pemicu resiko bencana susulan.

"Kalau potensi berkembangnya masih ada, artinya potensi longsoran susulan itu masih ada. Dan kalau melihat kayak saluran drainasenya atau irigasinya tadi masih ke arah arah situ ya potensinya masih besar untuk terjadi longsor," ungkapnya.

Menurutnya, lokasi pergerakan tanah di Cireunghas masuk kategori zona kerentanan gerakan tanah atau zona menengah sampai tinggi.

"Saat ini menengah tapi ketika muncul tambahan retakan retakan banyak dan potensinya tinggi. Artinya gerakan tanah atau longsor itu bukan status (tetap) kan bisa dinamis ketika muncul tanda tanda apalagi kalau melihat tadi kan 150 meter bentuknya lengkung nah itu jangan sampai di bawah nanti ada pemukiman," ucapnya.

Berdasarkan hasil penelitiannya itu, Sumaryono menyarankan untuk memutus sementara aliran air drainase yang berada di lokasi tersebut, selain itu menyarankan kepada masyarakat untuk mengganti pola pertaniannya menjadi pertanian yang tidak membutuhkan banyak air.

"Solusi jangka pendek diputus aliran drainase tadi. Kemudian yang bagian bawah gawir tadi kalau bisa dialihkan jangan ke arah lokasi longsor tadi, kolam kolam juga dihentikan dan pola tanamnya juga diubah bukan pola tanam yang membutuhkan banyak air," kata dia.

"Solusi jangka panjang kan kita melihat perkembangan ini karena masukan air baru di awal musim hujan puncaknya masih ada Januari Februari cuman yang di dekat gawir harus waspada. Ya sebaiknya minggir dulu hati hati lah yang dekat gawir itu karena ketika longsor itu bagian atasnya ikut ketarik," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 16:28 WIB

Rumah Warga di Nagrak Sukabumi Terseret Longsor, 11 Jiwa Mengungsi

Dampak longsor mengancam dua rumah lain.
Rumah yang terseret longsor di Kampung Cijulang RT 04/04 Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Nagrak
Bola23 November 2024, 16:00 WIB

Dewa United vs Bali United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Prediksi Skor

Dewa United vs Bali United akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-11.
Dewa United vs Bali United akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-11. (Sumber : X/@BaliUtd/Dewaunited).
Inspirasi23 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sales Executive/Pramuniaga Minimal SMA/SMK, Penempatan Kota Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini segera daftarkan diri sekarang juga!
Loker Sales Executive/Pramuniaga Minimal SMA/SMK, Penempatan Kota Sukabumi (Sumber : Freepik/sastock)
Sukabumi23 November 2024, 14:47 WIB

21 Raperda, Usulan Propemperda Kabupaten Sukabumi 2025 Mulai Dibahas

PROPEMPERDA Kabupaten Sukabumi tahun 2025 sebanyak 21 (dua puluh satu) Raperda. 12 (dua belas) Raperda usul prakarsa DPRD sebagaimana usulan dari komisi-komisi dan BAPEMPERDA dan 9 (sembilan) Raperda usulan Pemerintah
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menghadiri Rapat Paripurna DPRD dalam rangka Penetapan Propemperda Tahun 2025 (Sumber: dokpim Kabupaten Sukabumi)
Entertainment23 November 2024, 14:27 WIB

Menanti Teater Musikal Sri Asih Sukabumi, Bangkit Dari Kubur Setelah Puluhan Tahun Mati

Yup, Sri Asih sebagai entitas seni pertunjukan di Kota Sukabumi akan lahir kembali dalam format kekinian yaitu teater musikal. Kelompok
Aktor atau pelakon Sri Asih 1989 akan mencoba menghidupkan kembali Seni Pertunjukkan Sri Asih di Sukabumi (Sumber: su/fit)
Sukabumi23 November 2024, 13:55 WIB

Longsor di Sukabumi, Jalan Sagaranten Kalibunder Tertutup Tanah dan Batu

Akses penghubung Kecamatan Sagaranten dan Kecamatan Kalibunder, di Kampung Cisagu RT. 001/002 Desa Mekarsari Kecamatan Sagaranten, tidak dapat dilintasi kendaraan. Longsor terjadi sekitar pukul 22.30 WIB malam
Jalan Sagaranten Kalibunder Kabupaten Sukabumi tertutup longsor, Jumat malam (22/11/2024) (Sumber: istimewa)
Food & Travel23 November 2024, 13:00 WIB

Danau Biru Cibanten, Wisata Gratis di Banten yang Mata Airnya Tidak Pernah Mengering

Dengan suasana yang tenang dan fasilitas yang cukup lengkap, Danau Biru Cibanten akan memberikan pengalaman liburan yang menyenangkan.
Danau Biru Cibanten adalah destinasi wisata yang cocok untuk Anda yang ingin menikmati keindahan alam yang masih asri dan menyegarkan pikiran. (Sumber : Instagram/@prasetiarm).
Bola23 November 2024, 12:00 WIB

Prediksi Persik Kediri vs PSIS Semarang di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persik Kediri vs PSIS Semarang akan tersaji sore ini mulai pukul 15.30 WIB.
Persik Kediri vs PSIS Semarang akan tersaji sore ini mulai pukul 15.30 WIB. (Sumber : X/@psisfcofficial/@persikfckediri).
Sukabumi Memilih23 November 2024, 11:16 WIB

Tak Progresif Soal Masalah Agraria di Sukabumi, 3 Catatan SPI Usai Nonton Debat Publik II Pilkada 2024

Ada tiga catatan yang diberikan SPI setelah melihat pemaparan paslon 01 Iyos - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas tentang masalah agraria.
Ilustrasi.  Serikat Petani Indonesia atau SPI memberikan 3 catatan penting usai debat publik II pilkada Kabupaten Sukabumi, yang berlangsung di Kabupaten Bandung Jumat 22 November 2024. (Sumber: istimewa)