SUKABUMIUPDATE.com - Keberadaan Kantor Kecamatan Cireunghas yang berlokasi di ruas Jalan Raya Cireunghas, Desa Cireunghas, Kabupaten Sukabumi dihantui pergerakan sesar Cimandiri. Pasalnya, bangunan kantor kecamatan tersebut tepat berada di antara jalur Sesar Cimandiri. Selain itu, bangunan kantor juga berada tepat di bawah tebing setinggi kurang lebih 50 meter.
Diketahui, kondisi Kantor Kecamatan Cireunghas saat ini sudah mengalami banyak retakan di sebagian ruangan. Selain itu potensi bencana alam lainnya yang mengancam kantor tersebut yakni bencana banjir, longsor hingga gempabumi.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan Saputra mengatakan bahwa lokasi kantor tersebut masuk pada zona patahan Sesar Cimandiri.
Baca Juga: Polemik RUU DKJ Soal Gubernur Ditunjuk Presiden, Ini Sikap dari Fraksi DPR
"Kantor Kecamatan Cireunghas itu, memang rawan. Terlebih lagi, kantor kecamatan ini juga masuk pada zona patahan sesar Cimandiri. Tadi, saya duduk di aula kantor Kecamatan Cireunghas juga sudah ada retakan," kata Wawan kepada sukabumiupdate.com, Selasa (12/12/2023).
Sebagai upaya mitigasi bencana, kata Wawan, sebelumnya pihak kecamatan sempat mengajukan untuk dilakukannya penelitian terkait lokasi kantor tersebut guna meminimalisir resiko bencana yang ditimbulkan.
"Nah, tinggal Pemerintah Daerah ada nggak uangnya untuk merelokasi. Jadi, pengajuan tahun kemarin, kendalanya anggaran. Perkembangan untuk pindahnya belum ada. Saya tidak fokus sampai ke pemindahannya, tapi lebih kepada kajian geologi," ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun sukabumiupdate.com, Kecamatan Cireunghas memiliki empat Desa, di antaranya Desa Cipurut, Desa Bencoy, Desa Cikurutug dan Desa Tegal Panjang. Wilayah itu tercatat ada 12.447 kepala keluarga dan 36.427 jiwa yang terdiri dari 18.375 laki-laki dan 18.052 perempuan.
Baca Juga: 40 Peserta Calon Pejabat Pemkab Sukabumi Ikuti Tes Kesehatan di RSUD Sekarwangi
Sementara untuk topografi Kecamatan Cireunghas berada pada ketinggian 500 sampai 700 meter dari permukaan laut. Kondisi topografi Cireunghas beraneka ragam mulai dari kondisi bergelombang dan berbukit dengan luas wilayah sekitar 2.956 hektare.
Terpisah, Camat Cireunghas Asep Mahmud mengatakan terkait potensi bencana, dia menyebut sudah ada pengajuan pemindahan (relokasi). Lokasinya berada di wilayah Kampung Goong, Desa Cipurut, Kecamatan Cireunghas. Lokasi itu dipilih berdasarkan survei dan rekomendasi berbagai pihak.
"Kantor Kecamatan Cireunghas yang saat ini dinyatakan rawan bencana alam khususnya bencana tanah longsor. Makanya, direncanakan kantor kecamatan itu akan dipindahkan ke wilayah Kampung Gunung Goong. Hasil analisis Badan Geologi Bandung juga sudah di ACC (disetujui) dan menyatakan bahwa lokasi di Gunung Goong itu sangat aman karena bukan daerah rawan bencana," jelasnya.
Kendati demikian, rencana pemindahan hingga pembangunan kantor kecamatan baru tergantung dari kesiapan anggaran Pemda. "Iya, katanya membutuhkan anggaran di atas Rp2,5 miliar, untuk pembelian tanah saja dengan luas lebih dari 3.000 meter persegi akan menghabiskan anggaran sekitar Rp1,5 miliar," ungkapnya.
Baca Juga: Jelang Nataru, Perumdam TJM Palabuhanratu Sukabumi Pastikan Layanan Air Maksimal
Saat dikonfirmasi, Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri membenarkan rencana relokasi kantor tersebut, Iyos mengatakan rencana ini dilakukan lantaran titik lokasi yang kini dijadikan kantor Kecamatan Cireunghas dinilai rawan bencana alam.
"Itu baru rencana, karena kita khawatir juga. Insyaallah, mudah-mudahan bisa terealisasi. Saya kira tahun ini belum ya, baru kajian geologi kemudian nanti kita akan tetapkan kantor barunya di tempat yang lebih aman dan nyaman," kata Iyos.
Terlebih, dia juga mengimbau kepada warga masyarakat yang berada di sekitar tebing itu untuk meningkatkan kewaspadaannya. "Imbauan ke masyarakat harus hati-hati. Khususnya yang ada di sekitaran lokasi tebing itu. Kalau orang yang di kantor kecamatan sudah siap mungkin ya, kalau ada apa-apa dan tidak 24 jam ada di kantor, jadi di imbau kepada warga untuk berhati-hati," pungkasnya.