SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan rumah warga dan dua bangunan fasos/fasum di wilayah Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempabumi darat berkekuatan Magnitudo 4,0 mengguncang wilayah Barat Daya Kota Bogor, Jawa Barat, dengan kedalaman 5 kilometer, pada Jumat (8/12/2023) sekitar pukul 02.00 WIB.
Sebelumnya dilaporkan, terdapat 105 unit rumah mengalami kerusakan akibat gempa tersebut, yaitu rusak berat sebanyak 11 unit rumah, rusak sedang sebanyak 36 unit rumah, rusak ringan sebanyak 58 unit rumah.
Namun hingga Minggu, 10 Desember 2023, dari hasil asesmen petugas di lapangan, jumlahnya terus bertambah.
Berdasarkan hasil asesmen sementara dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kabandungan, ratusan rumah yang terdampak gempa tersebut tersebar di sejumlah titik di lima desa, di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Mitos Erep-Erep atau Sleep Paralysis, Benarkah Ketindihan Makhluk Halus?
"Kelima desa tersebut meliputi, Desa Cipeuteuy, Desa Cihamerang, Desa Kabandungan,Desa Mekarjaya, Desa Tugubandung, dengan kategori Rusak Ringan (RR) 144 unit rumah, Rusak Sedang (RS) 40 unit rumah dan Rusak Berat (RB) 2 unit rumah, jumlah total 186 unit rumah rusak," ujar Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kabandungan, Yusuf kepada sukabumipdate.com, Senin (11/12/2023).
Selain rumah, kata Yusuf, terdapat Fasos dan Fasum yang juga mengalami kerusakan, yaitu 1 unit Masjid jami rusak ringan dan 1 unit Madrasah Diniyah rusak ringan
"Meskipun tidak ada korban jiwa, setidaknya, 12 Kepala Keluarga dengan 39 jiwa dipastikan mengungsi, sementara untuk tafsiran kaerugian masih dalam kajian," kata Yusuf.
Menurut Yusuf, Upaya yang telah dilaksanakan adalah asesment kejadian, inventarisasi terdampak, visualisasi, koordinasi, pendirian tenda darurat dan himbauan kewaspadaan.
Kebutuhan saat ini, kata dia, adalah bantuan tanggap darurat pangan, bantuan bahan material bangunan dan terpal.
Baca Juga: Dinas PU Perbaiki Jalan Penghubung Jampangtengah-Purabaya Sukabumi
"Unsur yang terlibat di lapangan, BPBD, Dinas Sosial, Forkopimcam, Pemerintah Desa, P2BK, Tagana, KSB Kabandungan, Pol PP, PMI, unsur relawan dan masyarakat. Adapun situasi terkini, warga panik mengungsi sementara dan warga khawatir gempa susulan," pungkasnya.