SUKABUMIUPDATE.com - Idah (38 tahun) terpaksa menahan rasa sakit saat menghadiri acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (7/12/2023), sekitar pukul 11.45 WIB. Pasalnya jari manisnya membengkak karena cincin yang digunakannya tidak bisa dilepaskan.
"Ibu Idah peserta Musrenbang, tiba-tiba mengeluh karena jarinya bengkak, sudah meringis kesakitan, karena cincinnya sudah hampir menyatu dengan kulit," ujar Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, Miky kepada sukabumiupdate.com.
Miky yang menerima laporan dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Darmareja yang mengetahui Idah kesakitan, langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran (damkar) setempat.
Setibanya Damkar di lokasi, Ibu rumah tangga itu pun harus merelakan cincin kesayangannya dipotong menggunakan gerinda.
"Kemungkinan cincinnya sudah lama digunakan dan jarinya membengkak, langsung saya arahkan ke Damkar, karena ada alatnya khusus," jelas Miky.
Baca Juga: Rumah di Nagrak Sukabumi Ambruk, 1 Penghuni Tewas Tertimbun saat Memasak
Sementara itu, Anggota Rescue Damkar Pos IV Cibadak, Yogi mengungkapkan, proses pemotongan cincin di jemari Idah menggunakan gerinda mini. Pun air dikucurkan terus menerus agar tidak panas. Butuh waktu sekitar 20 menit hingga cincin terpotong dan terlepas.
"Ketika dilihat, ternyata jarinya sudah sangat mengkhawatirkan. Jadi kondisi cincinnya itu sebenarnya sudah belah, bahkan terbilang tajam, ujung cincin yang tajam akibat sudah terbelah, sehingga menusuk ke kulit dan dagingnya. Bahkan jarinya bengkak sampai bernanah, karena sudah beberapa lama," paparnya.
Setelah berhasil dilakukan penanganan, Idah kemudian mendapat perawatan dari tim medis Puskesmas Girijaya untuk pembersihan luka-luka pada jarinya.
"Dikarenakan kondisi jarinya sudah luka, dikhawatirkan infeksi, makanya kita minta bantuan ke pihak Puskesmas," pungkas Yogi.