BNPB dan Wabup Iyos Tinjau Lokasi Pergerakan Tanah di Cireunghas Sukabumi

Kamis 07 Desember 2023, 14:56 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jendral TNI Suharyanto dan Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri saat meninjau lokasi pergerakan tanah di Cireunghas, Sukabumi, Kamis (07/12/2023)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jendral TNI Suharyanto dan Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri saat meninjau lokasi pergerakan tanah di Cireunghas, Sukabumi, Kamis (07/12/2023)

SUKABUMIUPDATE.com - Bencana alam pergerakan tanah di Cireunghas Kabupaten Sukabumi baru-baru ini turut menarik perhatian Pemerintah Pusat. Melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah akan membantu anggaran sebesar Rp250 juta untuk relokasi warga terdampak.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto didampingi Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri dan beberapa unsur pejabat daerah Sukabumi meninjau langsung lokasi rumah ambruk terdampak pergerakan tanah sekaligus memberikan bantuan paket sembako kepada warga.

Dalam kunjungannya, Suharyanto mengaku mendapatkan intruksi dari Presiden Joko Widodo untuk meninjau langsung warga terdampak pergerakan tanah di Kampung Tegalkaso, RT 03/05, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi.

"Hari ini datang ke Kampung Tegalkaso Desa Bencoy Kabupaten Sukabumi diperintah bapak Presiden Joko Widodo, karena kita ketahui bersama beberapa waktu yang lalu di sini terjadi bencana longsor yang mengakibatkan ada yang meninggal dunia (longsor Nagrak, Cibadak, Kabupaten Sukabumi)," ujarnya kepada sukabumiupdate.com di lokasi, Kamis (07/12/2023).

Baca Juga: Hadapi Pemilu 2024, Disdukcapil Kota Sukabumi Rekam KTP Warga Binaan

Selain itu, kata Suharyanto, alasan kedatangannya ke Sukabumi itu mengingat dampak Elnino dan kekeringan hingga curah hujan di Sukabumi yang diprediksi akan berlangsung sampai Januari-Februari 2024 nanti menjadi alasan lain untuk memastikan warga terdampak dapat segera teratasi.

"(Sebelumnya) Pak Bupati sudah menetapkan status tanggap darurat di Kabupaten Sukabumi, kami hadir ke sini tentu saja pada tanggap darurat, pusat harus hadir memberikan bantuan," kata dia.

Suharyanto mengatakan, saat tanggap darurat, pihaknya membawa anggaran operasional dan perlengkapan serta logistik, paling tidak masyarakat yang terdampak secara langsung akibat bencana ini bisa segera teratasi.

Terlebih, melihat dampak kerawanan di lokasi pergerakan tanah tersebut. sambung dia, relokasi menjadi salah satu soslusi yang akan dicanangkan.

"Jadi tadi saya katakan ketika lahan kritis kita pakai, (menggunakan) mata telanjang saja khawatir ini pasti bisa terjadi lagi saat hujan deras longsor pasti akan timbul korban lagi," ucapnya.

Baca Juga: Distribusi Logistik, Panwaslu Kalibunder Sukabumi Antisipasi TPS Outdoor saat Hujan

Ia menegaskan, pihaknya akan rapat koordinasi untuk (memastikan) masyarakat yang tinggal di daerah-daerah bahaya solusinya memang harus direlokasi dan pelaksanaan relokasi ini bukan hanya pertama yang dilakukan.

Adapun besaran anggaran awal yang akan disiapkan, kata Suharyanto, yaitu Rp.250 juta, kendati demikian jika dipandang masih kurang, peroses penganggaran bisa diajukan kembali.

"Jadi untuk tahap awal karena ini kelihatan sudah mulai terkendali kemudian juga masyarakat pengungsi juga tidak banyak. Kami tahap awal memberikan anggaran operasional untuk pemerintah daerah TNI polri nanti hibah diatur oleh pemda sukabumi sebanyak Rp250 juta. Nanti apabila ada kekurangan bisa minta lagi. Utk tahap awal aja," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, terjadi pergerakan tanah yang ratakan satu rumah warga dalam waktu singkat di Kampung Tegalkaso, Rt 03/05, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. Pergerakan tanah bermula dari adanya retakan misterius dari kolam ikan milik warga.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, akibat bencana tersebut saat ini terdapat satu rumah ambruk, satu rusak ringan, tiga rusak sedang dan 43 rumah terancam. Seluruhnya dihuni oleh 48 kepala keluarga.

Baca Juga: Rakor Panwaslu Kalibunder Sukabumi Bahas Tahapan Kampanye Pemilu 2024

Yayan Sopyandi, Sekretaris Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi mengungkapkan pergerakan tanah ini bermula dari retakan kecil misterius yang berada di kolam milik warga disertai lahan sawah yang amblas pada 18 November 2023 lalu.

"Sebelumnya tidak ada retakan, cuman ada terjadi keanehan dimulai dari kolam yang pecah dan airnya tiba-tiba surut, kemudian ditambah dengan anjloknya sawah," ujar Yayan kepada sukabumiupdate.com pada Minggu (3/12/2023).

Selain itu, Yayan mengatakan saat ini muncul saluran-saluran air tersembunyi yang diduga berasal dari dalam tanah di sekitar area pergerakan tanah tersebut.

"Kalau dilihat dari kontur tanah ini sepertinya ada kekosongan di bawah tanah atau saluran-saluran air yang tersembunyi, soalnya dilihat dari bawah sana ada air yang mengalir keruh padahal tidak ada saluran air yang dibuat, dari titik ini (rumah roboh) kira-kira ada 100 meter kesana," ungkap dia.

Adapun penanganan pertama yang dilakukannya terhadap warga terdampak adalah dengan memenuhi kebutuhan air warga, mengingat pasca terjadinya pergerakan tanah itu para warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Perumdam TJM Purabaya-Sagaranten Sukabumi Tingkatkan Pelayanan

"Ini karena kebutuhan air sangat mendesak bagi masyarakat, buat minum maupun kebutuhan lainnya kami upayakan menggunakan paralon dari saluran air yang lebih tinggi, jadi selokan itu airnya dikeringkan sengaja supaya tidak menambah rembesan. Untuk kebutuhan air makanya kami salurkan melalui paralon," ucapnya.

Hingga kini diperkirakan retakan yang terjadi mencapai 200 meter dengan kedalaman mencapai lima meter. "Kurang lebih ada sekitar 200 meter yang memanjang dan bercabang-cabang, untuk kedalamannya belum diketahui karena cara mengeceknya susah sekali tapi kira-kira lebih dari lima meter yang saya ketahui," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Science24 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 24 November 2024, Pagi Berawan dan Siang Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 24 November 2024.
Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 24 November 2024.(Sumber : Pixabay.com/@Horacio30).
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa