SUKABUMIUPDATE.com - Bencana tanah longsor terjadi di Tanjakan Cipeuncit, tepatnya berada di Kampung Renged, Rt 06/02, Desa Cipeutir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Satu bangunan mes pekerja pabrik tahu rusak terseret sejauh 3 meter.
Berdasarkan informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com di lokasi, longsor terjadi saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Selasa 5 Desember 2023 sekira pukul 17.30 WIB. Tebing yang memiliki tinggi kurang lebih 8 hingga 10 meter itu longsor diduga akibat tanah labil atau tidak kuat menahan beban air hujan.
Dede Irfan (50 tahun), salah satu pekerja pabrik tahu sekaligus saksi mata mengatakan, saat kejadian pihaknya tengah membuat adonan tahu. Ia melihat secara jelas kejadian tersebut dan sempat berteriak karena di dalam mes masih ada orang.
"Hujan deras mengguyur jalan dan itu kan lihat semua turun ke bawah longsor ke sini (mes pekerja) saya langsung teriak ke teman teman karena tanah masih bergetar, bergerak terus saya lari ke sini (mes pekerja) takutnya ada korban. Ternyata di sini selamat semua ada empat orang (di dalam mes). Posisi lagi pada tidur, ada juga yang lagi bikin kue di dalam," ujar Dede kepada sukabumiupdate.com di lokasi pada Rabu (6/12/2023).
Baca Juga: Longsor Timpa Satu Rumah Warga di Nagrak Sukabumi, M Gibran Berhasil Selamat
Sesaat sebelum kejadian, ia mengaku mendengar suara letusan seperti petasan yang meledak beriringan dan disuga sumbernya berasal dari retakan aspal atau tanah di tanjakan Cipeuncit tersebut.
"Ada suara. Cuman kayak petasan dekdekdek langsung gitu aja langsung turun, retakan jalan, Karena hujannya deras jadi airnya menggenang ke sini semua," kata dia.
Dede memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian itu. Meski begitu kondisi mes pekerja alami rusak berat akibat terseret tanah longsor sekira tiga meter dari tempat asalnya. Terlebih saat mes terseret, ada motor dan mobil yang terkena pergerakan bangunan mes tersebut.
"Gak ada yang luka. Kerusakan cuman mobil sama motor, bangunannya juga," ungkap Dede.
Dikonfirmasi terpisah, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kadudampit, D Saripudin mengatakan, bahwa sebelumnya di lokasi yang sama pernah terjadi longsor. Selain itu kondisi tebing yang belum memiliki Tembok Penahan Tanah, diduga kuat menjadi penyebab terjadinya bencana tersebut.
"Iya betul, itu kan udah tiga kali longsor di situ, yang pas belokan dulu longsor terancam tiga rumah dan alhamdulillah udah sama PDAM kota sama BPBD dan PU, cuman tinggal itunya doang seharusnya jalan Kabupaten TPTnya diperbaiki dulu sebelum jalannya terus saluran airnya," kata Sarip.
Meski begitu Sarip mengatakan bahwa akses jalan yang tepat berada di atas longsoran tersebut masih aman dan dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. "Aman alhamdulillah untuk akses jalan, mobil juga masuk, tipis si itu sebenernya longsornya," pungkasnya.