SUKABUMIUPDATE.com - Penanganan kasus ledakan tabung gas CNG (Compressed Natural Gas) di Cibadak Kabupaten Sukabumi yang terjadi pada 27 November 2023 lalu belum menunjukkan progres signifikan. Hingga saat ini belum ada penetapan tersangka bagi pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya insiden yang menewaskan dua orang tersebut.
Meski begitu, Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede memastikan bahwa proses penyelidikan terkait ledakan gas ini masih berlangsung.
"Masih penyelidikan, penyidik masih menunggu hasil labfor dan hasil ekshumasi," kata Maruly kepada sukabumiupdate.com, Senin (4/12/2023).
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri menambahkan, dalam kasus ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Tak hanya itu, pihaknya juga kini telah melibatkan Polda Jawa Barat untuk mengusut insiden ledakan gas CNG tersebut.
"Masih dalam penyelidikan, kami melibatkan tim gabungan dari Polda Jabar untuk penanganannya," kata Ali.
Baca Juga: Keperluan Autopsi, Polisi Bongkar Makam Korban Ledakan Gas CNG di Sukabumi
Meski sudah memeriksa sejumlah pihak dan juga melakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP), diakuinya hingga saat ini belum ada penetapan tersangka.
"Sampai saat ini belum ada yang menjadi tersangka," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri juga telah turun tangan untuk ikut memeriksa secara laboratorium terhadap gas CNG (Compressed Natural Gas) yang meledak saat diangkut truk di Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Senin, 27 November 2023.
Ada 20 tabung CNG yang diangkut truk Isuzu pelat kuning nomor polisi B 9496 SYX dari Citeureup, Kabupaten Bogor, menuju Kabupaten Cianjur. Dua tabung lalu meledak sekira pukul 17.35 WIB saat lalu lintas padat. Peristiwa ini menewaskan dua orang yakni Heni Handayani (56 tahun) dan Uwoh Abdullah (38 tahun). Kedua orang korban itu juga sudah melaksanakan proses ekshumasi belum lama ini.