SUKABUMIUPDATE.com - Pergerakan Tanah yang ratakan satu rumah warga dalam waktu singkat di Kampung Tegalkaso, Rt 03/05, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi bermula dari adanya retakan misterius dari kolam ikan milik warga.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, akibat bencana tersebut saat ini terdapat satu rumah ambruk, satu rusak ringan, tiga rusak sedang dan 43 rumah terancam. Seluruhnya dihuni oleh 48 kepala keluarga.
Yayan Sopyandi, Sekretaris Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi mengungkapkan pergerakan tanah ini bermula dari retakan kecil misterius yang berada di kolam milik warga disertai lahan sawah yang amblas pada 18 November 2023 lalu.
"Sebelumnya tidak ada retakan, cuman ada terjadi keanehan dimulai dari kolam yang pecah dan airnya tiba-tiba surut, kemudian ditambah dengan anjloknya sawah," ujar Yayan kepada sukabumiupdate.com pada Minggu (3/12/2023).
Baca Juga: Ambruk, 5 Rumah Rusak Terdampak Pergerakan Tanah di Cireunghas Sukabumi
Selain itu, Yayan mengatakan saat ini muncul saluran-saluran air tersembunyi yang diduga berasal dari dalam tanah di sekitar area pergerakan tanah tersebut.
"Kalau dilihat dari kontur tanah ini sepertinya ada kekosongan di bawah tanah atau saluran-saluran air yang tersembunyi, soalnya dilihat dari bawah sana ada air yang mengalir keruh padahal tidak ada saluran air yang dibuat, dari titik ini (rumah roboh) kira-kira ada 100 meter kesana," ungkap dia.
Adapun penanganan pertama yang dilakukannya terhadap warga terdampak adalah dengan memenuhi kebutuhan air warga, mengingat pasca terjadinya pergerakan tanah itu para warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
"Ini karena kebutuhan air sangat mendesak bagi masyarakat, buat minum maupun kebutuhan lainnya kami upayakan menggunakan paralon dari saluran air yang lebih tinggi, jadi selokan itu airnya dikeringkan sengaja supaya tidak menambah rembesan. Untuk kebutuhan air makanya kami salurkan melalui paralon," ucapnya.
Hingga kini diperkirakan retakan yang terjadi mencapai 200 meter dengan kedalaman mencapai lima meter. "Kurang lebih ada sekitar 200 meter yang memanjang dan bercabang-cabang, untuk kedalamannya belum diketahui karena cara mengeceknya susah sekali tapi kira-kira lebih dari lima meter yang saya ketahui," pungkasnya.