SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Tegalkaso RT 03/05 Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, terutama yang terdampak pergerakan tanah, semakin khawatir. Pasalnya, belum ada deteksi dini dan pemetaan tingkat kerawanan bencana.
Pantauan sukabumiupdate.com di lokasi pada Sabtu (2/12/2023), pergerakan tanah berupa retakan terjadi di kolam ikan, sawah, dan sebagian rumah. Bahkan satu rumah warga sudah rata dengan tanah setelah ambruk pada Jumat, 1 Desember 2023 sekira pukul 15.00 WIB.
Deteksi dini dan pemetaan kerawanan bencana diperlukan supaya warga dapat lebih mengantisipasi pergerakan tanah yang terjadi. Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini satu rumah sudah ambruk, satu rusak ringan, tiga rusak sedang, dan 43 rumah terancam. Seluruhnya dihuni 48 keluarga atau 47 di antaranya kini dihantui pergerakan tanah tersebut.
Baca Juga: Ambruk, 5 Rumah Rusak Terdampak Pergerakan Tanah di Cireunghas Sukabumi
Salah satu warga, Karna Suganda (43 tahun), mengatakan deteksi dini dan pemetaan kerawanan juga diperlukan sebagai bahan pertimbangan apakah perlu mengungsi atau tidak. "Seharusnya cepat, jadi ada kepastian dan tidak waswas. Apakah kami harus mengungsi atau tidak. Intinya ada kepastian," kata dia.
Sejak diketahui ada pergerakan tanah yakni pada 18 November 2023 dan terus meluas, Karna menyebut warga selalu waspada melakukan penjagaan siang dan malam.
"Pasti khawatir, resah, bimbang, apalagi kalau malam ada hujan, lebih mengerikan lagi. Sekarang setiap hari warga berjaga-jaga, setiap malam juga. Seperti kemarin, saat siang kan ambruk (satu rumah), kita sampai malam bahkan dini hari, berjaga," ungkapnya.
Camat Cireunghas Asep Mahmud mengatakan penanganan sudah dilakukan secara persuasif terhadap warga terdampak sejak 18 Nobember 2023. "Sejak pemantauan pergeseran tanah mulai Senin (18 November), Rabu awalnya ke BPBD untuk ditindaklanjuti yang ini yang terkahir yang amblas itu," kata Asep.
Asep mengimbau warga di sekitar area bencana untuk mengurangi aktivitas dan disarankan mengungsi sementara waktu. "Lokasi pergeseran tanah ditinggalkan, jangan ditempati, dan jangan terlalu banyak aktivitas sampai berita ini longsor jangan ada yang menempati gitu," ujar dia.