SUKABUMIUPDATE.com - Bencana pergerakan tanah melanda Kampung Tegalkaso, Rt 03/05, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. Akibatnya 5 rumah warga alami kerusakan dengan satu diantaranya ambruk pada Jumat (1/12/2023).
“Rumah yang terdampak sekitar 5 rumah, tiga rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang dan satu rumah rusak berat,” ujar Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cireunghas Andri Muhammad Fadil kepada sukabumiupdate.com.
Fadil menuturkan, bencana pergerakan tanah di Kampung tersebut terjadi sejak Sabtu 18 November 2023 lalu kemudian pada 26 November saat hujan deras dan semakin parah pada 1 Desember 2023 ini. Rumah permanen milik Dede yang rusak berat tiba-tiba ambruk pada pukul 15:00 WIB.
“Pertama kali retakan terjadi di kolam milik warga terus meluas dengan radius kurang lebih 80 meter. Pada hari ini kembali bergeser kembali tanahnya mengakibatkan 2 rumah mengalami kerusakan berat atas nama Dede 1 KK 4 jiwa dan Ayu 1 KK 5 jiwa,” jelasnya.
Baca Juga: Retak Akibat Gempa, Rumah Warga Sukabumi Ini Akhirnya Ambruk Usai Diguyur Hujan
Selain kedua rumah tersebut, Fadil mencatat tiga rumah lainnya yang mengalami kerusakan ringan berupa retak-retak yakni milik Tata yang mempekerjakan 1 KK 3 Jiwa, Dadang 1KK jiwa dan Endang 1KK 4 jiwa RR.
“Sedangkan yang terancam pergerakan tanah ini total ada 43 rumah. Adapun warga yang mengungsi ke keluarga terdekat sebanyak 2 KK 9 jiwa sejak tanggal 26 November. Kemudian 3 KK lagi tadi disarankan untuk mengungsi takutnya retakan terus melebar dan rumah yang rusak ringan itu terbawa,” jelasnya.
Mengingat pergerakan tanah yang terjadi saat ini, kata Fadil, dirinya telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan langkah sementara terhadap lokasi yang terkena bencana.
“Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, untuk saat ini hanya penilaian terus rencana besok itu ada kerjabakti untuk membersihkan rumah yang ambruk itu,” ucapnya.
Sementara itu, Hasanudin (30 tahun) warga sekitar mengatakan selain rumah ada sawah, kolam ikan hingga akses jalan warga ikut terdampak pergerakan tanah tersebut.
"Ada sawah dua petak, udah dalem tanahnya hampir dua meter turunnya. Jalan patah juga, jalan biasa dicor. Jalan gang, mobil bisa masuk, cuman sampai ke lokasi yang rubuh," ucap Hasan.
Saat ini, kata Hasan, penghuni rumah roboh terpaksa harus mengungsi ke rumah saudaranya. Selain itu penghuni di empat rumah lainnya pun ikut mengungsi.
“Sudah ngungsi cuma ditinggal-tinggal di jakarta, kerja. Yang lain magang cuma kalau malem ga di sini, di saudara-saudara itu,” tandasnya.