SUKABUMIUPDATE.com - Dalam tiga hari, dua peristiwa berdarah terjadi di Kabupaten Sukabumi dan menewaskan tiga warga. Kejadian dimulai pada Senin, 27 November 2023, tabung gas CNG (Compressed Natural Gas) meledak di Kecamatan Cibadak. Kemudian Rabu, 29 November 2023, tawuran maut pecah di Kecamatan Cisaat.
Hingga kini polisi belum menetapkan tersangka atas dua kejadian mengerikan itu. Rangkaian penyelidikan masih terus dilakukan, meski sejumlah barang bukti dan keterangan saksi di lokasi perkara sudah dapat dihimpun. Kedua peristiwa ini pun sama-sama terjadi di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, bedanya satu saat macet dan satu ketika sepi.
Ledakan Gas di Cibadak
Kabar terbaru, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri turun tangan ikut memeriksa secara laboratorium gas CNG yang meledak saat diangkut truk Isuzu pelat kuning bernomor polisi B 9496 SYX di Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Senin sore, 27 November 2023.
Terdapat 20 tabung yang diangkut truk dengan sopir Pardiana (33 tahun) dari Citeureup, Kabupaten Bogor, menuju Kabupaten Cianjur. Dua tabung lalu meledak sekira pukul 17.35 WIB saat lalu lintas macet karena bersamaan jam pulang pabrik. Peristiwa ini menewaskan dua orang: Heni Handayani (56 tahun) dan Uwoh Abdullah (38 tahun).
Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri mengatakan tim Puslabfor Bareskrim Polri datang pada Rabu, 29 November 2023, memeriksa tabung CNG dan truk pengangkut untuk mengetahui penyebab ledakan. Dari total 20 tabung, dua diduga meledak dan terbang. Namun saat ini hanya ada 19 karena satu tabung belum ditemukan.
Dalam proses olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan cylinder valve atau katup silinder tabung gas yang patah. Ali mengatakan dugaan sementara, ledakan terjadi akibat adanya patahan cylinder valve. Adapun korban tewas adalah penumpang Avanza yakni Heni Handayani dan pengendara sepeda motor bernama Uwoh Abdullah.
Baca Juga: Keperluan Autopsi, Polisi Bongkar Makam Korban Ledakan Gas CNG di Sukabumi
Sejumlah bangunan dan kendaraan terdampak ledakan ini di antaranya mobil Toyota Avanza hitam (di belakang truk), Suzuki Grand Vitara biru (di belakang truk), angkot, dan tiga sepeda motor. Selain korban tewas, terdapat tujuh korban luka. Pihak perusahaan RGS telah dimintai keterangan, melibatkan beberapa teknisi dan manajemen.
Polres Sukabumi juga melakukan ekshumasi atau membongkar makam Heni Handayani (56 tahun) dan Uwoh Abdullah (38 tahun). Pembongkaran dilakukan untuk keperluan autopsi sebagai pemenuhan alat bukti forensik. Ekshumasi ini melibatkan dokter forensik dari Rumah Sakit Pusat Polri Kramat Jati Jakarta, dibantu Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian (Dokkes) Polres Sukabumi.
Heni Handayani adalah warga Kampung Bojonggenteng RT 02/01 Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi. Sementara Uwoh Abdullah merupakan warga Kampung Babakan RT 03/02 Desa Bojonglongok, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi.
Tawuran di Cisaat
Pemuda berinisial M (20 tahun) tewas dengan luka bacok di bagian leher kirinya setelah terlibat tawuran maut di Jalan Raya Cisaat, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Rabu malam, 29 November 2023. M merupakan warga Kampung Kadupugur RT 12/04 Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.
Jenazah M (20 tahun) selanjutnya diautopsi di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Kamis, 30 November 2023. Dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Nurul Aida Fathia mengatakan M meninggal dunia di rumah sakit karena kehabisan darah akibat luka bacok yang dialaminya. Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan luka akibat kekerasan benda tajam (luka bacok) pada bagian leher dan beberapa luka karena benda tumpul.
"Kalau luka ada yang disebabkan kekerasan (benda) tajam, ada juga yang disebabkan kekerasan benda tumpul. Kalau kekerasan tajam, seperti yang diketahui, ada di daerah leher satu. Sementara luka tumpul ada di bagian tungkai," kata Nurul Aida.
Terkait luka terbuka atau bacok yang dialami M, menurut Nurul Aida, cukup dalam sehingga mengenai pembuluh darah. Kondisi ini yang mengakibatkan M kehabisan darah dan meninggal. Tanda lain yang memperkuat M kehabisan darah adalah seluruh organ tubuhnya pucat. Jenazah M sudah dimakamkan oleh keluarga di dekat rumahnnya.
Baca Juga: Bacokan Kena Pembuluh Leher, Korban Tawuran di Sukabumi Tewas Kehabisan Darah
Warga sekaligus saksi di lokasi, DH (38 tahun), mengatakan puluhan pemuda dari dua kelompok berbeda diduga terlibat tawuran itu ketika suasana jalanan sepi.
Sepenglihatannya dari dalam rumah, sambung DH, terdapat 20 orang lebih yang terlibat tawuran. "Segerombolan orang bawa samurai, dari jendela (lantai dua rumah) kelihatan. Seram, saya enggak berani keluar. Yang kelihatan awalnya dari arah Cibatu, mungkin ada lima orang. Saat depan kamar saya, diserang dari arah Cisaat ada 20 orangan," ungkapnya.
Ketika bentrokan, lalu lintas hening dan sepi. Tak ada kendaraan yang berani melintas. Para pengendara mengantre di setiap sudut jalan pada kedua sisi. "Mereka bawa pedang juga, samurainya diseret ke aspal terus dikeatasin sambil lari. Abis itu ada mobil sedan lewat. Asalnya enggak ada mobil lewat, sepi banget, kayak takut pada minggir," kata dia.
Tawuran berlangsung selama 15 menit. Para terduga pelaku meninggalkan lokasi begitu mengetahui ada korban jatuh. Saat ini Polres Sukabumi Kota dan Polsek Cisaat melakukan penyelidikan.