SUKABUMIUPDATE.com - Jenazah M (20 tahun) diautopsi di RSUD R Syamsudin SH, Kamis, 30 November 2023. M tewas dengan luka bacok di leher setelah terlibat tawuran di Jalan Raya Cisaat, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Rabu malam, 29 November 2023.
Dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Nurul Aida Fathia mengatakan M meninggal di rumah sakit karena kehabisan darah akibat luka bacok yang dialaminya. M merupakan warga Kampung Kadupugur RT 12/04 Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.
Nurul Aida mengungkapkan berdasarkan hasil autopsi, ditemukan luka akibat kekerasan benda tajam (luka bacok) pada bagian leher dan beberapa luka karena benda tumpul.
"Kalau luka ada yang disebabkan kekerasan (benda) tajam, ada juga yang disebabkan kekerasan benda tumpul. Kalau kekerasan tajam, seperti yang diketahui, ada di daerah leher satu. Sementara luka tumpul ada di bagian tungkai," kata dia kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Detik-detik Mencekam Tawuran Maut di Sukabumi, Tewaskan Warga Kadupugur
Terkait luka terbuka atau bacok yang dialami M, menurut Nurul Aida, cukup dalam sehingga mengenai pembuluh darah. Kondisi ini yang mengakibatkan M kehabisan darah dan meninggal. Tanda lain yang memperkuat M kehabisan darah adalah seluruh organ tubuhnya pucat.
"Karena di leher dekat dengan pembuluh darah. Itu (pembuluh darah) kena. Jadi korban ini cukup kehabisan darah karena semua organnya pucat. Kemungkinan mekanismenya adalah kehabisan darah," ungkapnya.
Nurul Aida juga mengatakan M meninggal di RSUD R Syamsudin SH setelah mendapatkan penanganan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Kamis tengah malam, atau tidak lama setelah kejadian. Sebelumnya, korban dikabarkan sempat dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Korban itu sempat dibawa ke fasilitas kesehatan yang dekat. Kemudian katanya tidak bisa ditangani dan dibawa ke RSUD (R Syamsudin SH), di IGD sempat dilakukan resusitasi atau pertolongan pertama, tapi sudah tidak bisa (diselamatkan)," katanya.
Jenazah M sudah dimakamkan keluarga di tempat pemakaman umum di dekat rumahnnya. Diberitakan sebelumnya, warga sekaligus saksi di lokasi, DH (38 tahun), mengatakan puluhan pemuda dari dua kelompok berbeda diduga terlibat tawuran itu ketika suasana jalanan sepi.
Baca Juga: Warga Kadupugur Tewas dengan Leher Dibacok, Tawuran di Cisaat Sukabumi
Sepenglihatannya dari dalam rumah, sambung DH, terdapat 20 orang lebih yang terlibat tawuran. "Segerombolan orang bawa samurai, dari jendela (lantai dua rumah) kelihatan. Seram, saya enggak berani keluar. Yang kelihatan awalnya dari arah Cibatu, mungkin ada lima orang. Saat depan kamar saya, diserang dari arah Cisaat ada 20 orangan," ungkapnya.
Ketika bentrokan, lalu lintas hening dan sepi. Tak ada kendaraan yang berani melintas. Para pengendara mengantre di setiap sudut jalan pada kedua sisi. "Mereka bawa pedang juga, samurainya diseret ke aspal terus dikeatasin sambil lari. Abis itu ada mobil sedan lewat. Asalnya enggak ada mobil lewat, sepi banget, kayak takut pada minggir," kata dia.
Tawuran berlangsung selama 15 menit. Para terduga pelaku meninggalkan lokasi begitu mengetahui ada korban jatuh. Saat ini Polres Sukabumi Kota dan Polsek Cisaat melakukan penyelidikan.