SUKABUMIUPDATE.com - Ada kejadian tak terduga menimpa sejumlah jurnalis dan Kapolsek Cibadak Kompol Ridwan Ishak beberapa jam setelah terjadinya ledakan tabung gas CNG (Compressed Natural Gas) di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Senin, 27 November 2023 lalu.
Kompol Ridwan Ishak dan sejumlah jurnalis itu tertimpa plafon rumah yang tiba-tiba ambruk di tengah aktivitas wawancara seputar insiden ledakan gas tersebut. Momen itu terekam kamera salah satu jurnalis hingga videonya beredar viral.
Ada lima jurnalis yang tertimpa plafon berukuran panjang sekitar 1 meter dan lebar 0,5 meter itu, yakni Apit Haeruman (MetroTV), Panji Apriyanto (NetTV), Riza (BTV), Riki Achmad (JabarEkspres.com) dan Budiyanto (Kompas.com).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden itu terjadi sekitar pukul 20.50 WIB atau 3,5 jam setelah ledakan yang terjadi sekitar pukul 17:35 WIB.
Baca Juga: Keperluan Autopsi, Polisi Bongkar Makam Korban Ledakan Gas CNG di Sukabumi
Adapun lokasi wawancara sekitar 15 meter sebelah selatan dari tempat kejadian perkara (TKP) mobil yang mengangkut tabung CNG bocor dan meledak di Jalan Raya Sukabumi-Bogor.
Kejadian tak terduga ini tidak menyebabkan cedera berat. Hanya saja sempat membuat kepala salah satu jurnalis pusing karena benjol. Sedangkan Kompol Ridwan Ishak berhasil mengelak saat itu.
"Saya dan Apit yang terkena reruntuhan, kepala kerasa sakit, bahkan kepala Apit sampai benjol," ujar Jurnalis BTV Riza kepada sukabumiupdate.com, Kamis (30/11/2023).
Sementara itu Jurnalis JabarEkpress.com, Riki Achmad, mengungkapkan, bahwa insiden itu bukanlah ledakan susulan, melainkan plafon berbahan internit yang ambruk diduga karena terdampak ledakan sebelumnya.
"Plafon tersebut kemungkinan rapuh karena terdampak insiden kebocoran dan ledakan gas CNG sebelumnya," kata Riki.
Jurnalis Metro TV, Apit Haeruman menjelaskan peristiwa plafon ambruk tersebut terjadi saat berlangsungnya lima jurnalis wawancara. Wawancara pun sudah berlangsung lebih dari satu menit.
"Saya yang paling sakit diantara teman-teman yang lain, hari pertama dan kedua masih kerasa pusing," ucapnya.
"Walaupun masih benjol di kepala, tapi sekarang udah gak seperti awal benjolnya, sudah sedikit pulih, gak pusing lagi," sambung Apit yang juga Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sukabumi Raya.
Baca Juga: Gadis di Sagaranten Sukabumi Sudah Sebulan Hilang, Ortu Berharap Reva Pulang
Kendati demikian, Apit memastikan kamera miliknya aman, lantaran pada saat wawancara berlangsung, menggunakan kamera handphone.
"Kamera terkena juga, tapi terkenanya itu pecahan reruntuhan aja, karena menimpa kepala dulu, baru sisanya ke handphone," pungkasnya.