Ribuan Buruh Tutup Jalan Sukabumi-Cianjur, Tuntut UMK 2024 Naik 7,47% Ditetapkan

Rabu 29 November 2023, 12:53 WIB
Ribuan buruh menutup jalan nasional perbatasan Sukabumi-Cianjur pada Rabu (29/11/2023). | Foto: SP TSK-SPSI Kabupaten Sukabumi

Ribuan buruh menutup jalan nasional perbatasan Sukabumi-Cianjur pada Rabu (29/11/2023). | Foto: SP TSK-SPSI Kabupaten Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Ribuan buruh dari Serikat Pekerja Tekstil, Sandang, dan Kulit-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP TSK-SPSI) Kabupaten Sukabumi memblokade jalan nasional perbatasan Sukabumi-Cianjur pada Rabu (29/11/2023). Mereka menutup jalan dengan kurang lebih 7 ribu sepeda motor atau sekitar 10 ribu orang.

Ketua SP TSK-SPSI Kabupaten Sukabumi Mochamad Popon mengatakan aksi ini dilakukan atas tantangan Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menjelang pengumuman Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tahun 2024. Sebelumnya, Bey telah lebih dulu menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 sebesar Rp 2.057.495.

UMP tahun 2024 Jawa Barat itu naik sekitar 3,57 persen dari UMP tahun 2023 yang sebesar Rp 1.986.670 atau kenaikannya Rp70.825. Bey berharap UMP tahun 2024 yang ditetapkan beberapa waktu lalu dijadikan pedoman dalam penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang paling lambat diumumkan 30 November 2023.

Baca Juga: UMK 2024 Kabupaten Sukabumi Diusulkan Jadi Rp 3,6 Juta, SPSI: Baru Rekomendasi

Terkait penutupan jalan pada Rabu ini, Popon menyebut kondisi sekarang kendaraan dari Cianjur dan Bandung menuju Sukabumi, maupun sebaliknya, berhenti total tidak dapat bergerak, kecuali kendaraan darurat seperti ambulans. Buruh menuntut Penjabat Gubernur Jawa Barat segera menetapkan UMK 2024 Kabupaten Sukabumi.

"Aksi hari ini sesuai tantangan Penjabat Gubernur Jawa Barat untuk turun ke jalan. Makanya kami tutup akses Jalan Nasional Sukabumi-Cianjur sehingga mobilitas menjadi tidak bergerak atau lumpuh. Tuntutannya sederhana, segera tetapkan UMK 2024 Kabupaten Sukabumi sesuai rekomendasi Bupati Sukabumi yakni naik 7,47 persen," kata dia kepada sukabumiupdate.com.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah menetapkan rekomendasi UMK tahun 2024 sebesar Rp. 3.602.268,66. Surat rekomendasi itu ditandatangani Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan ditujukan kepada Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melalui Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat.

Dalam surat rekomendasi ini disebutkan UMK Kabupaten Sukabumi tahun 2024 naik 7,47 persen dari UMK tahun sebelumnya yakni Rp. 3.351.883,12. Usulan UMK 2024 tersebut memperhatikan pokok-pokok pikiran Dewan Pengupahan Kabupaten Sukabumi tanggal 23 November 2023.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa