SUKABUMIUPDATE.com - Kebijakan iuran siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Sukabumi, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, diprotes salah satu orang tua murid berinisial B (40 tahun). B menyebut iuran tersebut diduga sering dijadikan alasan untuk menahan kartu ulangan jika belum dilunasi.
B mengatakan iuran siswa itu disepakati dalam musyawarah komite sekolah dengan orang tua murid ketika ajaran baru. Anak B sekarang duduk di salah satu angkatan dan sudah beberapa tahun mengikuti kebijakan tersebut. Namun menurut B, sejumlah orang tua hanya ikut-ikutan menyepakati pungutan ini karena mayoritas telah setuju.
"Betul itu hasil musyawarah yang diadakan komite. Mungkin bagi orang tua siswa yang mampu, uang Rp 100 ribu tidak seberapa," ujar dia kepada sukabumiupdate.com pada Rabu (22/11/2023).
B mengatakan iuran siswa ini sebesar Rp 100 ribu per bulan. Berdasarkan rapat komite sekolah dengan orang tua murid, iuran akan digunakan untuk keperluan sekolah sebagai Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Tetapi masalah terjadi, kata B, saat ada siswa yang belum melunasi iuran, kartu ulangannya diduga ditahan.
"Ada siswa yang belum lunas iurannya, ditahan kartu ulangannya. Seolah-olah iuran ini wajib," katanya.
Baca Juga: Tanggapan Kadisdik Kota Sukabumi Soal Iuran Seikhlasnya di SD Negeri
Wakil Ketua Komite MAN 4 Sukabumi Eka Setia menegaskan iuran ini hasil kesepakatan dalam rapat komite sekolah dengan orang tua murid. "Betul (hasil kesepakatan). Daftar hadir ada (rapat), surat pernyataan orang tua ada, dan dokumentasi foto ada," ujarnya.
Eka menyatakan tak ada penahanan kartu ulangan terhadap siswa yang belum melunasi iuran. "Tidak ada penahanan kartu ulangan. Silakan orang tuanya datang ke sekolah," kata dia.
Hingga berita ini tayang, sekolah belum memberikan penjelasan lebih rinci terkait jumlah siswa dan kegunaan uang iuran tersebut. Salah satu pengajar sekaligus Humas MAN 4 Sukabumi, Rahmat, melalui pesan WhatsApp meminta pihak yang mempertanyakan kebijakan ini untuk datang ke sekolah secara langsung.
"Mohon maaf untuk konfirmasi datang ke madrasah, komite yang menjelaskan," katanya. Kepala MAN 4 Sukabumi juga belum membalas pesan WhatsApp sukabumiupdate.com.