SUKABUMIUPDATE.com - Curug Luhur Cikaso yang terletak di Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi dikenal sebagai salah satu objek wisata yang memiliki keindahan.
Curug dengan ketinggian sekitar 20 meter ini, memiliki keistimewaan tersendiri. Ketiga aliran airnya yang jernih mengalir bagai shower yang mengucurkan air dari langit.
Aliran Sungai Cikaso tersebut kemudian mengalir menuju Leuwi Rentah Pulekan, lalu menuju lautan yang disebut Leuwi Bali. Sungai Cikaso memiliki lebar sekitar 50 meter, dan di atasnya membentang jembatan sepanjang 57 meter.
Curug Luhur Cikaso dikelola oleh warga setempat, dan kini semakin ramai dikunjungi wisatawan dari luar daerah, baik domestik maupun mancanegara. Tidak hanya itu, curug tersebut juga kerap digunakan sebagai lokasi shooting untuk film-film horor.
Baca Juga: Diikuti 150 Media, Pelatihan Cek Fakta AMSI Resmi Berakhir
Siapapun tentu bisa memasuki area curug serta menikmati keindahannya. Selain itu, pengunjung juga bisa menyisir pemandangan hijau nan elok sepanjang Sungai Cikaso, dengan menyewa perahu seharga Rp50 ribu.
Mitos Ular Raksasa dan Wanita Berkudadi Curug Luhur Cikaso
Selain memiliki keindahan, ternyata Curug Luhur Cikaso memiliki cerita mitos yang beredar di sekitarnya. Konon, sejak dahulu daerah sekitar Curug Luhur Cikaso terkenal angker. Menurut penuturan warga di sana, area curug tersebut banyak dihuni para makhluk halus.
Masyarakat sekitar mengenal beberapa istilah yang mengaitkan keberadaan mahluk halus di sana seperti, lulun samak atau pusaran air yang menyerupai pusaran angin puting beliung. Selain itu, area curug tersebut juga diyakini sebagai tempat berkembangnya habitat buaya raksasa.
Meski ramai dikunjungi wisatawan, tapi keangkeran Curug Luhur Cikaso dan Sungai Cikaso tetap melekat kuat di kalangan warga sekitar. Konon, setiap tahunnya selalu memakan korban manusia. Bahkan, menurut cerita warga di sana, korban dari kalangan wanita hampir semuanya masih berstatus perawan.
Baca Juga: Disebut Perbaikan Asal-asalan, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Kembali Diperbaiki
Beberapa wisatawan yang pernah mengambil foto di lokasi ini, kerap ada penampakan jin dan mahluk halus menyerupai seekor ular yang melayang di angkasa pada hasil jepretan mereka. Atau terkadang, penampakan itu menyerupai seorang gadis cantik tengah menunggang kuda melayang di antara jatuhan air curug.
Sehingga tidak heran, jika sampai sekarang Sungai dan Curug Luhur Cikaso tetap tersohor angker dan menakutkan bagi warga sekitar. Namun begitu, para pengunjung bukannya surut, tetapi malah semakin banyak yang berkunjung. Walaupun banyak juga yang datang untuk sekadar memancing ikan.
Kisah Ki Hamali
Penunggu atau biasa disebut kuncen, adalah orang yang bertugas menjaga bangsa jin agar tidak mengganggu penduduk setempat. Ia adalah seorang pria pemberani, dan dipercaya warga memiliki kemampuan menyelam hingga empat jam lamanya.
Pria tersebut bernama Ki Mali, atau ada juga sebagian warga yang menyebutnya dengan nama Ki Hamali. Ia seorang gagah perkasa dan bisa menaklukan para jin dan buaya raksasa di Sungai Cikaso.
Keunikan lain dari Ki Mali ini, jika ia hendak menyeberangi Sungai Cikaso, maka ia selalu mengenakan dudukuy (topi khas Sunda-red) dalam posisi miring. Hal ini dilakukan Ki Mali agar mudah dikenali oleh bangsa jin penunggu Sungai Cikaso.
Baca Juga: Mayat Pria Tanpa Busana Ditemukan di Ciracap Sukabumi, Tak Ada Identitas
Konon, jika ada warga yang menyeberangi sungai tersebut menggunakan dudukuy tidak dengan posisi miring, maka para bangsa jin dan buaya dengan mudah mengetahui jika orang tersebut bukanlah anak buah Ki Mali. Sedangkan jika dudukuy yang dikenakan berposisi miring, para jin pun akan segan dibuatnya, sehingga mereka tidak memiliki keberanian untuk mengganggunya.
Karena jika bangsa jin dan buaya tersebut nekad mengganggunya, maka mereka akan berhadapan dengan Ki Mali, sosok perkasa yang sangat mereka takuti.