SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah Mezzanin Gazebo yang berjejer di kawasan Objek Destinasi Temat Wisata (ODTW) pantai Karanghawu mengalami kerusakan dan tak terurus. Bangunan tempat bersantai yang dibangun di pesisir pantai yang berada di Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi itu merupakan sarana umum untuk wisatawan.
Pantauan dilapangan, terdapat 7 unit Mezzanin Gazebo di kawasan Pantai Karanghawu tersebut kondisinya sudah tidak layak digunakan lagi karena terdapat beberapa komponen yang terbuat dari besi mengalami kerusakan akibat korosi yang diduga oleh angin laut.
"Iya pada rusak jadinya gak bisa naik ke atas gazebonya. Kalau dulu bisa saya dua kali kesini, kalau diatas itu kelihatan semua pemandangan indahnya pantai Karanghawu ini," kata Saepul Anwar (37 tahun) pengunjung asal Bogor, Minggu, (19/11/2023).
Baca Juga: Pantai Karanghawu Sukabumi, Tempat Indah Sarat Cerita Mitos
Menurut Saepul, seharusnya fasilitas untuk beristirahat pengunjung yang datang ke tempat wisata ini bisa terawat, sehingga pada saat pengunjung yang datang bisa menikmati fasilitas yang ada.
"Saya rasa pengunjung lain juga sama, fasilitas gazebo tidak bisa digunakan ini merusak pemandangan serta merugikan pengunjung, ya mudah mudahan segera ada perbaikan saja," ucapnya.
Sementara itu Sekretaris Kecamatan Cisolok Okih Fazri Assidiq mengatakan bahwa memang terdapat 7 gazebo yang berada di sekitar pantai Karanghawu yang mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan.
Menurut Okih, pihaknya dari jajaran forkompimcam Cisolok telah melakukan kordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi untuk dilakukan perbaikan dan penataan kembali.
"Kita sudah berkomunikasi dengan Dispar, nah nanti selanjutnya akan dilakukan pendataan, pembinaan terhadap para PKL, dan mereka akan kita relokasi sementara ke gazebo itu. Penataan sedang kita coba, dengan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga," terang Okih.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Wawan Setiawan memastikan, Mezzanin Gazebo di pantai Karanghawu sudah diprogramkan Dinas Pariwisata untuk dilakukan perbaikan.
"Mudah-mudahan baik APBD (2024) maupun (bantuan) provinsi (Jawa Barat) alokasi kegiatan perbaikannya bisa teranggarkan," ujarnya.