SUKABUMIUPDATE.com - Pristiwa tragis menimpa gadis remaja ditemukan tewas tergantung di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi, menyisakan sisi misterius. Bagaimana fakta keseharian korban dan apa yang terjadi dibalik pristiwa tersebut?.
Lurah Cibadak, Budi Eka Andriana mengatakan bahwa ia mengetahui informasi tersebut setelah mendapatkan laporan dari warga.
"Korban merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, dan berasal dari keluarga sederhana, kedua orang tuanya pekerja dan aktif di lingkungan sekitar," ujar Budi kepada sukabumiupdate.com, pada Jumat (17/11/2023).
Terkait dugaan motif atau isu di luar, Budi menegaskan bahwa pihaknya belum bisa mengonfirmasi karena keluarga masih dalam suasana duka.
"Kami telah berkomunikasi dengan keluarga, tidak ada masalah yang diketahui di keluarganya, dan kemarin masih suasana duka. Walaupun kami khawatir ada indikasi lain," ucapnya.
Baca Juga: Ratusan Siswa SD Diajak Tanam Mangrove di Pantai Cikadal Sukabumi
Budi mengungkapkan, bahwa pihaknya tidak terlalu mendalami ke urusan keluarga tersebut, bahwa berusaha memberikan dukungan. "Kami takut ada sebab lain yang tidak kami ketahui. Tapi, kita harus menghormati privasi keluarga," jelasnya.
Meski korban adalah seorang siswi dan dikenal aktif bersosialisasi, Budi mengakui keheranannya hingga terjadi peristiwa tersebut. "Kami juga mendapat konfirmasi dari pihak kepolisian, namun keluarganya menolak visum dan hal lainnya. Mungkin ini adalah takdir dari Allah hingga keluarga sudah ikhlas untuk kepergian almarhumah," ungkapnya.
Budi menjelaskan pihaknya terus berupaya untuk membantu dalam situasi ini. "Kami telah datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama aparat lainnya, termasuk aparat keamanan dan rekan-rekan terkait," tutup Budi.
Sebelum diberitakan, seorang gadis berusia 17 tahun ditemukan tewas tergantung di kusen pintu kamar rumahnya pada Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 11.30 WIB. Kejadian ini mengagetkan warga sekitar.
Baca Juga: Maling 9 Motor, Belong Akhirnya Diciduk Dirumah Istri di Tegalbuleud Sukabumi
Kapolsek Cibadak Kompol Ridwan Ishak melalui Kanit Reskrim Ipda Asep Suhriat menyampaikan bahwa korban pertama kali ditemukan oleh kakak kandungnya sendiri, AT (20 tahun).
"Korban ditemukan tergantung tali sepatu dan dasi sekolah yang terikat pada kusen pintu, dengan ketinggian 180 sentimeter dan panjang ikatan kusen 55 sentimeter," kata Asep kepada sukabumiupdate.com.
"Ditemukan oleh kakak korban yang langsung memutuskan tali gantungannya dan langsung dilarikan ke RSUD Sekarwangi," tambahnya.
Asep menuturkan, berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan hasil visum luar di RSUD Sekarwangi Cibadak, kejadian ini dinyatakan murni bunuh diri karena tak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.