Dalam Seminggu Terjadi Dua Kasus Bunuh Diri di Sukabumi, Ada Apa Sebenarnya?

Jumat 17 November 2023, 11:15 WIB
Ilustrasi - Selama seminggu ini tercatat ada dua kasus bunuh diri yang terjadi di Sukabumi. (Sumber : Freepik.com/@syarifahbrit.)

Ilustrasi - Selama seminggu ini tercatat ada dua kasus bunuh diri yang terjadi di Sukabumi. (Sumber : Freepik.com/@syarifahbrit.)

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam seminggu di bulan November 2023 ini telah terjadi peristiwa bunuh diri dua perempuan remaja. Berdasarkan catatan Redaksi sukabumiupdate.com hingga 17 November 2023 hari ini, setidaknya ada dua kasus bunuh diri yang terjadi.

Peristiwa terbaru terjadi pada seorang gadis berusia 17 tahun pada Kamis 16 November 2023 dan sebelumnya remaja 13 tahun ditemukan tewas tergantung pada Selasa 14 November 2023.

Gadis 17 Tahun Tewas Tergantung

Sebuah kejadian tragis terjadi di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi, seorang gadis berusia 17 tahun ditemukan tewas tergantung di kusen pintu kamar rumahnya pada Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 11.30 WIB. Kejadian ini mengagetkan warga sekitar.

Baca Juga: Geger Gadis di Cibadak Sukabumi Tewas Tergantung

Kapolsek Cibadak Kompol Ridwan Ishak melalui Kanit Reskrim Ipda Asep Suhriat menyampaikan bahwa korban pertama kali ditemukan oleh kakak kandungnya sendiri, AT (20 tahun).

"Korban ditemukan tergantung tali sepatu dan dasi sekolah yang terikat pada kusen pintu, dengan ketinggian 180 sentimeter dan panjang ikatan kusen 55 sentimeter," kata Asep kepada sukabumiupdate.com.

"Ditemukan oleh kakak korban yang langsung memutuskan tali gantungannya dan langsung dilarikan ke RSUD Sekarwangi," tambahnya.

Baca Juga: Tak Ada Tanda Kekerasan pada Jasad Remaja Tewas Tergantung di Nagrak Sukabumi

Asep menuturkan, berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan hasil visum luar di RSUD Sekarwangi Cibadak, kejadian ini dinyatakan murni bunuh diri karena tak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Pemeriksaan RSUD menunjukkan tanda-tanda kematian akibat gantung diri, seperti luka jeratan di leher sepanjang 30 sentimeter dan keluarnya cairan air kencing. Sehingga, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban," katanya.

Menurut Asep, keluarga korban menolak untuk autopsi dikarenakan sudah ikhlas dan menerima kejadian ini sebagai takdir.

Baca Juga: Kronologi Penemuan Remaja Perempuan Tewas Tergantung di Nagrak Sukabumi

"Jenazah rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) terdekat di kawasan Kecamatan Cibadak pada hari ini," pungkasnya.

Remaja 13 Tahun Tewas Bunuh Diri di Rumahnya

Remaja perempuan berusia 13 tahun ditemukan tewas tergantung di rumahnnya di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Selasa pagi (14/11/2023). Kejadian ini mengagetkan warga sekitar dan beredar cepat di media sosial.

Berdasarkan informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com dari laporan penanganan di lapangan yang dibagikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, korban merupakan lulusan sekolah dasar (SD) dan ditemukan meninggal dunia sekira pukul 04.30 WIB.

Baca Juga: 8 Ciri Anak Stres dan Depresi Karena Sering Dimarahi Orang Tua

Korban meninggal dunia dalam kondisi tergantung di depan ruangan seperti kamar dan terikat kain. Jenazah kemudian dievakuasi lalu dibawa ke puskesmas terdekat untuk diperiksa secara medis. Adapun proses evakuasi berjalan lancar oleh tim gabungan.

Camat Nagrak, Adang Suganda mengatakan tidak ada tanda kekerasan pada mayat remaja perempuan yang ditemukan tergantung di sebuah rumah warga di Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Selasa (14/11/2023), sekitar pukul 05.00 WIB.

Menurut Adang, posisi mayat tergantung pada kusen pintu, tinggi mayat sekitar 150 sentimeter dan berat 48 kilogram.

Baca Juga: 10 Ciri-ciri Anak yang Stres dan Tidak Boleh Disepelekan Orang Tua

"Korban saat ditemukan tergantung dengan terikat kain sarung bermotif batik, ketinggian kusen pintu sekitar 180 sentimeter, dengan panjang ikatan kusen 55 sentimeter. Dengan posisi korban jongkok menggantungkan diri," katanya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (14/11/2023).

Setelah itu, kata Adang, pihak tenaga kesehatan, Puskesmas Nagrak beserta anggota Polsek Nagrak melakukan pemeriksaan terhadap mayat korban, terdapat tanda tanda meninggal akibat gantung diri yaitu terdapat luka jeratan di leher sepanjang 20 cm, lidah menjulur, keluarnya cairan air kencing dari kemaluan.

"Tidak ditemukan luka-luka, bekas kekerasan pada tubuh korban, dan pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah," ujarnya.

Baca Juga: 7 Ciri Anak yang Stres Karena Memiliki Luka Batin, Yuk Kenali Bunda

Selanjutnya, kata Adang, keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dikarenakan sudah ikhlas dan menerima takdir dari ilahi.

"Rencana pemakaman akan dilakukan hari ini di salah satu TPU di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi," pungkasnya.

Sebelumnya, Adang menyampaikan kronologi penemuan sesosok mayat dengan identitas DS (13 tahun) dan merupakan anak ke 5 dari 5 bersaudara tersebut.

Baca Juga: 13 Cara Menghibur Orang Depresi, Yuk Bantu Ringankan Beban Mereka!

"Kronologis kejadian, almarhum bersama keponakannya yang bernama S (8 tahun) yang juga menjadi saksi, tidur di rumah pada Senin, 13 November 2023. Sedangkan orang tua almarhum tidur di saung sawah untuk persiapan tandur di sawah," ujarnya

Menurutnya, almarhum tidur di kamar depan sedangkan S tidur di kamar tengah. Kemudian pada pagi hari Selasa (14/11/2023) sekitar pukul 05.00 WIB, Ketika saksi S terbangun dan bermaksud akan membangunkan almarhum, S sudah melihat almarhum tergantung di kusen pintu kamar depan dengan menggunakan kain warna coklat bermotif batik.

"Melihat kejadian tersebut kemudian saksi menghubungi A (65 tahun) dan O (58 tahun) yang tidur di saung, kemudian A melaporkan kejadian tersebut ke pihak desa dan selanjutnya pihak desa melaporkan kejadian tersebut ke polsek Nagrak," katanya.

Baca Juga: 12 Ciri Orang yang Memiliki Luka Batin, Kamu Mengalaminya Juga?

Menurut Adang, tindakan yang sudah dilakukan, anggota polsek Nagrak beserta Unsur Forkopimcam, Pemdes, pihak keluarga dan warga setempat melakukan evakuasi terhadap korban, dan mengamankan TKP.

"Pihak polsek Nagrak dan Nakes dari pukesmas Nagrak memeriksa kondisi awal mayat, melakukan koordinasi dengan pihak keluarga dan mencari keterangan terhadap saksi atau pihak keluarga dan membuat laporan," pungkasnya.

Catatan Redaksi:

Penting untuk tidak meremehkan depresi atau stres. Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami depresi, penting untuk mencari bantuan profesional. Ada berbagai cara untuk mengobati depresi, termasuk terapi dan obat-obatan. Dengan pengobatan yang tepat, depresi dapat diatasi dan risiko bunuh diri dapat dikurangi.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami depresi:

  • Berbagi perasaan Anda dengan orang yang Anda percaya dapat membantu Anda merasa lebih baik.
  • Terapis atau psikiater dapat membantu Anda memahami depresi dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.
  • Melakukan kegiatan yang Anda sukai dapat membantu Anda merasa lebih baik dan mengurangi stres.
  • Biarkan mereka tahu bahwa Anda peduli dan Anda ada untuk mereka.
  • Ingatlah bahwa Anda adalah spesial dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Dengan memahami pentingnya tidak meremehkan depresi, kita dapat membantu mencegah bunuh diri dan menyelamatkan nyawa.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi