SUKABUMIUPDATE.com - Proses pembebasan lahan untuk pembangunan Tol Bogor Ciawi Sukabumi atau Tol Bocimi seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat dengan panjang 13,7 kilometer tengah berlangsung di Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Sebagian rumah warga terdampak, telah rata dengan tanah, Rabu (15/11/2023).
Pantauan sukabumiupdate.com di lokasi, terlihat sebagian rumah warga telah rata dengan tanah dan sebagian lainnya telah dikosongkan oleh pemiliknya. Selain itu para pekerja yang bertugas melakukan perataan rumah warga tengah melakukan pekerjaannya, namun tidak terlihat ada alat berat yang berada di lokasi.
Salah satu warga terdampak, Ade (55 tahun), mengaku saat ini ia terpaksa harus pindah ke daerah Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, buntut pengosongan tempat tinggalnya di Selajambe yang terdampak pembangunan Tol Bocimi Seksi 3.
"Ya mau gimana lagi emang terdampak (pembangunan) jadi saya pindah ke Kabudampit, beli tanah di sana, saya disini lagi beresin rumah aja, takutnya ada yang ketinggalan (barang)," ujar Ade saat ditemui di bekas rumahnya pada Rabu (15/11/2023).
Baca Juga: Sopir Hilang Konsentrasi, Kronologi Truk Tabrak Beton Pintu Tol Bocimi Sukabumi
Menurutnya, pembayaran uang ganti rugi (UGR) terhadap rumah yang terdampak itu tidak merata dan dipandang ganjil, pasalnya terkait nominalnya semua dipukul rata.
"Enggak sesuai, mau yang bersertifikat mau yang enggak juga semua sama harganya, asal punya SPPT aja. Saya ini posisinya di pinggir jalan dibayar Rp1 Juta per meter, yang cuma kena setengah rumahnya juga sama, tapi dibayarnya utuh (satu rumah)," ungkap dia.
Warga lainnya, Heri (54 tahun) mengatakan bahwa pembongkaran itu telah berjalan kurang lebih satu pekan ke belakang. Ia juga mengatakan hampir semua rumah yang terdampak di wilayah RW nya telah selesai dibongkar.
"Hampir seminggu (perataan rumah) kalau di sini (Rw 03) hampir semuanya beres tinggal 4 rumah lagi. Saya kurang tahu kalau masalah uang, soalnya sama teteh (kakak) diurusnya, sekarang pindah ke bawah daerah Rambay," kata Heri.
Selain itu, ia juga mengatakan warga yang terdampak mayoritas memilih untuk pindah ke daerah lain. "Kebanyakan pindah, ada yang ke daerah Mangkalaya, Palabuhanratu, Kadudampit, udah pada pindah sebagian yang udah dibayar mah," ucapnya.
Kendati demikian, ia tak mengetahui pasti kapan batas akhir pengosongan rumah tersebut, pasalnya area yang terdampak selalu berubah.
"Kurang tahu kalau batasnya (pengosongan), soalnya belum pasti, kemaren daerah sini, sekarang pindah lagi jadi ke sana, jadi pindah-pindah area yang kenanya," pungkasnya.
Baca Juga: 70 Kades Hasil Pilkades 2023 Dilantik Bupati Sukabumi, Berikut Daftar Namanya
Diketahui sebelumnya, Tol Bocimi memiliki panjang 54 kilometer. Seksi 1 Ciawi-Cigombong (15,35 kilometer) sudah beroperasi Desember 2018. lalu Seksi 2 Cigombong-Cibadak (11,9 kilometer) sudah beroperasi sejak 4 Agustus 2023. Sementara Seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat (13,7 kilometer) dan Seksi 4 Sukabumi Barat-Sukabumi Timur (13,05 kilometer) dalam proses pembebasan lahan.
Adapun pembangunan Tol Bocimi Seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat telah direncanakan melewati sebanyak 6 kecamatan dan 15 desa serta dengan 12 jembatan di atas sungai.
Keenam kecamatan tersebut adalah kecamatan Ciambar, Nagrak, Cibadak, Caringin, Cicantanyan dan Cisaat. Dari enam kecamatan itu tedapat sekitar 15 desa yang akan terlintasi Tol Bocimi Seksi 3.
Adapun untuk desa yang dipastikan terdampak Tol ini pertama Desa Cisarua dan Desa Belakambang yang berada di Kecamatan Nagrak, Desa Munjul di Kecamatan Ciambar, Desa Karangtengah dan Desa Cihelangtonggoh di Kecamatan Cibadak.
Sedangkan di Kecamatan Caringin berada di Desa Cijengkol, Mekarjaya dan Desa Talaga. Untuk di wilayah Kecamatan Cicantayan berada di Desa Lembursawah, Cijalingan, Cisande, Cimahi dan untuk Kecamatan Cisaat berada di daerah Desa Kutasirna, Cibolang Kaler dan Desa Selajambe.
Baca Juga: Sepi Pembeli, Sejumlah Kios di Sukabumi Tutup Tergerus Tol Bocimi Seksi 2
Melansir dari suara.com, Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengaku optimis bahwa proses pengerjaan tol Bocimi bisa selesai di akhir tahun 2024 mendatang.
Menurut Endra pada 6 Agustus 2023 lalu, pembebasan lahan untuk seksi 3 tersebut sudah mencapai lebih dari 86 persen. Terkait pihak mana yang akan melanjutkan pembangunan Tol Bocimi Seksi 3, dia mengatakan bahwa terdapat beberapa opsi mulai dari tetap dilanjutkan oleh Waskita sampai dengan opsi Hutama Karya yang melanjutkan pembangunan proyek tersebut.
Opsi lainnya adalah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dititipkan melalui Hutama Karya yang juga melaksanakan pembangunan Seksi 3.
Kendati demikian Endra mengatakan, Kementerian PUPR saat itu belum mengetahui keputusan mengenai opsi mana yang akan diambil.
"Untuk Seksi 3 kan dari Cibadak ke Sukabumi Barat, itu kira-kira 12 kilo. Kebutuhan investasinya kira-kira Rp 2,5 triliun," ujar Endra.
Pada November 2022, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sukabumi menyatakan pembebasan lahan Tol Bocimi Seksi 3 sudah rampung dengan biaya Rp 731 miliar. Ini disampaikan Kepala Seksi Penataan Hak Pertanahan dan Pendaftaran Tanah BPN Kabupaten Sukabumi, Jumalianto.
"Proses pengadaan tanah jalan tol sedang dimaksimalkan sampai Seksi 3 di tahun 2022. Kita berdoa semoga proses pengadaan tanah berjalan lancar karena untuk kesejahteraan warga Sukabumi. Kalau pembayaran (pembebasan lahan) tol sudah sampai Seksi 3, dari Sundawenang (Parungkuda) ke Cibolang (Cisaat). Seksi 3 sudah sampai Al-Masthuriyah pembagian, sudah pembayaran (pembayaran uang ganti rugi atau UGR)," kata Jumalianto.
Menurut Jumalianto, pintu keluar Tol Bocimi Seksi 3 nantinya berada di ujung Jalan Lingkar Selatan Cibolang dekat Masjid Raya Raudhatul Irfan.