SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kota Sukabumi terus mengupayakan peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat. Hal tersebut diwujudkan oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi melalui Gerakan Aksi Bergizi: Sobat Gemaz Generasi Emas Bebas Anemia dan Zero New Stunting.
Kegiatan pada Kamis, 9 November 2023 di MAN 2 Kota Sukabumi ini dihadiri Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji, Bidang Promkes Dinas Kesehatan, Tim Penilai Gerakan Aksi Bergizi, Forum Pimpinan Kecamatan Warudoyong, Kepala MAN 2 Kota Sukabumi Yepi Prezi Agus Gunadi, dan para guru madrasah.
"Sobat Gemaz diselenggarakan serentak di Jawa Barat. Program kita memang tidak cukup hari ini untuk menurunkan angka stunting, harus berkelanjutan,” ujar Kusmana Hartadji.
Penurunan angka prevalensi stunting/tengkes melalui program yang diinisiasi Dinas Kesehatan Kota Sukabumi disebutkan oleh Kusmana telah memperlihatkan hasil positif. Data Dinas Kesehatan menunjukkan penurunan angka prevalensi tengkes sampai saat ini sudah 19,2% dari target yang harus dicapai pada 2024 yakni 14%.
"Upaya-upaya penurunan angka stunting ditujukan terutama untuk para remaja yang pada saatnya nanti akan melahirkan anak, dalam hal ini akan menjadi generasi emas. Saya berharap program strategis ini didukung oleh berbagai pihak, tidak hanya Dinas Kesehatan, juga unsur-unsur masyarakat lainnya,” ujar Kusmana.
Gerakan Aksi Gizi merupakan implementasi penurunan angka stunting menjadi salah satu dari 17 arah dan tujuan pembangunan nasional.
Baca Juga: Kuatkan Keluarga, Kota Sukabumi Prioritaskan Penurunan Angka Stunting
Kusmana menegaskan sebagai bagian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat diperlukan tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan bersama-sama. “Pemerintah Kota Sukabumi sejauh ini telah menunjukkan satu komitmen melalui berbagai upaya seperti penyediaan sarana aktivitas fisik, ruang terbuka hijau publik, kawasan bebas kendaraan bermotor, dan jalur sepeda yang aman dan representatif,” lanjut dia.
Pemanfaatan pekarangan rumah menjadi langkah sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebagai substitusi dari beberapa kebutuhan pokok yang semakin meningkat harganya. Kegiatan sederhana seperti ini, disebutkan oleh Penjabat Wali Kota Sukabumi, jika dilakukan bersama-sama akan memiliki nilai tambah.
“Setidaknya, setiap rumah memiliki kebutuhan-kebutuhan substitusi seperti sayuran dan buah-buahan, untuk menghemat pengeluaran,” kata Kusmana.
Gerakan Aksi Bergizi Sobat Gemaz yang diselenggarakan di sekolah, dituturkan oleh Kusmana Hartadji sebagai bentuk intervensi pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas hidup dan derajat para remaja.
“Remaja adalah bagian dari masyarakat yang memiliki peran penting di masyarakat. Dan gerakan yang dikhususkan untuk remaja putri, ini sudah menunjukkan peran positif dalam penurunan angka anemia dan tengkes di Kota Sukabumi,” tambah Kusmana Hartadji.
Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri se-Kota Sukabumi dilakukan secara berkala setiap pekan. Dalam satu tahun, remaja putri usia 12-18 tahun mesti mengkonsumsinya sebanyak 52 kali. Pemberian Tablet Tambah Darah oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi tidak hanya dilakukan di seluruh sekolah, juga kepada 288 posyandu terintegrasi dari 461 posyandu yang tersebar di Kota Sukabumi.
Gerakan Aksi Bergizi Sobat Gemez bukan sekadar program rutin, juga menjadi bukti keseriusan pemerintah untuk mengimplementasikan transformasi sosial menuju Indonesia Emas 2045, sebagaimana tertuang dalam 17 arah pembangunan nasional. (ADV)
Sumber: Website KDP Kota Sukabumi