SUKABUMIUPDATE.com - Kasus dugaan bullying atau perundungan yang dialami siswa kelas tiga di salah satu Sekolah Dasar (SD) Swasta di Kota Sukabumi turut mengundang perhatian banyak pihak.
Dinas Pendidikan Kota Sukabumi turut ikut berkomentar atas berlanjutnya kasus tersebut ke ranah hukum setelah sebelumnya dinyatakan berdamai dalam mediasi yang dilakukan Pihak Sekolah bersama orang tua korban pada Kamis 29 September 2023 lalu.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Sukabumi, Martin Wahyudi mengaku sejak mencuatnya kasus dugaan perundungan itu, pihaknya langsung melakukan berbagai upaya dalam menangani kasus tersebut.
Baca Juga: Rumah Ambruk Diterpa Hujan Angin di Kabandungan Sukabumi, Satu Keluarga Mengungsi
"Pertama kasus ini terjadi di triwulan satu 2023 (tepatnya 7 Februari). Kebetulan saya belum (menjabat) di sini, saya baru satu bulan di sini. Kemudian muncul kasus ini dan langsung kami tindaklanjuti dengan mendatangi pihak sekolah pada waktu itu," ujar Martin kepada sukabumiupdate.com saat ditemui di kantornya pada Jumat (3/11/2023).
Dalam kunjungannya ke sekolah, pihaknya mengaku mendapatkan informasi dari sekolah bahwa peristiwa itu bukan disebabkan karena tindakan bullying melainkan kecelakaan murni yang terjadi di lingkungan sekolah tersebut.
"Berdasarkan informasi yang kami terima itu merupakan kecelakaan murni karena itu terjadi di pagi hari sebelum dilaksanakannya pembiasaan seperti upacara atau apa lah waktu itu," kata dia.
Menanggapi proses mediasi yang berujung damai, namun kekinian berbuntut pada pelaporan oleh pihak orang tua korban kepada sekolah. Pihaknya mengaku masih menunggu hasil dari proses penyelidikan pihak berwajib.
Baca Juga: Sejarah Semangka Palestina yang Jadi Simbol Perjuangan Sejak 1960 an
"Jadi dari pihak sekolah kalau sudah begini kita jalani saja proses yang sedang berjalan. Jadi biarlah nanti pembuktiannya sesuai dengan hasil investigasi pihak berwajib," ucapnya.
Terlebih dalam upaya pencegahan bullying atau perundungan yang terjadi di sekolah, Disdik Kota Sukabumi mengaku sering melakukan sosialisasi terkait pencegahan tindak kekerasan atau perundungan di sekolah.
"Pertama terkait bully dan kekerasan, ini sudah sering kita sosialisasikan. Terakhir kita juga minta setiap sekolah utk membentuk tim TPPK (tim pencegahan dan penanggulangan kekerasan) sudah ada beberapa sekolah yang membuat tim itu," pungkasnya.