SUKABUMIUPDATE.com - Keberadaan enam pohon trembesi setinggi 15 sampai 20 meter di Kampung Jaringao RT 07/05 Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, menjadi harapan warga saat musim kemarau. Sebab, pohon besar ini mampu menjaga sumber air untuk kebutuhan masyarakat.
Pohon trembesi atau penduduk setempat menyebutnya pohon Ki Hujan sudah ada di Kampung Jaringao sejak zaman Belanda. "Berpengaruh. Secara signifikan memang tidak karena jumlah pohon Ki Hujan terbatas," kata perangkat Desa Pangumbahan Hudaya Lukito kepada sukabumiupdate.com, Selasa (31/10/2023).
Hudaya mengatakan keberadaan pohon Ki Hujan cukup berpengaruh terhadap ketersediaan air di Kampung Jaringao saat musim kemarau. Namun, dia mengakui tidak bisa mencukupi kebutuhan semuanya karena saat ini berdasarkan data yang dimilikinya, ada 80 hingga 90 keluarga yang tinggal di kampung tersebut.
Baca Juga: Pesona Curug Nangsi Waluran Sukabumi, Tak Pernah Kering Meski Kemarau Panjang
Pohon Ki Hujan menjadi andalan penduduk Kampung Jaringao saat musim kemarau seperti sekarang. Meski berkurang, tetapi air pada sumur warga yang memiliki kedalaman 10 sampai 15 meter tetap tersedia. Kondisi ini lebih baik daripada kampung lain yang sumurnya sudah mengering, terutama yang di dataran tinggi.
"Jadi masih cukup. Pohon Ki Hujan menjadi salah satu akar penguat sebagai pohon resapan air yang memungkinkan menjadi penyangga di wilayah embung mata air Ciburial. Saat ini lokasi tersebut menjadi sumber mata air yang diandalkan saat warga Pangumbahan dan sekitarnya mengalami krisis air bersih," kata Hudaya.