SUKABUMIUPDATE.com - Aksi vandalisme terjadi pada sejumlah baliho caleg atau capres peserta Pemilu 2024 di beberapa ruas jalan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Baliho yang dipasang di pinggir jalan itu ditempeli stiker bertuliskan "pembohong".
Seperti yang dilihat sukabumiupdate.com di ruas jalan Simpang tiga KH. Anwari menuju arah simpang tiga jalan jaksa Agung R. Soeprapto, kampung Gunung Sumping, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Jumat (27/10/2023). Di tempat ini sejumlah APK (Alat Peraga Kampanye) berupa baliho berfoto Capres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto hingga caleg dari partai Demokrat A. Yamin jadi sasaran.
Ketua DPC partai Gerindra Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara mengaku sangat menyayangkan dengan adanya aksi vandalisme kepada APK tersebut. Menurutnya hal itu dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Untuk itu ia meminta momen pesta demokrasi tidak dilaksanakan dengan kebencian, hoaks serta tidak dilakukan dengan pembodohan-pembodohan terhadap masyarakat.
“Sangat menyesal apabila ada oknum yang melakukan hal itu, saya rasa nanti pasti dari Gerindra akan membikin pembersihan baliho baliho yang dirasa ada yang menempel menempel oleh orang yang tidak bertanggung jawab itu,” ujar Yudha kepada awak media, Jumat (27/10/2023).
Baca Juga: Putusan Hasil Sidang MKMK Diminta Sebelum 8 November, Gibran Terancam Diganti?
Yudha kemudian mengimbau kepada seluruh kader partai Gerindra untuk tidak terpancing dan tidak bereaksi secara negatif dengan adanya aksi vandalisme tersebut. Ia meminta agar kader lebih fokus kepada pemenangan pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Saya juga menghimbau juga kepada para caleg, tim sukses untuk segera merapihkan posisi baliho baliho yang tidak sesuai penempatannya, tidak sesuai dengan aturan dari Bawaslu dan KPU,” terangnya.
Terpisah, ketua DPP Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi Iman Adi Nugraha mengaku tidak tahu menahu soal beberapa baliho caleg partai Demokrat ditempeli stiker tersebut.
“Siapa itu yang ininya (tempelnya). Bukan Demokrat saja kan, semua partai kelihatannya, nggak tahu itu dari kelompok mana tempelan pembohong-pembohong itu,” ujarnya.
Ia pun meminta oknum pemasang tulisan tagar itu untuk terbuka, tidak memasang dengan cara terselubung.
“Kalau kita kan nggak bisa rusak-rusak, apalagi yang pasangnya tidak terbuka pasang tulisannya, orang sudah masang baliho, baliho itu dibolehkan asalkan nggak pake nomor, nggak pake petunjuk mengajak,” ucapnya.
Sementara itu A. Yamin salah satu caleg dari partai Demokrat Kabupaten Sukabumi untuk provinsi Jabar memilih untuk tidak berkomentar panjang terkait aksi vandalisme yang menyasar baliho yang ada fotonya tersebut.
“Itu kan yang ngerjain pasang bukan saya, itu kan yang ngerjain anak-anak tim di lapangan. Cuma kalau terkait masalah ada yang jahil bapak no komen ah, biarin aja, takut salah. Masyarakat juga sudah tahu, bukan yang bapak aja semua juga sama, semua baliho juga ditempelin begitu,” ujarnya.