Terkendala Persyaratan, Stabilisasi Harga Beras di Pasar Parungkuda Masih Tertunda

Rabu 25 Oktober 2023, 18:31 WIB
Petugas Disdagrin berkomunikasi dengan pemilik toko beras di Pasar Parungkuda Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari

Petugas Disdagrin berkomunikasi dengan pemilik toko beras di Pasar Parungkuda Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari

SUKABUMIUPDATE.com - Program yang diluncurkan Bulog terkait Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Parungkuda Kabupaten Sukabumi masih belum terealisasi. Hal ini disebabkan oleh belum terpenuhinya berbagai dokumen persyaratan yang diperlukan oleh toko penyalur.

Koordinator Unit Pasar Parungkuda, Usep Rustandi, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu kabar dari salah seorang pedagang, yang harus melengkapi persyaratan yang diperlukan.

"Diketahui, satu pedagang, H. Nanang, belum menyelesaikan persyaratan karena NPWP-nya belum terverifikasi," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (25/10/2023).

Usep mengatakan, persyaratan yang dibutuhkan termasuk NIB dan NPWP. Mereka sedang menunggu proses verifikasi tersebut. Setelah semuanya selesai, kemudian pihaknya akan melaporkan ke Bulog.

Baca Juga: Bapenda Sukabumi Dampingi Sekda Ade Hadiri Rapat Rekonsiliasi Panas Bumi 2024

Usep menuturkan, sebelumya itu di Pasar Parungkuda ada 4 kios beras yang akan ikut program Bulog, terus ketika disurvei menjadi 3 kios, karena pemilik kiosnya sakit. Jadi ketika disurvei sedang tidak ada, makanya diganti dengan pedagang yang lain. Namun, kini ada penambahan 2 kios, jumlahnya menjadi 5 kios. 

Akibatnya, sambung Usep, jumlah pasokan beras dari 8 ton per minggu menjadi 10 ton, dengan masing-masing pedagang menerima 2 ton setiap minggunya.

"Hal ini terjadi karena ada permintaan tambahan dari salah seorang pedagang yang ingin mendapatkan jatah distribusi beras dari Bulog untuk dijual. Permintaan ini akhirnya disetujui oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian," jelasnya.

Terkait dengan jadwal distribusi, kata Usep, masih belum ada informasi pasti. Namun, ketika persyaratan selesai, pihak Bulog akan memberitahu masing-masing pedagang.

"Intinya kalau udah selesai persyaratan, nanti dilaporkan ke bulog dan nanti masing-masing pedagang ditelpon, untuk konfirmasi kapan mau dikirim barangnya, karena pedagang juga harus menyiapkan dana," jelasnya.

Baca Juga: Di Sukabumi, Harga Cabai Rawit Merah Naik Hingga Tembus Rp 80 per Kg

Usep juga menjelaskan bahwa distribusi akan terus dilakukan sampai harga beras kembali normal. "Yang penting tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan, intinya ingin menyeimbangi supaya normal, soal harga," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Perdagangan dan Perindustrian atau Disdagrin Kabupaten Sukabumi memantau harga beras di sejumlah kios di Pasar Parungkuda, Selasa, 17 Oktober 2023.

"Salah satu perhatian terfokus pada harga beras, karena hari ini, secara nasional beras itu penyumbang inflasi tertinggi, Inflasi disebabkan oleh pengurangan panen beras di beberapa tempat akibat El-Nino," ujar Kepala Bidang Sarana Distribusi Perdagangan dan Stabilitas Harga Disdagrin Kabupaten Sukabumi, Ujang Zulkifli kepada sukabumiupdate.com.

Dalam pemantauannya di Pasar Parungkuda, Ujang melaporkan bahwa meskipun terjadi kenaikan harga beras, namun masih dalam batas relatif yang dapat diterima.

Baca Juga: 19 Khasiat Ubi Jalar Madu, Dari Sukabumi Ekspor hingga Ratusan Ton ke Singapura

"Kisaran harga beras medium berkisar antara Rp 13-14 ribu per kilogram, sedangkan beras premium di atas Rp 14 ribu per kilogram," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, kata Ujang, pihaknya juga melakukan verifikasi terhadap usulan dari UPTD Pasar Parungkuda mengenai ketersediaan beras dari Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog.

"Hasil verifikasi menunjukkan bahwa dari 4 kios yang direncanakan, hanya 3 yang memenuhi syarat untuk menerima beras SPHP dengan harga maksimal Rp 10.900 per kilogram," jelasnya.

Dalam upaya mengendalikan distribusi beras SPHP, Ujang menyebut bahwa tiga kios di Pasar Parungkuda tersebut hanya diperbolehkan membeli maksimal 2 ton beras per minggu dari Bulog. "Sehingga jumlah maksimal yang diminta adalah 6 ton," katanya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 Februari 2025, 15:23 WIB

Erik Ditemukan, Pemancing Hilang Disapu Ombak Pantai Karang Daeu Sukabumi

setelah tiga hari hilang, Jenazah pemancing yang tenggelam di pantai karang daeu Sukabumi ditemukan
Proses evakuasi jenazah Erik, pemancing yang hilang disapu ombak pesisir geopark ciletuh Sukabumi (Sumber: dok balawista)
Entertainment22 Februari 2025, 15:00 WIB

Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya

Grup band asal Purbalingga, Sukatani tengah menjadi sorotan publik usah mengunggah video permintaan maaf atas lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar dinilai mengkritik kepolisian.
Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya (Sumber : Instagram/@dugtrax)
Sukabumi22 Februari 2025, 14:24 WIB

Saksi Ungkap Fakta Soal Tanah, Adik Bacok Kakak Hingga Tewas di Cikahuripan Sukabumi

Saksi kasus adik bacok kakak hingga tewas ungkap fakta soal tanah
TKP adik bunuh kakak di Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 14:00 WIB

Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025

Persita Tangerang akan menjadi temanya Borneo FC dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.
Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@borneofc.id dan @persita.official)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:43 WIB

Pedagang Makanan Merugi, Emak-emak Tunggu Solusi Wabah Lalat Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Pemukiman warga di Desa Caringin Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi adalah salah satu wilayah yang terdampak wabah lalat . Jarak pemukiman dengan lokasi perusahaan ayam itu kurang dari 1 kilometer.
Pedagang makanan merugi sejak wabah lalat serbu pemukiman di sekitar peternakan ayam di Cidahu Sukabumi (Sumber: dok pedagang)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:02 WIB

Kakak Tewas Di Tangan Adik, Geger Pembacokan di Cikahuripan Sukabumi

Peristiwa kakak tewas di tangan adik, bikin geger kampung Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi
TKP pembacokan di kampung sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 13:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-24 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Nasional22 Februari 2025, 12:19 WIB

Retret Kepala Daerah, Wali Kota Sukabumi Bicara Fiskal dan Banyak Materi Penting untuk Kemajuan Daerah

“Hari kedua retret dimulai dengan pemaparan materi dari Mendagri, membahas hubungan pusat dan daerah, baik pemerintahan, keuangan dan lainnya,” ucap Ayep.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dalam retret kepala daerah hari kedua (Sumber: dok ayep zaki)
Entertainment22 Februari 2025, 12:00 WIB

Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan

Tagar Kabur Aja Dulu sedang viral di media sosial sebagai bentuk kekecewaan sekaligus keresahan masyarakat generasi muda terhadap kondisi Indonesia dari segi ekonomi, sosial, hingga politik.
Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan (Sumber : Instagram/@raffinagita1717)
Life22 Februari 2025, 11:15 WIB

5 Tips Ampuh Agar Puasa Kamu Lancar Tanpa Lemas dan Lapar

Puasa adalah ibadah yang mengajarkan kita untuk menahan hawa nafsu, termasuk lapar dan haus. Namun, bagi sebagian orang, puasa bisa membuat tubuh terasa lemas dan lapar, terutama saat beraktivitas di tengah hari.
Ilustrasi Lemas dan Lapar Saat Menjalankan Ibadah Puasa (Sumber : Freepik/@onlyyouqj)