Perjuangan Diki Pesepak Bola Amputasi Sukabumi Lawan Kanker hingga Berpulang

Kamis 12 Oktober 2023, 05:40 WIB
Medali dan penghargaan Diki Japarudin sebagai atlet sepak bola amputasi asal Kampung Pasirsitu RT 21/07, Desa Sukakersa, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)

Medali dan penghargaan Diki Japarudin sebagai atlet sepak bola amputasi asal Kampung Pasirsitu RT 21/07, Desa Sukakersa, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)

SUKABUMIUPDATE.com - Engkay Sukaesih (48 tahun) bibi dari almarhum Diki Japarudin, berbagi kisah tentang perjalanan hidup sang atlet Sepak bola amputasi berprestasi asal Kampung Pasirsitu RT 21/07 Desa Sukakersa, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi itu.

Menurut Engkay, kaki kiri keponakannya itu terpaksa diamputasi karena divonis kanker testikular sekitar dua tahun yang lalu.

"Jadi itu diamputasi juga sebelumnya kena benturan dan retak, terus diurut, kayanya salah penanganan, kan gak tau, namanya juga di kampung, jadi darah beku masuk ke tulang. Bahkan waktu itu, dia yang ingin diamputasi, mungkin karena udah sakit banget," ujar Engkay kepada sukabumiupdate.com, Selasa, 10 Oktober 2023.

Engkay menuturkan, Diki sempat dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, namun penanganannya terlambat. "Berhubung di sana telat penanganan, sampai 11 balik kesana belum ditangani," tambah Engkay.

Baca Juga: Diki Japarudin Meninggal Dunia, Atlet Sepak Bola Amputasi Asal Sukabumi

Akhirnya, proses amputasi dilakukan di RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi sedangkan pengobatan kemoterapi dilanjutkan di RSUD Al Ihsan, Bandung.

Meskipun dihadapkan pada keterbatasan biaya, Diki menjalani kemoterapi sebanyak yang bisa diakomodasi. "Disana disuruh enam kali kemoterapi, berhubung biayanya gak ada, jadi cuma tiga kali," katanya.

Ketika dua tahun sudah dijalani, sambung Engkay, Diki kembali menjalankan aktivitas, karena sudah merasa pulih dari sakitnya.

"Terus Diki mendapatkan informasi dari temannya, untuk ikut seleksi sepak bola amputasi, alhamdulillah di Yogyakarta dia lolos, lalu diseleksi lagi di Jakarta lolos juga, sampai di bawa ke Malaysia, mewakili timnas Amputasi Indonesia ke Piala Artalive Challenge Cup (ACC)," katanya.

Berita Duka, Atlet Sepak Bola Amputasi Diki Japarudin Meninggal DuniaSosok Diki Japarudin saat tampil membela timnas Indonesia.

Sayangnya, sebulan setengah setelah pulang dari kompetisi, Diki mulai merasakan sakitnya kembali. "Walaupun dia orangnya pendiam, tapi saya melihat ketika dia duduk, kayanya gak enak banget (merasa sakit)," kata Engkay.

Baca Juga: Bakal Jadi Pusat Kota Baru! Ini 12 Rekomendasi Wisata Kuliner yang Ada di Cisaat

Setelah beberapa rujukan dan proses operasi, Diki harus berhadapan dengan kenyataan bahwa kankernya sudah menyebar. "Di sana udah mau dioperasi, tapi belum keluar jadwalnya, hingga kabarnya dokternya sedang menjalani cuti. Jadi saya langsung ke RSUD R. Syamsudin, SH. (Bunut), berharap lebih cepat ditangani," jelasnya.

Hingga akhirnya pada Jumat 6 Oktober 2023, Diki menjalani kontrol pertama ke RSUD Bogor. "Disitu ada lagi benjolan di tenggorokan, udah gitu gak bisa menelan, seperti makan dan minum," ungkap Engkay.

Meskipun sudah kembali pulang ke rumah, Diki tetap menjalani perawatan hingga akhirnya berpulang pada 8 Oktober 2023.

"Sampai diinfus di rumah, walaupun di rumah, saya cari perawat dan diinfus disini, habis sebotol udah keluar darah, udah gitu almarhum ingin dioksigen, saya minta dari Desa karena keterbatasan," ungkapnya.

Engkay juga mengungkapkan keterbatasan finansial keluarga. Ibu Diki yang merupakan pekerja jahit bola dengan penghasilan Rp 15 ribu per hari. Kendati demikian, keluarga tetap fokus pada perawatan Diki.

"Pihak klub protes ketika Diki sudah meninggal, karena gak dikasih tahu kalau Diki mengidap kanker, kemungkinan kalau Diki punya penyakit, temannya juga takut bila Diki diberhentikan dalam kariernya. Saat itu, pihak keluarga juga fokus ngurusin Diki, gak tau harus ngomong kemana," pungkasnya.

Engkay Sukaesih (kanan) bersama ibunda almarhum Diki Japarudin. | Foto: SU/IbnuEngkay Sukaesih (kanan) bersama ibunda almarhum Diki Japarudin. | Foto: SU/Ibnu

Diki mengembuskan napas terakhir di rumahnya di Kampung Pasirsitu pada Minggu, 8 Oktober 2023, sekira pukul 05.00 WIB, tepatnya setelah waktu salat subuh. Jenazah Diki kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pasirtengah Cihereng, hari itu juga sekira pukul 09.00 WIB. Kepergian Diki meninggalkan duka bagi banyak orang, terutama keluarga.

Diketahui, sebelum Diki Japarudin meninggal dunia, ia sempat melawan penyakit kanker testikular yang dideritanya. Bahkan, kawan seperjuangan Atlet Sepak Bola Amputasi Sukabumi, Piat Supriatna turut melelang jersey kebanggaannya guna membantu biaya pengobatan Diki Japarudin.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:29 WIB

Generasi Muda Sukabumi yang Terkunci Darah dan Senjata

Tawuran adalah cara mempertahankan marwah dan harga diri sekolah.
Tawuran pelajar di Lapang Merdeka Kota Sukabumi. | Foto: Istimewa/Warganet