SUKABUMIUPDATE.com - Perjalanan hidup Dini Sera Afrianti alias Andini (29 tahun) harus berakhir dengan cara tragis. Warga Sukabumi, Jawa Barat, ini tewas di tangan kekasihnya sendiri Gregorius Ronald Tannur (31 tahun) di Surabaya, Jawa Timur.
Dini diketahui merupakan anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Tuti Herawati (54 tahun) dan Ujang Suherman. Sejak kecil, Andini tinggal bersama orang tuanya di Kampung Gunungguruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Pada tahun 2012 atau saat usianya menginjak 17 tahun, Dini terpaksa meninggalkan anak laki-laki semata wayangnya yang saat itu masih berusia empat bulan untuk merantau mencari pekerjaan.
Di tengah perantauannya itu, Dini ternyata memutuskan hubungan dengan keluarganya, sebelum akhirnya ingin pulang pada Agustus 2023 lalu. Sayangnya, keinginan itu pun pupus. Dini pulang ke Sukabumi dalam kondisi sudah menjadi jenazah.
Baca Juga: Ronald Tannur Akhirnya Dijerat Pasal Pembunuhan dalam Kematian Wanita Sukabumi
Cerita tersebut disampaikan adik kandung Dini, Elsa Rahayu (25 tahun). Menurut Elsa, pada 2012 kakaknya itu awalnya mengaku bekerja di PT Longvin yang berada di Parungkuda Kabupaten Sukabumi untuk membeli kebutuhan susu anaknya.
Namun tak sampai sebulan, Dini tak pernah pulang, semenjak itu keluarga kehilangan kabar. Upaya pencarian pun sudah dilakukan, tapi tak membuahkan hasil.
“Mah gae tong Eni damel jang si Ndes susu, da mamah di bumi ieuh (mah boleh nggak Dini kerja buat si Ndes (anaknya), mamah kan ada di rumah ini), Kata mamah ya boleh. Sama si aa juga suka dianterin sampai Rambay, dia naik bus. Nggak tau nyampe nggak tau nggak ke Longvin,” ujar Elsa kepada sukabumiupdate.com, Rabu (11/10/2023).
“Baru sebulan, beberapa hari mau gajian, kan mamah belum punya uang cuma ada Rp20 ribu, yaudah ikut ngekos aja dulu di temen buat dua hari. Udah gajian pulang buat beli susu (anaknya), terus dari situ ga pulang-pulang seminggu, dua minggu ga pulang. Padahal masih ada di sekitaran sini (sukabmi) saya udah tanya ke temen-temannya, jadi temennya ada yang ngumpetin juga,” sambungnya.
Singkat cerita, pada tahun 2015 yang lalu, keluarga mulai mendapatkan informasi keberadaan Dini dari Tantenya yang berada di Kuala Lumur, Malaysia.
“Terus uwa teh ngasih nomor teh Dini. Saya kirim pesan singkat, Teh Dini telepon, saya tanya teh kemana aja, ada kerja di Surabaya katanya. Tapi sekarang ada di Kuala Lumpur. Uwa di sana kerja di kedai gitu, katanya nyusul kerja di sana,” ungkapnya.
Baca Juga: Keluarga Wanita Sukabumi Minta Ronald Anak Anggota DPR Dihukum Seberat-beratnya
Komunikasi antara Dini dan keluarga pun mulai terjalin melalui berbagai macam aplikasi media sosial saat itu. Kendati demikian diketahui Dini terkesan tertutup terkait persoalan yang sedang dihadapinya dan keluarga pun tidak ingin terlalu mengungkit hal tersebut.
“Apalagi dari tahun 2021 sering gofoodin makanan. Masih komunikasi cuma tertutup nggak nanya udah punya pacar atau belum, kita juga gak mau ngungkit kan takutnya kesinggung,” kata dia.
Pada tahun 2021 setelah Pandemi Covid-19, Dini pulang ke Indonesia. Kendati demikian, Dini tidak pulang ke rumahnya di Sukabumi, melainkan ke Surabaya dengan alasan perjalanan kapal berakhir di Surabaya. Dini pun mengaku memiliki teman di Surabaya tempatnya tinggal untuk sementara waktu.
“Dari KL (Kuala Lumpur) itu langsung ke Surabaya, bilang ke keluarga katanya 'teteh juga mau ke Surabaya, soalnya kapal berhentinya di Surabaya, nginep dulu di apartemen temennya. Terus akhirnya bilang mau kerja di surabaya, jadi diulur-ulur terus. Janji pulang setiap komunikasi, mau pulang nanti lebaran, mau pulang nanti nikah (Elsa) tapi tidak jadi terus,” ucapnya.
Hingga akhirnya pada Rabu 4 Oktober 2023, Keluarga mendapatkan kabar duka dari Surabaya. Dini tewas dianiaya oleh Ronald kekasihnya.
Selama itu, keluarga tidak pernah mengetahui hubungan asmara yang dijalin anaknya bersama pelaku. “Kita ga pernah tau pacar teteh anak anggota dewan. Baru tau sekarang-sekarang aja pas mamah ke Surabaya. Kok bisa (melakukan kekerasan),” ujarnya.
Elsa menuturkan, pihak keluarga terpukul dengan kematian Dini. Keluarga juga menyerahkan seluruh penanganan kasus kematian Dini ini pada kuasa hukum. Dia berharap, pelaku diberikan hukuman seberat-beratnya.