Cari Langkah Konkrit! Sekda Sukabumi Pimpin Rakor Masalah Sampah Sungai Cimandiri

Senin 09 Oktober 2023, 16:06 WIB
Sekretaris Daerah atau Sekda Kab. Sukabumi Ade Suryaman,memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Sampah dan Limbah di Sepanjang Sungai Cimandiri (Sumber: dokpim)

Sekretaris Daerah atau Sekda Kab. Sukabumi Ade Suryaman,memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Sampah dan Limbah di Sepanjang Sungai Cimandiri (Sumber: dokpim)

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi mempercepat langkah penanganan sampah dan limbah di Sungai Cimandiri. Sungai besar di Kabupaten Sukabumi yang selama ini menjadi ‘penyumpang’ sampah di pesisir selatan, khususnya pantai loji dan sekitarnya.

Sejumlah dinas, instansi serta lembaga terkait, hari ini Senin (9/10/2023) berkumpul untuk membahas hal itu, sampah sungai cimandiri. Sungai yang membentang dari Gegerbitung hingga ke Samudera Hindia di Palabuhanratu dengan panjang kurang lebih 100 km, dan merupakan hilir dari 14 sungai kecil lainnya di Sukabumi.

Sekretaris Daerah atau Sekda Kab. Sukabumi Ade Suryaman,memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Sampah dan Limbah di Sepanjang Sungai Cimandiri di ruang Rapat Dinas Lingkungan Hidup. Sekda menegaskan bahwa rakor ini membahas langkah konkrit penanganan sampah dari hulu ke hilir di sepanjang Daerah Aliran Sungai Cimandiri.

Rakor ini dihadiri Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sukabumi, Asda 2 Bidang Ekbang, Kabag SDA Setda, UPTD PSDA Cisadea, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Kab. Sukabumi serta undangan lainnya.

Masalah sampah di pesisir selatan Sukabumi, khususnya yang masuk lewat aliran Sungai Cimandiri, harus direspon cepat oleh pemerintah. Tak hanya gegara viral, kerja keras seluruh pihak membersihkan sampah di pantai loji dan cibutun simpenan selama 4 hari terkesan sia-sia.

Sehari pasca dibersihkan dengan mengerahkan banyak sumber daya termasuk anggaran, sampah kembali memenuhi pesisir loji dan cibutun. Bupati Sukabumi Marwan Hamami langsung merespon dengan rencana aturan tegas berupa sanksi denda bagi pembuang sampah sembarangan.

Baca Juga: Sampah Tak Kunjung Surut di Pantai Loji Sukabumi, Bupati Siapkan Langkah Tegas

Langkah tegas ini menurutnya harus dilakukan agar ada efek jera. "Solusinya mengedukasi masyarakat yang selama ini membuang sampah ke sungai maupun ke laut untuk dihentikan, tiada lagi selain mengedukasi ke mereka. Kemudian kita membikin peraturan dengan denda bagi warga yang membuang sampah ke sungai atau ke laut. Mau tidak mau harus dilakukan agar efek jera dan menjadi pembiasaan," kata Marwan kepada awak media, hari Minggu 8 Oktober 2023 di Pantai Loji.

Menurut Marwan, apabila langkah tegas ini tidak dibuat, maka permasalahan sampah di pesisir Pantai Loji tidak akan pernah beres. Setiap waktu, lanjut dia, sampah akan terdorong ombak ke pesisir pantai.

"Konsekuensinya bagaimana kita rutin (pembersihan) hari ini sebelum sadarnya masyarakat (meningkat terhadap permasalah sampah). Misalnya, kita bisa menetapkan hari Jumat sebagai hari pembersihan (pantai Loji) rutin, dan melibatkan alat bantu untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pembersihan," ujarnya.

Marwan mencatat bahwa hari ini sampah yang kembali berserakan di pesisir pantai yang mendominasi adalah sampah rumah tangga, bukan lagi sampah tekstil seperti sebelumnya.

Baca Juga: Baru Dibersihkan, Sampah Berserakan Lagi di Pantai Loji Sukabumi

"Kemarin saya lihat bersih di sini. Sekarang muncul sampah rumah tangga. Kalau kemarin sampah garmen jauh berbeda, dan itu masif dilakukan pembuangannya dan tidak mungkin dilakukan di darat karena kendaraan masuk kesini susah, berarti dibuang) tengah laut," ujarnya.

Lanjut Marwan, Kabupaten Sukabumi yang memiliki garis pantai sepanjang sekitar 117 km diperlukan alat khusus bebersih sampah di Pantai. "Kita sedang merencanakan untuk mencari alat pembersih pantai sepanjang 117 kilometer ini dengan alat yang dimodifikasi hanya khusus penanganan sampah," jelasnya.

"Jadi perlu ada perencanaan. Ini (Pantai Loji) saja dengan 8 alat berat, saya perkirakan 1 minggu belum beres juga. Karena terkendala di alat angkut kendaraan masuk dan alat berat untuk mengangkat sampah yang sudah dikumpulkan petugas," sambungnya.

Selain itu, Bupati juga meminta kepada pemerintahan desa dapat mengedukasi masyarakat untuk bersama-sama mengawasi oknum pembuangan sampah ke sungai maupun ke laut supaya tidak menimbulkan suatu polemik baru.

"Apabila dikemudian hari ditemukan masalah lingkungan, pemerintah desa untuk segera melaporkan kepada stakeholder terkait untuk segera ditindaklanjuti," tandasnya.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:00 WIB

Menyatu dengan Alam di Curug Sawer, Hanya 30 Menit dari Kota Sukabumi

Tersembunyi di tengah hutan yang rimbun, Curug Sawer ini menawarkan keindahan alam yang masih asri dan suasana yang tenang.
Curug Sawer adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Sumber : Screenshot YouTube/@Kemanapedia).