SUKABUMIUPDATE.com - Kawasan Pantai Cibutun Loji, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi tengah jadi sorotan karena tumpukan sampah. Terungkap bahwa sebagian besar sampah yang mendominasi itu potongan kain, tak hanya itu ditemukan juga banyak baju.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyatakan, tumpukan sampah kain yang ada di pesisir Pantai Loji tersebut merupakan limbah garmen. Sedangkan mengenai tumpukan pakaian itu, Marwan menduga itu adalah baju bekas yang biasa dijual di Pasar Cimol.
"Mungkin baju bekas yang dibeli dari luar ya, kemudian tiba-tiba ada kebijakan tidak boleh masuk. Dan daripada dibawa balik lagi ketempat tujuan mungkin enggak bisa, akhirnya dibuang. (Baju) cimol cimol kayak gitu," kata Marwan kepada awak media, Kamis (5/10/2023).
Baca Juga: Pandawara Bertemu Kades-Karang Taruna, Siap Kolab Bersihkan Pantai Loji Sukabumi
Marwan menuturkan, sampah garmen itu kemungkinan tidak dibuang di sungai, sebab saat ini sungai dalam kondisi surut akibat kemarau. Sehingga patut diduga sampah garmen itu dibuang langsung ke laut dalam bentuk karungan.
“Kejadian yang hari ini bukan [sampah] buangan masyarakat, kita yakini dari industri garmen yang membuang sampah ke laut. Sampah dikarung dalam bentuk kain, potongan garmen, juga baju baju bekas, atau baju-baju yang biasa dijual di cimol,” ujarnya.
Menurut Marwan, sampah yang dibuang ke laut itu akhirnya terbawa arus lalu terdampar di pesisir pantai. “Saya tidak tahu dibuangnya di tengah laut seperti apa, sampai harus menumpuk seperti itu (di pesisir Loji)" jelasnya.
Baca Juga: Daftar Lengkap Kepala Dinas, Camat dan Pejabat Baru yang Dilantik Bupati Sukabumi
Karenanya Marwan kemudian meminta bantuan ke pihak PLTU Palabuhanratu untuk mencermati kapal pengangkut batu bara. Hal serupa juga disampaikan kepada nelayan agar ikut mengawasi ketika malam disaat melaut. Ketika ada kapal yang dicurigai melemparkan sesuatu ke laut agar secepatnya berkoordinasi.
“Jadi kalau peran peran ini tidak diajak ke masyarakat, ini sulit juga, karena luasan laut laut kita kan 117 Kilometer. Tetapi secara alami memang daerah situ dari mulai Loji ke Sangrawayang ini, tempat berkumpulnya pusaran air sampah kesitu, mau tidak mau itu tidak akan pernah beres selama masyarakat yang lain di hulu itu membuang sampah ke sungai ataupun membuang sampah kelaut, pasti ujung-ujungnya ke situ," tuturnya.
Lebih lanjut Marwan mengapresiasi seluruh elemen masyarakat yang mau terlibat aksi bebersih pesisir Loji. "Kalau kita sangat bersyukur kalau mereka mau peduli, tapi bukan mencari konten untuk dipopulerkan begitu saja, tapi mencari solusi bagaimana mengedukasi masyarakat supaya faham juga," tandasnya.