SUKABUMIUPDATE.com - Aksi bersih-bersih sampah di Pantai Loji Cibutun Sukabumi terus menjadi topik perbincangan hangat di kalangan masyarakat hingga pejabat pemerintah. Hal itu viral di media sosial usai Pandawara Group mengajak masyarakat untuk bebersih pantai di Sukabumi itu pada 6-7 Oktober 2023 mendatang.
Setelah viral, diketahui bahwa pemerintah telah mendahului rencana aksi bersih-bersih sampah di Pantai Loji Cibutun Sukabumi itu.
Pantauan sukabumiupdate.com di lapangan, agenda bersih-bersih Pantai Loji dan Talanca serta sekitarnya di Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi masuk di rangkaian HUT TNI ke-78.
Baca Juga: 4 Pantai Terkotor di Indonesia Versi Pandawara Group, Ada Loji Cibutun Sukabumi
Diketahui, sebelum agenda Pandawara Group bebersih sampah, Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi bersama Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengajak masyarakat, termasuk Pandawara Group, untuk terlibat dalam karya bakti TNI selama empat hari, mulai Rabu (4/10/2023) ini.
Menarik diketahui soal sejak kapan aksi bersih-bersih sampah Pantai Loji di Cibutun Sukabumi dilakukan? Menjawab penasaran itu, Sejarawan Sukabumi Irman Firmansyah menjelaskan sekilas tentang bebersih pantai dalam Histori Sukabumi kepada redaksi sukabumiupdate.com.
"Sejak dulu Cibutun Sukabumi memang menjadi pembuangan limbah terutama sekam padi." kata Irman secara daring kepada sukabumiupdate.com, Rabu (4/10/2023).
Baca Juga: Ajakan Bersih-bersih Pantai Loji Sukabumi Viral, Apa Itu Coastal Clean Up?
Ketika penggilingan padi mulai banyak berdiri disitu (Cibutun Sukabumi), lanjut Irman, aksi bebersih pantai di Sukabumi mulai dilakukan. Tepatnya sejak tahun 1904 ketika penduduk menggali pipa desa untuk mengairi sawah.
"Dari situ, penggilingan padi banyak muncul dan sekamnya dialirkan ke Ciletuh dan Cibutun sehingga pantainya sempat kotor dan jadi perhatian pemerintah hindia belanda" terang Irman.
Irman yang juga penulis Soekaboemi The Untold Story itu menuturkan, Cibutun Sukabumi zaman dahulu, seperti daerah lainnya, tidak memiliki TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Alhasil, sampah dibuang ke sungai dan membuat Pantai Cibutun Sukabumi kotor.
"Justru karena dibuang ke sungai, sehingga keluar dari muara dan mengotori pantai. Tidak ada TPA di zaman Belanda" tuturnya.
Sementara lebih jelas, soal kapan aksi bersih-bersih sampah Pantai Loji di Cibutun Sukabumi dimulai, Irman menyebut hal itu dilakukan pertama kali oleh Nederlandsch-Indische Vereeniging tot Natuurbescherming (Perkumpulan Perlindungan Alam Hindia-Belanda), yang didirikan pada tahun 1912. Kelompok tersebut diketuai oleh S. H. Koorders, namun fokus awalnya adalah konservasi hutan.
"Pencemaran sungai saat itu belum menjadi isu besar kecuali di kota karena belum banyak industri besar berdiri selain perkebunan" terang Irman.
Cibutun Sukabumi yang merupakan lokasi Pantai Loji yang kini viral, merupakan daerah penghubung dari Palabuhanratu ke area Jampang. Karena itu, dahulu posisinya strategis sehingga untuk perencanaan jalan, baik kendaraan maupun kereta api selalu memperhitungkan cibutun yang punya akses ke laut dan darat.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Anak Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua
Sebelumnya diberitakan, Cibutun Sukabumi yang tengah hangat diperbincangkan karena sampah di Pantai Loji juga sempat viral di zaman dahulu. Kala itu, Cibutun Sukabumi viral karena pembangunan Stasiun Kereta Api Jalur Ciletuh Palabuhanratu.
Saat itu (Cibutun zaman dahulu), hanya ujung jalan yang dibangun dari sambungan jalan Palabuhanratu Cibadak dari Bagbagan.
Daerah Cibutun Sukabumi zaman dahulu, lebih dikenal sejak adanya perkebunan karet, hingga kapal KPM (Konijkle Paketvaart Maaschapij) rutin berlabuh membawa komoditasnya. KPM sendiri adalah perusahaan pelayaran kapal milik belanda di zaman dulu.
Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Pura-pura Kuat Padahal Sedang Menyembunyikan Kesedihan
Masih berkaitan dengan Kereta Api Palabuhanratu Sukabumi, pengamat sejarah Sukabumi tersebut juga menyebut soal Konsesi Kereta Api Listrik Jalur Bale Kembang. Ia mengatakan, Konsesi tersebut sudah disetujui per tanggal 28 Februari 1907 silam.
"Keputusan tanggal 28 februari 1907 sudah disetujui Konsesi Kereta Api Listrik Jalur Bale Kembang. Di Ciletuh melalui Cikeueus, Citamiang, Cibutun, yang lanjut ke Palabuhanratu dan Cisolok. Kemudian disambubgkan ke Ciracap dan Sindangbarang" jelas Irman.
"Pelayaran kapal KPM ke Cibutun tujuannya mengambil komoditas salah satunya karet. Contohnya 23 Juli 1904 Cibutun dilayari kapal boat milik KPM" terangnya.
Untuk diketahui, Pandawara Group, sekelompok pemuda asal Bandung yang berencana akan membersihkan sampah di Pantai Loji Sukabumi itu, menyebut pantai di Desa Cibutun Sukabumi adalah Pantai Terkotor No 4 di Indonesia.
Ranking Pantai Cibutun Loji Sukabumi itu diberikan oleh Pandawara Group setelah tiga pantai terkotor di Indonesia, yakni Pantai Teluk Labuan Banten, Pantai Jalan Ikan Selar Lampung dan Pantai Kesenden Cirebon.