SUKABUMIUPDATE.com - Aksi Pandawara Group yang akan membersihkan hamparan sampah di pantai Cibutun Loji Sukabumi mendapat tanggapan dari komunitas peduli lingkungan di Sukabumi, yaitu komunitas Sahabat Lingkungan atau Saling.id.
Sahabat Lingkungan atau saling.id dalam unggahan di media sosial menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung (respect) dengan apa yang dilakukan oleh Pandawara Group. Menurutnya, hal itu bisa mendorong kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan.
Namun, menurut CEO Saling.Id, Dede Ruslan menyatakan bahwa pihaknya (saling.id) belum bisa berkolaborasi dengan Pandawara Group, karena masih ada beberapa hal yang masih jadi pertanyaan, diantaranya soal akan dibawa kemana sampah-sampah itu setelah dibersihkan.
Baca Juga: Cara Naik Whoosh, Cek Syarat Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta Bandung
“Saya cukup respect dengan teman-teman pandawara secara pribadi, tapi memang ada beberapa hal belum bisa berkolaborasi dengan sahabat lingkungan, karena yang jadi pertanyaan kita adalah kalau memang sampah yang dikumpulkan akhirnya dikembalikan ke TPA, yang dimana TPA-TPA kita sudah penuh semua. Kalau memang hanya memindahkan ke TPA, menurutku itu kurang elok. Namun secara brand (sahabat lingkungan) kami tidak berkolaborasi,” ungkapnya.
Kendati demikian, Derus panggilan akrab Dede Ruslan, ia menyebut aksi Pandawara Group yang sempat dikritisi oleh Pemdes Sangrawayang dan Karang Taruna setempat merupakan suatu hal yang tidak elok.
Tapi memang mungkin, tutur Derus, dari sudut pandang pemerintah desa mungkin mereka kaget dengan framing kalau pantainya menjadi pantai terkotor. Sedangkan sampah di lokasi tersebut bukan dari masyarakat sekitar.
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Orang Tua Pilih Kasih, Perlakuan Tidak Adil pada Anak
“Namun tolak menolak itu tidak elok, alangkah lebih eloknya ya sudah hayu bareng-bareng aja bersihkan,” imbuhnya. '
Derus berharap dengan gerakan Pandawara Group ini meningkatkan kesadaran masyarakat yang awalnya hanya dibersihkan dan hasilnya masih gitu-gitu aja mudah-mudahan setelah ini tingkat kesadaran semakin meningkat.
“Kami (saling.id) akan terus mengedukasi masyarakat dari hulu (Kota Sukabumi) tentang permasalahan sampah ini,"
Derus juga berharap setelah dilakukan pembersihan pemerintah bisa menghimbau kepada masyarakat dan saling menjaga (pantai Loji), walaupun sampahnya bukan sampah dari masyarakat sekitar.
Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Anak Kedua Lebih Bermasalah Dibandingkan Anak Pertama
Sekali lagi, sambung Derus, ia sangat respect dengan dengan pandawara, tapi alangkah lebih baik membersihkan sampah itu bukan hanya memindahkan sampah yang diambil dan dibawa ke TPA.
"Mungkin orang-orang juga butuh penjelasan, kemana sampah dibawa setelah dibersihkan, kalau temen-temen (pandawara) bisa menjelaskan itu lebih keren," pungkasnya seperti dikutip sukabumiupdate.com dari media sosial resmi saling.id, Selasa (3/10/2023).
Diketahui, Pandawara Group, yaitu sekelompok pemuda asal Bandung yang terkenal dengan aksi membersihkan sungai dan pantai dari sampah, mendatangi Pantai Cibutun Loji yang berada di Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Baca Juga: 4 Jam Jalan Provinsi Diblokir Warga Sukabumi, Hanya Ambulans yang Bisa Lewat
Dalam unggahannya di media sosial, Pandawa Group menyebut pantai Cibutun Loji sebagai pantai terkotor nomor empat di Indonesia dan kemudian mengajak warga gotong royong membersihkannya. Ajakan itu disebar melalui cuplikan video dalam postingan Instagram mereka @pandawaragroup pada Jumat (29/9/2023).
"Pada dasarnya pantai sekotor ini tidak akan pernah bisa jika hanya dibersihkan oleh kita berlima, maka dari itu untuk seluruh elemen masyarakat yang kami hormati kami tunggu kedatangan dan kerjasamanya untuk membantu mengurangi sampah yang ada di pantai ini terima kasih," kata Pandawara Group dalam video tersebut.
Adapun aksi bebersih atau clean up di pantai tersebut diagendakan akan digelar pada hari Jumat dan Sabtu, 6-7 Oktober 2023. Start pukul 07.00 WIB sampai dengan selesai. "Ditunggu kehadirannya," tandas mereka.
Baca Juga: 11 Ciri Orang yang Pura-Pura Baik Padahal Aslinya Tidak Suka dengan Kita
Namun kemudian, tak lama setelah kabar ini tersebar luas di media sosial (medsos), muncul narasi bahwa Kepala Desa Sangrawayang, Muhtar, menyatakan tidak setuju dengan aksi yang akan digelar 6-7 Oktober 2023 tersebut.
Saat dikonfirmasi, Muhtar meluruskan kabar itu dan mengatakan dirinya mendukung bersih-bersih Pantai Loji yang disampaikan Pandawara Group. Muhtar hanya menyayangkan mengapa rencana itu disebarluaskan di media sosial. Sebab diketahui, Pandawara Group menyatakan Pantai Loji merupakan pantai terkotor nomor empat di Indonesia.
Selain Kades Muhtar, protes juga muncul dari Karang Taruna (Katar) setempat. Mereka protes pembuatan konten video tersebut tidak ada koordinasi dan komunikasi dengan warga maupun pemerintahan setempat. Tak hanya itu, mereka juga keberatan dengan aksi Pandawara Group memasang kertas bertuliskan 'Selamat Datang di Pantai Terkotor No 4 di Indonesia' dalam konten video tersebut.
Baca Juga: 10 Jenis Makeup, Tipe Natural Sampai Menor Untuk Wedding
"Sangat menyayangkan, karena tidak ada komunikasi terlebih dahulu, apalagi ada statemen di sana, ada tulisan, bahwasanya Pantai Cibutun itu adalah pantai terkotor keempat di Indonesia," ujar Ketua Katar Kecamatan Simpenan, Deris Alfauzi kepada awak media, Sabtu (30/9/2023).
Hingga berita ini diuturunkan, sukabumiupdate.com masih berupaya berkomunikasi dengan Pandawara Group soal konsep penanganan sampah paska pembersihan disetiap wilayah yang pernah dibersihkan oleh mereka termasuk rencana pembersihan pantai Loji Sukabumi.
Namun, sebagai informasi, kekinian Pemkab Sukabumi telah turun tangan untuk melakukan pembersihan pantai loji yang dijadwalkan mulai tanggal 4-7 Oktober 2023.