SUKABUMIUPDATE.com - Kasus bullying siswa kelas III sekolah dasar (SD) swasta di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi diketahui berakhir damai setelah melalui proses mediasi pada Kamis, 28 September 2023.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan, penyelidikan langsung dilakukan setelah ada informasi perundungan yang dialami oleh pelajar berusia 10 tahun. Dugaan bullying dilakukan di sekolah oleh dua teman kelas korban pada 7 Februari 2023.
Soal kasus perundungan siswa SD di Sukabumi, anak yang menjadi korban bullying diketahui mengalami patah tulang lengan atas. Tulang lengan itu copot dari posisinya, terdorong oleh lengan bawah sehingga terbalik dan pindah posisi menjadi berada di atas tulang inti.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Orang Tidak Senang Melihat Kita Bahagia, Bersikap Iri Hati
Berkaca dari Kasus Bullying Siswa SD di Sukabumi tersebut, penting bagi orang tua untuk mengetahui ciri-ciri anak yang menjadi korban bullying. Merangkum dari berbagai sumber, simak ulasannya berikut ini:
Ciri-Ciri Anak Korban Bullying
1. Perubahan perilaku
Anak yang menjadi korban bullying seringkali mengalami perubahan dalam perilaku mereka. Mereka mungkin menjadi lebih tertutup, cemas, atau agresif. Perilaku yang tadinya positif bisa berubah menjadi negatif.
Anak korban bullying dapat mengalami perubahan emosi seperti kecemasan, ketakutan, atau depresi. Mereka mungkin merasa sedih, marah, atau putus asa.
Bullying dapat mempengaruhi kinerja akademis anak. Mereka mungkin kesulitan berkonsentrasi, belajar, atau berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
4. Isolasi sosial
Anak yang menjadi korban bullying cenderung mengisolasi diri dari teman-teman sebaya mereka. Mereka mungkin enggan pergi ke sekolah atau berpartisipasi dalam aktivitas sosial.
Baca Juga: 6 Jenis Batik Jawa Barat, Ada Lokatmala Masagi Dari Sukabumi!
5. Perubahan fisik
Bullying dapat menyebabkan perubahan fisik seperti masalah tidur, sakit kepala, perut kembung, atau gangguan makan.
6. Kehilangan barang-barang pribadi
Anak korban bullying mungkin kehilangan barang-barang pribadi seperti uang, ponsel, atau barang berharga lainnya.
7. Rasa Tidak Percaya Diri
Bullying dapat merusak kepercayaan diri anak. Mereka mungkin merasa tidak berharga atau tidak pantas.
8. Gangguan tidur dan makan
Anak korban bullying seringkali mengalami gangguan tidur seperti insomnia atau mimpi buruk. Mereka juga dapat mengalami gangguan makan seperti hilangnya nafsu makan atau makan berlebihan sebagai bentuk koping.
9. Gejala fisik dan kesehatan
Bullying dapat menyebabkan gejala fisik seperti sakit perut, sakit kepala, atau peningkatan stres yang dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
10. Mencari alasan untuk tidak pergi ke sekolah
Anak korban bullying seringkali mencoba mencari alasan untuk tidak pergi ke sekolah, seperti berpura-pura sakit atau berbicara tentang masalah di sekolah.
Baca Juga: Ajakan Bersih-bersih Pantai Loji Sukabumi Viral, Apa Itu Coastal Clean Up?
Seperti diketahui, anak yang menjadi korban bullying dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri atau tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa mereka sedang mengalami tekanan dan stres akibat perlakuan buruk oleh teman sebaya atau individu lain.
Ciri-ciri anak menjadi korban bullying dapat bervariasi antara anak yang satu ke anak lainnya.
Penting untuk diingat bahwa tanda-tanda ini tidak selalu menunjukkan bahwa seorang anak pasti menjadi korban bullying. Akan tetapi jika orang tua melihat sejumlah ciri-ciri tersebut pada anak, penting untuk mengambil tindakan yang tepat.
Komunikasi terbuka dengan anak, sekolah, dan penanganan profesional dapat membantu mengatasi masalah ini dan memberikan dukungan yang diperlukan kepada anak yang mengalami bullying.