SUKABUMIUPDATE.com - Pantai Loji di Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, seketika menjadi buah bibir. Bukan karena keindahannya, namun tumpukan sampah yang memenuhi pesisir. Pandawara Group, kumpulan pemuda asal Bandung yang terkenal dengan aksi membersihkan sungai dan pantai dari sampah bahkan menggagas rencana clean up Pantai Loji pada 6-7 Oktober 2023. Ajakan disebar melalui video di akun Instagram mereka pada Jumat, 29 September 2023.
Berdasarkan pantauan langsung reporter sukabumiupdate.com di lokasi pada Minggu siang (1/10/2023), tumpukan sampah di Pantai Loji sudah mencapai setinggi orang dewasa, dan anak-anak tampak "tenggelam" saat difoto di dekat gunungan sampah yang didominasi sisa konsumsi rumah tangga tersebut. Plastik, ranting pohon, hingga bekas potongan kain, adalah beberapa jenis sampah yang dapat ditemukan di salah satu pantai di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi atau Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) itu.
Warga setempat, Ahmad (47 tahun), mengatakan tumpukan sampah ini sudah lama berada di Pantai Loji. Saking banyaknya, masyarakat sudah tak dapat menghitung berapa volume sampah-sampah tersebut. Mereka, termasuk Ahmad, hanya mampu menyebut jumlah sampah di Pantai Loji diperkirakan mencapai puluhan sampai ratusan ton. "Itu sampahnya gak bakal terhitung, enggak tahu berapa ratus ton, berapa puluh ton, saking banyaknya sampah di sini. Susah dibersihkan juga," kata dia saat diwawancarai di Pantai Loji.
Baca Juga: Kades Ngaku Tak Setuju Ajakan Bersihkan Pantai Loji Sukabumi Disebar di Medsos
Menurut Ahmad, masyarakat setempat tak tinggal diam. Mereka cukup sering mencoba membakar tumpukan sampah itu, namun tak pernah habis. Pasalnya, kata Ahmad, sampah ini merupakan kiriman dari Sungai Cimandiri. Alhasil, saat warga membakar sampah pada siang hari, maka malamnya sampah baru kembali datang dan berkumpul di Pantai Loji. Kondisi seperti ini semakin parah ketika masuk musim hujan di mana aliran Sungai Cimandiri menjadi lebih deras dan membawa sampah rumah tangga ke Pantai Loji.
"Sekarang mah enggak seberapa, nanti sampahnya (lebih banyak). Sampahnya dari Sungai Cimandiri," ujar dia yang menyebut keberadaan sampah ini bukan hanya mengganggu pariwisata dengan berkuranganya pengunjung, tetapi juga menghambat aktivitas nelayan.
"Bukan hanya berpengaruh, tapi sangat menghambat nelayan. Dulu juga suka ada wisatawan (datang ke Pantai Loji meski tidak banyak). Tapi sejak ada tumpukan sampah, enggak ada (wisatawan). Kelihatannya juga jelek," imbuh Ahmad.
Ahmad melanjutkan, keberadaan sampah ini sudah lama, kurang lebih sejak adanya dermaga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Palabuhanratu. Dia menyebut sampah yang datang dari Sungai Cimandiri dulu sempat terbagi ke arah Palabuhanratu, namun kini semuanya ke Pantai Loji. "Sebenarnya sampah dari dulu juga ada, tapi enggak seberapa. Dulu dibagi sampahnya ke Palabuhanratu. Sekarang, setelah adanya dermaga itu (PLTU), semua sampah ke sini," ujarnya.