SUKABUMIUPDATE.com - Kericuhan terjadi dalam pertandingan sepak bola antarkampung (tarkam) di Kabupaten Sukabumi. Peristiwa ini terekam dalam sebuah cuplikan video viral dan beredar di grup-grup Whatsapp warga Sukabumi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden ini terjadi dalam perhelatan turnamen sepak bola antar RW di Lapang Cibodas, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Rabu 27 September 2023, sekitar pukul 17.30 WIB.
Dari video viral berdurasi 38 detik yang dilihat sukabumiupdate.com, nampak sejumlah orang diduga penonton hingga pemain bola yang mengenakan kaos tim salur ungu hitam merangsek dengan penuh emosi ke arah tribun panitia.
Saat itu, tiba-tiba dari arah atas tribun panitia muncul pria berkaos putih melempar sesuatu ke arah beberapa orang yang mengamuk tersebut. Tak lama muncul pria berkaos hitam dengan topi merah yang langsung mendorong pria berkaos putih itu ke arah massa. Alhasil, mata kiri pria berkaos putih itu alami bonyok usai jadi bulan-bulanan massa.
Baca Juga: Kalah 0-2 dari Uzbekistan, Timnas Indonesia U-24 Tersingkir dari Asian Games 2023
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Nagrak Polres Sukabumi Iptu Teguh Putra Hidayat mengatakan, terkait peristiwa ini pihaknya masih memintai keterangan sejumlah saksi, panitia, dan pihak yang teridentifikasi terlibat dalam kericuhan tersebut.
"Tadi malam hingga saat ini anggota unit reskrim yang siaga Polsek Nagrak melakukan pemanggilan, mengundang, dan kami menjemput langsung panitia dan orang-orang yang terlibat (kericuhan). Kalau korban belum," kata Teguh kepada sukabumiupdate.com, Kamis (28/9/2023).
Teguh menjelaskan bahwa kegiatan turnamen sepak bola tarkam tersebut tidak ada izin dari pihak kepolisian, sehingga langsung dihentikan pasca kericuhan.
"Sampai saat ini tidak ada tembusan apalagi ada izin rekomendasi dari kita, bisa dilaksanakan sepakbola," ungkapnya.
Adapun terkait dugaan pemicu kericuhan, Teguh tidak merinci. Namun menurutnya persoalan itu diduga dipicu adanya persoalan saat pertandingan sepak bola.
"Kita sudah menganjurkan atau memerintahkan pertandingan (turnamen) itu untuk berhenti, dan kita akan melakukan pemeriksaan terus," tandasnya.