SUKABUMIUPDATE.com - Menanggapi hebohnya kasus dugaan bullying yang menimpa salah seorang siswa SD Swasta, Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap kasus tersebut sejak lama.
"Sudah semuanya sudah dalam penanganan. Sudah kita melakukan pendampingan sudah melakukan bimbingan konseling dan itu sudah sebelum berita naik pun kami sudah melaksanakan pendampingan dan konseling itu sudah lama," ujar Ine Nuraeni Kepala Bidang P3A DP2KBP3A Kota Sukabumi saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com, Rabu (27/9/2023).
Baca Juga: Pelajar Bacok Pelajar di Kebonpedes Sukabumi dalam Sistem Peradilan Hukum ABH
Pernyataan yang sama juga disampaikan Kepala UPTD PPA Kota Sukabumi, Hendra Susanto. Ia mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan permohonan pendampingan dari pihak sekolah pada 31 Juli 2023 lalu.
"Untuk Penanganan sebelum berita ini viral di media sosial kita menerima permohonan pendampingan dari salah satu suster di sekolah tersebut, kami menerima pendampingan itu pada tanggal 31 Juli 2023," ungkap Hendra.
Menurut Hendra, pada tanggal 7 Agustus 2023 pihaknya sudah melakukan pendampingan psikoligis kepada korban. Lebih lanjut, kata dia, pihaknya akan melakukan penjadwalan untuk pendampingan berikutnya.
Baca Juga: Pemprov Jabar Siapkan Dana Untuk Pilkada Jabar 2024 Sebesar Rp 1 Triliun
"Sesuai permohonan, pendampingan terhadap korban dilakukan tanggal 7 Agustus 2023. Pendampingan psikologis ke anak korban dan ke keluarganya juga dan waktu itu datangnya pertama si anak korban dan ayah korban," tuturnya.
Dalam penanganannya, kata Hendra, pihaknya tidak hanya melakukan pendampingan kepada korban saja, melainkan kepada ke dua anak yang terlibat dalam aksi dugaan perundungan tersebut yang didamlingi langsung oleh kedua orang tuanya.
"Kemarin juga kami UPTD PPA pada tanggal 25 September kemarin udah melakukan pendampingan kepada anak terduga melakukan bullying itu ke korban," ucapnya.
Baca Juga: Masih Ingat Capres Fiktif Pilpres 2019 Nurhadi-Aldo? Netizen Minta 2024 Maju Lagi
"Dua duanya Alhamdulillah kemarin hadir sama orang tuanya hadir dua duanya juga dan kemarin juga hadir dari sekolahnya mendampingi terus kemarin juga kami UPTD PPA melalui tenaga psikolog melakukan pendampingan ke korban kemarin sore," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan kembali terjadi kasus dugaan perundungan (bullying) di salah satu Sekolah Dasar (SD) Swasta yang ada di Kota Sukabumi melibatkan anak usia sepuluh tahun hingga mengalami patah pada tulang tangannya.
Diketahui, peristiwa itu terjadi sejak 7 Februari 2023 lalu. Kasus tersebut ramai diperbincangkan di media sosial setelah sang ayam menceritakan peristiwa nahas yang dialami anaknya itu di media sosial instagram belakangan ini.