Keanekaragaman Satwa Penghuni SM Cikepuh dan Cagar Alam Cibanteng Sukabumi

Selasa 26 September 2023, 17:45 WIB
Burung Julang Emas merupakan salah satu burung eksotis yang terancam punah penghuni Suaka Margasatwa Cikepuh Sukabumi | Foto: iStock

Burung Julang Emas merupakan salah satu burung eksotis yang terancam punah penghuni Suaka Margasatwa Cikepuh Sukabumi | Foto: iStock

SUKABUMIUPDATE.com - Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh dan Cagar Alam (CA) Cibanteng merupakan dua wilayah yang yang termasuk dalam kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu Sukabumi.

Batas-batas kedua hutan lindung tersebut meliputi; Desa Mandrajaya, Desa Cibenda, Desa Sidamulya Kecamatan Ciemas, dan Desa Gunungbatu, Desa Pangumbahan di Kecamatan Ciracap.

Tempat tersebut merupakan rumah bagi beragam satwa endemik Jawa Barat yang keberadaannya terancam punah.

Baca Juga: Cerita Siluman Harimau Penyantap Madu di Hutan Cikepuh Sukabumi

Tak mengherankan mengingat hutan tersebut memiliki fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.

Cagar Alam Cibanteng Sukabumi yang dikelilingi pantai laut Cikadal Mandrajaya | Foto : Ragil GilangCagar Alam Cibanteng Sukabumi yang dikelilingi pantai laut Cikadal Mandrajaya | Foto : Ragil Gilang

Melansir dari laman ksdae.menlhk.go.id, yang dimaksud dengan penyangga kehidupan disini adalah hutan sebagai penghasil oksigen, pengatur tata air dan penyimpan plasma nutfah serta menjaga kesuburan tanah.

Hutan yang lestari dapat menjamin kelangsungan seluruh makhluk hidup secara berkelanjutan. Secara faktual.

Beberapa satwa endemik Jawa Barat yang mendiami kawasan SM Cikepuh dan Cagar Alam Cibanteng diantaranya Macan Tutul Jawa dan Penyu Hijau.

Baca Juga: Angkernya Cagar Alam Cibanteng Sukabumi di Masa Lalu

Kawasan ini juga tercatat sebagai habitat Banteng dan Merak Hijau dan terbaru menjadi rumah bagi burung julang emas yang sangat langka.

Cagar Alam Cibanteng Sukabumi | Foto : Capture Google Earth/SUCagar Alam Cibanteng Sukabumi | Foto : Capture Google Earth/SU

Selain sebagai habitat berbagai jenis hidupan liar, kawasan hutan ini juga memiliki beberapa Isu Strategis Nasional, diantaranya sebagai calon habitat kedua Badak Jawa, termasuk dalam Zona Biodiversity dan Zona Geodiversity Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu, sanctuary Macan Tutul Jawa serta rencana lokasi reintroduksi Banteng.

Sebagai kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi, kawasan SM Cikepuh dan CA Cibanteng memiliki luas 8.570,05 Ha.

Baca Juga: Goa Sodong Parat di Laut Ciracap-Ciemas Sukabumi, Cocok untuk Berpetualang

Hingga saat ini baik SM Cikepuh dan CA Cibanteng masih terjaga kelestariannya serta menjadi bagian penting dalam pelestarian satwa endemik maupun tumbuhan di sana.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa