SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi mulai 25 September 2023 melakukan vaksinasi rabies di Kecamatan Gunungpuyuh, diawali dari wilayah RW 1 hingga 7 Kelurahan Sriwidari.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3 drh Riki Barata mengatakan sebelumnya vaksinasi yang menyasar hewan peliharaan warga seperti kucing dan anjing telah dilaksanakan di Kecamatan Baros, Cibeureum, dan Lembursitu.
“Untuk minggu-minggu ini di Kecamatan Gunungpuyuh dan Warudoyong, nanti bersambung ke Kecamatan Citamiang dan Cikole," katanya.
Dijelaskan Riki, target vaksinasi adalah mewujudkan Jawa Barat bebas rabies tahun 2030. Sejauh ini dari beberapa kecamatan, pihaknya telah memvaksinasi sekitar 900 ekor hewan penular rabies. Pada 7 Oktober, DKP3 akan terlibat dalam vaksinasi rabies massal se-Indonesia.
“Saat ini dari beberapa kecamatan sekitar 800-900 hewan penular rabies sudah kita vaksinasi. Tahun ini kita akan rangkaikan dengan World Rabies Day dan nanti serentak dilaksanakan vaksinasi se-Indonesia pada sekitar 226 Puskeswan. Puncaknya 7 Oktober," kata dia.
Baca Juga: Dinkes Kota Sukabumi Tangani 73 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies
Riki menerangkan meski kasus rabies terakhir di Kota Sukabumi terjadi pada 2016, namun DKP3 tetap berkolaborasi dengan berbagai pihak melakukan langkah lainnya dalam mengantisipasi munculnya kasus rabies seperti dengan penyediaan fasilitas rabies center di RSUD Al-Mulk dan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat.
Rabies merupakan salah satu penyakit zoonosis yaitu penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Infeksi ini ditularkan oleh hewan yang terinfeksi penyakit rabies. Hewan utama sebagai penyebab penyebaran rabies adalah anjing, kelelawar, kucing dan kera. Di Indonesia rabies atau yang dikenal dengan “penyakit anjing gila” masih menjadi salah satu masalah yang mengancam kesehatan masyarakat.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi menangani 73 kasus gigitan hewan yang masuk kategori penular rabies dari Januari hingga Juni 2023.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi drg Wita Darmawanti mengatakan data tersebut didapat berdasarkan jumlah pasien yang mendapatkan penanganan medis di rumah sakit rujukan rabies.
Menurutnya, hewan kategori penular rabies ini di antaranya anjing, kucing, kera, dan kelelawar. Kemudian berdasarkan data Dinkes Kota Sukabumi, kebanyakan kasus warga digigit anjing.
Meski begitu, Wita memastikan dari puluhan kasus gigitan hewan penular rabies itu, tidak ada pasien yang dinyatakan positif terpapar virus rabies.
Sumber: Website Pemkot Sukabumi