SUKABUMIUPDATE.com - Api masih belum berhenti berkobar di Gunung Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (22/9/2023) malam. Secara sporadis rembetan si jago merah makin meluas dari belakang perumahan Tamansari ke area selatan Gunung Jayanti.
Hingga pukul 22.00 WIB, api menjalar ke arah puncak bukit dan mengancam Perumahan Jayanti Asri serta kantor BMKG Observatori Geofisika Palabuhanratu di bawahnya. Kondisi ini membuat sejumlah warga panik dan waspada.
"Warga sekarang panik, sekarang mah apinya sudah mulai ke bawah," ujar Agisna (20 tahun) salah satu warga sekitar kepada sukabumiupdate.com.
Agis mengaku khawatir dengan terjadinya peristiwa kebakaran tersebut hewan yang berada di Gunung Jayanti turun ke permukiman warga.
"Takutnya hewan dari habitatnya turun, seperti babi atau hewan buas. Selain itu warga juga takut apinya merembet ke bawah, ke pemukiman," ungkapnya.
Baca Juga: Kawasan Hutan Kaki Gunung Jayanti Sukabumi Terbakar, Ini Dugaan Penyebabnya
Sebelumnya, peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ini diduga akibat ulah oknum warga yang belum diketahui identitasnya yang sengaja membakar lahan di kaki Gunung Jayanti, tepatnya di dekat Perumahan Tamansari sekitar pukul 13.00 WIB.
Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, mengatakan, terkait dugaan itu pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Saya sudah perintahkan Kasatreskrim mengenai ada informasi bahwa ada yang mencoba, tapi ini baru indikasi karena ini masih dalam penyelidikan titik awal api dari mana, apakah ini terbakar atau dibakar dengan sengaja, itu dalam penyelidikan," kata Maruly di lokasi kebakaran Gunung Jayanti dekat Kantor BMKG Observatori Geofisika Palabuhanratu, malam ini.
Maruly menjelaskan, saat ini tim gabungan masih berupaya memadamkan api dan berusaha mengisolasi api agar tidak sampai ke permukiman.
"Mobil-mobil damkar sudah standby, dari TNI dan Polri standby, bahkan sekarang ada tambahan mobil damkar dari PLTU. Kami berusaha berjibaku memadamkan dan mengisolasi titik api yang sekarang sporadis dan sulit terjangkau oleh alat pemadam api," jelasnya.
"Nah, karena cukup jauh, sekarang kami menyiapkan bagaimana agar titik api ini tidak merambat lebih jauh, apalagi sampai ke permukiman," ucap Maruly.
Terpantau, sebanyak empat unit mobil damkar dibantu mobil pemadam dari PLTU dan AWS disiagakan di lokasi untuk pemadaman.
Berdasarkan keterangan P2BK Palabuhanratu, Agay, api sulit dipadamkan karena kondisi medan tempat kejadian kebakaran (TKK) terjal sehingga sulit dijangkau mobil damkar maupun petugas gabungan.
Sementara itu, Danpos Damkar Palabuhanratu Aceng Ismail mengatakan ada sekitar 2 hektare lahan yang dilalap si jago merah. Untuk penyebab api hingga saat ini masih dalam penyelidikan.