SUKABUMIUPDATE.com - Kemarau panjang tahun ini membuat risau para petani di Kadudampit Sukabumi. Sumber air yang menyusut serta harus berebut dengan petani lainnya.
Abah Acem (70 tahun) seorang petani asal Kampung Cijagung, Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi kini tengah berjuang menyelamatkan tanamannya di tengah kekeringan.
Abah Acem merupakan seorang petani Daun Bawang, Cabai, Jagung dan jenis sayuran lainnya yang ia tanam di lahan miliknya seluas 400 meter persegi. Ia mengaku sudah lima bulan kesulitan mendapatkan air untuk menyirami tanamannya.
Baca Juga: Pemkab Bantu Korban Kebakaran Rumah di Cibadak Sukabumi
"Kurang lebih udah ada 5 bulan mah, saya tiap hari harus bolak balik ke kebun, dulu mah seminggu dua kali paling sering juga," ujar Acem kepada sukabumiupdate.com saat ditemui di kebunnya pada Sabtu (16/9/2023).
Selain itu, dalam kondisi saat ini. Perjuangan Abah Acem untuk menjaga tanamannya itu menjadi lebih beresiko dibanding hari biasanya. Pasalnya ia mengaku harus rebutan air dengan petani lainnya.
"Musim kemarau gini pasti susah air, jadi rebutan sama yang lain (petani lain), nyiram itu harus dua kali sehari karena panas, kalau nggak di siram nanti mati," kata dia.
Baca Juga: Beri Edukasi Kebencanaan Ala BPBD di Stand Sukabumi Expo 2023
Terlebih, Daun bawang yang ia tunggu selama dua bulan lamanya hanya dihargai Rp 9000 ribu per kilogramnya oleh tengkulak. "Harga bawang 9 ribu per kilo, kalau di jualnya kan ada tengkulak di sini yang nerima kalau panen, dari mulai nanem itu sampe panen ada 2 bulan," ucapnya.
Menurutnya, kondisi tanamannya masih sangat bagus. Kendati demikian ia mengaku harus bekerja lebih keras karena ketersediaan air yang terbatas dan harus berbagi dengan petani lainnya.
"Alhamdulillah untuk tanaman masih bagus, cuman harus kerja lebih aja nggak kaya biasanya, terus harus pinter-pinter ngambil air aja sama petani lain, kan sama mereka (petani lain) juga butuh (air)," ucapnya.
Baca Juga: Heboh Beda Nama Pj Wali Kota Sukabumi, Ini Penjelasan Kapuspen Kemendagri
Dalam kondisi yang dialaminya saat ini, ia hanya berharap agar hujan segera turun. "Abah mah pengen cepet hujan aja sekarang mah, kalau ada hujan kan alhamdulillah bisa ketolong," pungkasnya.