SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri rapat koordinasi lintas sektor untuk keberlangsungan kesehatan. Rapat dilaksanakan di halaman kantor Dinas Kesehatan Kota Sukabumi pada Senin, 11 September 2023. Informasi kegiatan ini disampaikan Dinas Kesehatan lewat unggahan Instagram resmi.
Momen ini mendorong keberlanjutan di bidang kesehatan berbasis wilayah dan memastikan program pemberdayaan rukun warga (P2RW) tuntas dilaksanakan pada 2023. Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Reni Rosyida Muthmainnah.
''Pembangunan kesehatan berbasis wilayah, sektor lainnya menjadi pendukung,'' ujar Fahmi. "Momen ini menjadi evaluasi perbaikan rumah tidak layak huni dan kawasan kumuh. Terima kasih kepada RT, RW, BKM LPM, posyandu, dan posrem, telah menjalin sinergitas dan kolaborasi."
Baca Juga: Dinkes Perkuat Transformasi Layanan Posyandu di Kota Sukabumi
Selama lima tahun, terang Fahmi, amanah masuk ke pemerintahan dengan semangat optmisme ingin Sukabumi lebih baik. Di titik awal ada beberapa tantangan.
Misalnya angka kawasan kumuh pad 2018 seluas 89,5 hektare dan intervensi tidak ada kawasan kumuh di Kota Sukabuni. ''Bagi saya prestasi karena penuntasan kawasan kumuh tidak sebatas pemda tapi adalah keterlibatasn RT/RW melalui program P2RW,'' cetusnya.
Atas dasar itulah Fahmi memberikan apresiasi kepada berbahai pihak, misalnya insentif kepada RT dan RW. Fahmi menitipkan insentif RT, RW, dan operasional posyandu tetap harus dilanjutkan. Pastikan perubahan 2023 insenstif RT, RW, dan posyandu akan masih tetap ada.
Selanjutnya, angka kemiskinan ekstrem terus ditingkatkan penanganannya. Fahmi mengatakan dampak pandemi luar basa kemiskinan dan pengangguran meningkat. Pascapandemi Agustus 2022, revitalisasi dilakukan misalnya Lapang Merdeka dan Alun-Alun.
''Dalam hal peningkatan kualitas beragama, Sukabumi ditetapkan kota paling toleran,'' ujar Fahmi. (ADV)
Sumber: IG Dinkes Kota Sukabumi