Buntut Survivor Masuk Jurang, Pendaki Gunung Salak Diminta Patuhi Jalur Resmi

Selasa 12 September 2023, 00:12 WIB
Gunung Salak Sukabumi Jawa Barat | Foto : Google Maps

Gunung Salak Sukabumi Jawa Barat | Foto : Google Maps

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua sekaligus pendiri Relawan Khatulistiwa, Jajang Yusuf memberikan peringatan kepada para pendaki yang berencana mendaki Gunung Salak. Jajang menekankan pentingnya menggunakan jalur resmi dan menghindari jalur ilegal saat mendaki.

Menurut Jajang, terlalu banyak pendaki yang mencoba mencari jalur ilegal hanya karena ingin menghindari pembayaran kecil atau memotong jalur resmi. Ia mengingatkan bahwa tindakan semacam ini dapat membahayakan keselamatan mereka sendiri dan juga merusak lingkungan sekitar.

"Gunung Salak memiliki tiga jalur resmi pendakian, yaitu Cidahu (Sukabumi), Pasir Reungit (Bogor), dan Citaman," ujarnya.

Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Pemburu Madu Bunuh Macan Tutul Jawa di Cisolok Sukabumi

Jajang menyarankan agar para pendaki mempersiapkan dengan baik segala kebutuhan logistik dan peralatan sebelum mendaki. "Ini termasuk persiapan fisik dan mental yang tidak boleh diabaikan," jelasnya.

Ia menekankan pentingnya keselamatan dalam mendaki gunung, karena olahraga ini memiliki risiko tinggi. "Ketidaksiapan mental, fisik, dan peralatan dapat berakibat buruk," katanya.

Selain itu, kata Jajang, manajemen waktu juga perlu diperhatikan. Ia menyarankan agar pendaki yang hanya merencanakan pendakian sehari (tanpa camping), sebaiknya mempersiapkan peralatan tambahan seperti jas hujan dan alat penerangan. Hal ini penting karena ketika turun gunung saat malam hari, kekurangan penerangan dapat menjadi masalah serius.

Baca Juga: BPBD Sukabumi Suplai Air Bersih Bagi Warga Terdampak Kekeringan di Nagrak

"Diusahakan berangkat lebih pagi, pulang gak kemalaman dan mempersiapkan peralatan seperti jas hujan dan alat penerangan. Kebanyakan yang tektokan (tanpa camping), hanya bawa badan dan bawa minum, jadi ketika kemalaman saat turun, itu gak ada penerangan," paparnya.

Lebih lanjut, Jajang menyarankan untuk membawa lebih banyak logistik daripada yang diperlukan.

"Sebagai contoh, jika pendakian direncanakan hanya sehari, sebaiknya persiapan logistik dibuat untuk dua atau tiga hari. Ini akan membantu jika terjadi situasi darurat seperti tersesat di hutan," tuturnya.

Meskipun cuaca saat ini mendukung pendakian, Jajang tetap mengingatkan para pendaki untuk tetap waspada terhadap risiko kebakaran hutan, terutama karena musim kemarau.

Baca Juga: Gadis 14 Tahun di Sukabumi Meninggal Diduga Usai Minum Madu Hutan

"Keselamatan dan keberlanjutan lingkungan harus tetap menjadi prioritas utama bagi para pendaki Gunung Salak," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kondisi membahayakan manusia (KKM) terjadi di Gunung Salak melalui jalur Pepeng, Desa Tenjolaya, Kecamatan CicurugKabupaten Sukabumi, dengan koordinat 06°44'09"-106°44'24" pada Minggu, 10 September 2023. Dalam kejadian tersebut, seorang survivor berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat.

Ketua sekaligus pendiri Relawan Khatulistiwa, Jajang Yusuf, melaporkan bahwa pada tanggal 10 September 2023, sekitar pukul 00.00 WIB, seorang survivor bernama Uki Susanto, yang juga dikenal sebagai Lakek (35 tahun), berhasil mencapai jalur Pepeng Tenjolaya. Saat ditanya tentang identitasnya, survivor ini tidak memberikan informasi yang jelas.

Baca Juga: 200 Meter Persegi Lahan Ilalang di Purabaya Sukabumi Terbakar

Warga sekitar melarangnya melanjutkan perjalanan karena sudah malam dan tujuan survivor tidak terlihat jelas. Namun, survivor ini memilih untuk berangkat sendiri meskipun mendapat larangan," ujarnya kepada sukabumiupdate.com. Senin (11/9/2023).

Selanjutnya, kata Jajang, pada pukul 02.00 WIB, Uki Susanto memulai perjalanannya menuju titik yang tidak diketahui oleh warga sekitar.

"Pukul 10:30 WIB, Relawan Khatulistiwa menerima laporan bahwa survivor mengalami cedera dan jatuh ke lembah yang sangat terjal," kata dia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa