SUKABUMIUPDATE.com - Titik api kembali terpantau di Gunung Walat, Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, pada Jumat siang (8/9/2023). Warga melaporkan sejumlah titik api di kawasan hutan konservasi penelitian yang beberapa waktu lalu sempat terbakar hebat, dengan cakupan kobaran api hingga 10 hektar.
Laporan ini disampaikan oleh sejumlah warga yang tinggal dan beraktivitas di kaki gunung walat. Salah satu akun medsos @Muhammadkadavi Davi, yang menyebut titik api bahkan sangat dekat dengan pabrik tempatnya bekerja.
“Gunung walat kebakaran lagi min. Ini udah ketiga kalinya. Deket belakang pabrik,” kata @Muhammadkadavi Davi kepada sukabumiupdate.com.
Dia juga mengirimkan sejumlah foto-foto yang memperlihatkan asap mulai membungbung tinggi dari lokasi kebakaran di Gunung Walat.
Hal serupa juga disampaikan warga pemilik akun medsos @_momy Q&A_. Perempuan ini bahkan menyebut kawasan yang kali ini terbakar masih di area hutan konservasi gunung walat,
“Siang ini, penyebabnya belum tau kenapa, hanya saja cukup luas area yg terbakar hari ini,” jelasnya sambil mengirimkan foto dari kejauhan.
Kebakaran hutan ini juga terkonfirmasi dari rekaman suara, petugas Damkar Sektor Cibadak yang tengah meluncur ke lokasi. Posko Damkar Cibadak mendapatkan laporan dari pihak Desa Karangtengah, soal Gunung Walay yang kembali terbakar.
Sepekan silam, 1 September 2023, hutan dan lahan di kawasan lereng Gunung Walat Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi terbakar hebat. Petugas dibantu warga butuh waktu hingga 6 jam untuk memastikan api yang terus menjalar di kawasan tersebut benar-benar padam.
Baca Juga: Bocil Jadi Penjahat? 8 dari 32 Pelaku Curanmor Ini adalah Anak Dibawah Umur
Data sementara Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, mencatat kebakaran tersebut, terjadi di lahan konservasi Gunung Walat dengan luas kurang lebih 10 hektar.
Saat itu, Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna menjelaskan kebakaran di kawasan hutan milik kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut cukup sulit karena banyak tanaman dan pohon kering, akses damkar sulit ke lokasi titik api.
BPBD meminta warga berhati-hati dengan puntung rokok, bakar sampah dan membuka lahan karena kekeringan akibat kemarau tahun ini cukup parah.