Mediasi Disdikbud Sukabumi, SDIT Insani Batal Pecat Dewan Guru

Selasa 29 Agustus 2023, 20:55 WIB
Mediasi kisruh SDIT Insani dimediasi Disdikbud Kota Sukabumi dengan menghadirkan berbagai pihak terkait. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

Mediasi kisruh SDIT Insani dimediasi Disdikbud Kota Sukabumi dengan menghadirkan berbagai pihak terkait. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Kisruh di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insani Jalan Karamat, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi berujung dimediasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi, Selasa (29/8/2023).

Mediasi yang dilakukan di Kantor Disdikbud itu merupakan pertemuan lanjutan setelah puluhan guru dan orang tua siswa melakukan audiensi kepada pihak Yayasan sekolah namun tidak membuahkan hasil pada Senin 28 Agustus 2023 kemarin.

Adapun hasil dari mediasi tersebut, pihak yayasan memutuskan untuk mengabulkan keinginan para pihak yang hadir.  

"Hasilnya, berdasarkan keinginan dan tuntutan-tuntutan para pihak pada rapat mediasi, maka pada hari ini kita mengabulkan permintaan untuk menempatkan kembali jajaran manajemen pada jabatan struktural sebagaimana mestinya," ungkap Ketua Yayasan Dahira Insani, Yahan Nuryadi kepada sukabumiupdate.com di lokasi.

"Kemudian para guru-guru dan staf pengajar sebagaimana mestinya dan para staf karyawan lainnya dalam jabatan pelaksana seperti biasanya. Kami berharap optimalisasi dan KBM dapat berjalan normal," sambungnya.

Baca Juga: Menyesal, Ayah di Sukabumi Akui Cuma 1 Kali Aniaya Anak: Kesal Istri Tak Kirim Uang

Berkaca dari permasalahan ini, Yahan menyebut pihaknya akan memperbaiki komunikasi dengan semua pihak, baik dengan pengelola, satuan tingkat pendidikan, SDIT maupun SMAIT Insani.

"Kami sangat berupaya untuk terus memperbaiki proses komunikasi tersebut. Mudah-mudahan baik itu silaturahmi dan komunikasi dari sisi pengelola atau pengurus yayasan darul insani dengan masing-masing satuan tingkat pendidikan baik itu tingkat SDIT maupuan SMAIT Insani dapat sinergis lagi, lebih terjaga lagi silaturahminya," ucapnya.

Terkait pembelajaran para siswa yang terdampak, dia memastikan, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDIT Insani akan kembali berjalan normal pada Rabu (30/8/2023). Surat Keputusan soal pemecatan jabatan manajemen pun, kata dia, telah resmi dicabut.

Sementara itu, Wakasek Kesiswaan SDIT Insani Herra Taufiq yang juga korban pemecatan sepihak menanggapi hasil mediasi tersebut. Dia mengatakan, Disdik pun akan tetap mendampingi SDIT.

"Insyaallah kami menjalankan sesuai hasil kesepakatan dari mediasi tadi, yaitu pencabutan surat pemberhentian manajemen dan mengembalikan kepada posisi semula, pengembalian tugas dan fungsi guru serta kembalinya kegiatan belajar mengajar di hari besok, adapun pembahasan lain akan diselesaikan pihak manajemen sekolah bersama yayasan dengan pendampingan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi," kata Herra.

Terpisah, Kepala Disdikbud Kota Sukabumi Punjul Saeful Hayat mengatakan, kejadian ini harus menjadi yang terakhir di dunia pendidikan. Pihaknya tak akan segan-segan memberlakukan sanksi.

"Ya kita akan lakukan (sanksi) sesuai dengan peraturan Undang-undang. Tentunya ini menjadi pembelajaran bagi semua dan alhamdulillah saya lihat bahwa semua ini berangkat dari niat baik semua pihak cuma kliknya di komunikasi," kata Punjul.

Disdikbud mengimbau kepada yayasan agar tidak mementingkan ego hingga mengakibatkan para siswa menjadi korban.

"Kepada para pengelola sekolah maupun pengajar bagaimana menyediakan jembatan yang baik sehingga tidak menjadikan siswa jadi korban dari ego masing-masing," ujarnya.

Untuk mencegah kejadian serupa terjadi kedepannya, Punjul menyebut pihaknya akan lebih mengedepankan pencegahan. 

"Cuma klik nya di komunikasi. Nanti kita lebih kepada pencegahan, tim yang akan memberikan evaluasi maupun supervisi, jangan ada kejadian dulu, baru kita turun," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan siswa SDIT Insani Kota Sukabumi terlantar usai guru melakukan aksi mogok mengajar. Akibatnya proses kegiatan belajar mengajar pun harus terhenti.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi mogok mengajar yang dilakukan oleh puluhan guru itu bermula dari adanya Surat Keputusan (SK) Yayasan Dahira Insani terkait pemecatan sepihak kepada Kepala Sekolah Muhamad Deni Irawan, Wakasek Kesiswaan Herra Taufik dan Wakasek Kurikulum Dini Anggraeni. Keputusan itu ternyata memicu kekecewaan puluhan guru hingga mereka nekat mogok mengajar.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa