Ratusan Siswa SDIT di Sukabumi Terlantar usai Guru Mogok Mengajar, Ortu Protes

Senin 28 Agustus 2023, 23:21 WIB
Acara mediasi yang digelar mempertemukan para wali murid dan guru SDIT Insani Kota Sukabumi dengan pihak Yayasan. (Sumber : Istimewa)

Acara mediasi yang digelar mempertemukan para wali murid dan guru SDIT Insani Kota Sukabumi dengan pihak Yayasan. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insani yang berlokasi di jalan Karamat, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, terlantar usai guru melakukan aksi mogok mengajar. Akibatnya proses kegiatan belajar mengajar pun harus terhenti.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi mogok mengajar yang dilakukan oleh puluhan guru itu dilatarbelakangi adanya pemecatan yang sepihak oleh pihak Yayasan terhadap tiga orang dewan guru atau manajemen sekolah. Ketiga orang tersebut yakni Muhammad Deni Irawan, Herra Taufik dan Dini Anggraeni.

Kepada sukabumiupdate.com, Herra Taufik mengungkapkan bahwa aksi mogok mengajar yang dilakukan oleh para guru itu dilakukan secara sukarela tanpa adanya dorongan atau paksaan dari pihak manapun.

"Per Tanggal 25 Agustus 2023 kemarin hari Jumat diberhentikan dengan dikeluarkannya SK (Surat Keputusan), atas dasar itu kemudian guru-guru yang memiliki rasa perasaan terhadap kami yang selama ini membimbing mereka, atas dasar itulah mereka bergerak tanpa ada paksaan, tanpa ada dorongan dari kami, kemudian mereka melakukan aksi sehingga bergeraklah aksi hari ini mereka tidak melakukan belajar mengajar sebagaimana mestinya," kata Herra, Senin (28/8/2023).

Baca Juga: Tuntutan Dipenuhi, Guru Honorer Kabupaten Sukabumi Hentikan Aksi Mogok Mengajar

Selain itu, lanjut dia, pemecatan yang dilakukan oleh Yayasan itu dilakukan secara sepihak dan tanpa alasan yang jelas. Berdasarkan keterangan yang didapatnya dari pihak Yayasan, bahwa pemecatan ini dilakukannya atas dasar tidak adanya komunikasi yang baik antara dewan guru dengan pihak yayasan.

"Saya mengatakan permasalahan ini, kenapa kami diberhentikan itu (kata pihak yayasan) atas dasar komunikasi yang dibangun kurang baik," kata dia.

Herra berasumsi bahwa ada dua kemungkinan yang dimaksud oleh pihak yayasan terkait komunikasi kurang baik itu, diantaranya ketika acara kelulusan SMA dan pada saat pihak sekolah tidak dilibatkan dalam rapat yang membahas tentang kebijakan-kebijakan sekolah.

"Yang pertama adalah acara kegiatan wisuda SMA kami tidak menghadiri itu, kemudian dewan kualitas beserta yayasan dan ada unsur TU menyampaikan bahwa kami tidak menghargai undangan dari pihak SMA kemudian kalau lah pihak manajemen (sekolah) ada disini kami akan marah-marahi bahasanya seperti itu," ungkapnya.

"Kemudian kejadian kedua, adalah permintaan dari yayasan kepada komite untuk bertemu tanpa sepengetahuan pihak sekolah yang notabene dalam rapat itu akan dibahas tentang kebijakan-kebijakan sekolah, maka sepantasnya yang hadir di situ juga adalah pihak sekolah, tapi sebelum itu ada bahasa kepada komite bahwa sekolah tidak berkoordinasi dengan yayasan terhadap anggaran KBM yang disampaikan kepada orang tua," sambung dia.

Terpisah, para orang tua siswa yang protes akibat anaknya terlantar dan tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasanya menuntut pihak yayasan untuk mencabut SK yang dikeluarkannya kepada tiga dewan guru tersebut.

"Saya sebagai orang tua siswa disini harapannya hanya satu, kembalikan kegiatan belajar mengajar seperti semula, dari tadi kita bicara bahwa, clue nya cuman satu dari tadi kita bicara bahwa kembalikan 3 orang yang sudah di PHK secara sepihak dan secara otomatis ketika mereka dikembalikan kegiatan belajar mengajar pun akan berjalan, termasuk kembalinya ustadz ustadzah yang 40 orang, kita minta pemenuhan itu aja," ujar Irwansyah salah satu orang tua siswa di sekolah.

Lebih lanjut ia mengaku bahwa mendapatkan kabar guru mogok mengajar ini mendadak dari grup media perpesanan whatsapp.

"Ini cukup mendadak yah, pagi hari kami dapat info di grup wa itu sekitar jam 7 kurang 15 (06:45), kami dapat kabar waktu itu kegiatan belajar mengajar dihentikan karena ustadz dan ustadzahnya atau dewan guru dan sebagainya mogok mengajar dengan alasan karena adanya pemecatan sepihak dari pihak yayasan terhadap manajemen sekolah," tutur dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Roni Abdulrahman mengatakan bahwa sebelumnya Pihaknya banyak menerima aduan dari orang tua siswa yang mengatakan bahwa banyak anak-anak yang hadir di sekolah tapi tidak ada guru yang melakukan kegiatan belajar mengajar.

"Kedatangan kami di sini dari Dinas Pendidikan katanya banyak laporan baik melalui telepon dan WA. Yang mana hari ini terjadi para ortu (orang tua) melaporkan bahwa anak-anak siswa SDIT Insani terlantar. Hadir ke sekolah tapi tidak ada guru di sekolah sehingga kami mencoba dari awal berkomunikasi mengirimkan utusan dari Disdik menyikapi permasalahan yang dilaporkan ortu ke Disdik," ucap Roni.

Adapun hasil dari pertemuan sementara yang dilakukannya bersama beberapa pihak terkait, Roni mengatakan bahwa pertemuan yang dilakukannya di sekolah belum tuntas dan akan dilanjutkan besok.

"Sementara sore ini kami datang tanpa diundang tetapi masih banyak ortu yang menelpon kami untuk bisa memfasilitasi atau memediasi pembicaraan atau musyawarah antara pihak yayasan dengan pihak orang tua siswa makanya kami hadir meskipun kami tidak diundang untuk bisa melihat seperti apa permasalahan yang terjadi dari kedua belah pihak," kata dia.

"Alhamdulillah meskipun belum tuntas secara benar-benar tuntas, insyaallah besok kami akan memediasi mereka, komunikas antara yayasan dengan pihak dewan sekolah termasuk komite sekolah," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak
Bola30 Januari 2025, 14:15 WIB

Persib Hati-hati Tergelincir! Persija Menguntit di Posisi Dua Hanya Beda 5 Poin!

Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5.
Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5. (Sumber : X/@Persija_Jkt/@persib).
Sukabumi30 Januari 2025, 14:07 WIB

Warga Protes! Objek Wisata Bukit Karang Numpang Sukabumi Digerus Tambang

Bukit ini dikenal karena memiliki pemandangan yang indah.
Warga menunjukkan aktivitas tambang batu karst di bukit Karang Numpang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa