Cerita Pelaku UMKM di Jalan Raya Sukabumi yang Terdampak Tol Bocimi

Senin 28 Agustus 2023, 21:31 WIB
Gerbang Tol Bocimi Seksi 2 di Parungkuda Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)

Gerbang Tol Bocimi Seksi 2 di Parungkuda Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)

SUKABUMIUPDATE.com - Para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sekitar gerbang tol Parungkuda, Kabupaten Sukabumi mulai mengkhawatirkan adanya ancaman penurunan pendapatan akibat dari penurunan tingkat volume lalu lintas di Jalan Raya Sukabumi yang terjadi setelah adanya tol Bocimi.

Hal itu disampaikan para pelaku UMKM yang berada di sekitar Gerbang Tol Parungkuda saat menanggapi terkait rencana pembangunan tol Bocimi Seksi III (Cibadak-Sukabumi Barat/Cibolang).

Erwan (27 tahun), salah seorang pelaku UMKM menyampaikan pengalaman dan contoh dari para pedagang di daerah Cigombong yang terdampak Tol Bocimi seksi II, Ia menyebut bagaimana para pedagang mengalami penurunan pemasukan akibat tingginya volume kendaraan yang berpindah melintas di Bocimi seksi 2 dari sebelumnya melewati Jalan Raya Nasional Sukabumi Bogor.

Baca Juga: 15 Mantan Koruptor Jadi Caleg DPR dan DPD RI di Pemilu 2024, Ini Sosoknya

"Dari contoh yang udah ada aja sebelumnya, di Cigombong atau bocimi seksi 1, pedagang di sana mulai banyak yang mengeluh, karena banyak kendaraan yang lewat sini (Bocimi Seksi 2)," kata Erwan kepada sukabumiupdate.com, Senin (28/8/2023).

Erwan mengkhawatirkan bahwa dengan adanya seksi 3 nantinya juga akan berdampak negatif terhadap pelaku UMKM di sekitar gerbang tol Parungkuda.

Menurut Erwan, saat pelaku UMKM di daerah tersebut umumnya menerima pembeli yang merupakan pengendara yang ingin melanjutkan perjalanan ke Sukabumi. Dengan adanya seksi 3, nantinya pengendara yang ingin melanjutkan perjalanan akan keluar di Cibolang, maka otomatis mengakibatkan pengurangan jumlah pembeli di gerbang tol Parungkuda.

"Pasti ambilnya ke seksi 3, keluar di Cibolang, jadi ada pengurangan pembeli untuk pedagang, sehingga pemasukan berkurang," jelas Erwan.

Baca Juga: 9 Tips Menahan Emosi Saat Kesal Terhadap Anak, Jangan Buat Anak Trauma

Meskipun demikian, Erwan tidak kehabisan ide, ia memiliki strategi khusus untuk mengatasi situasi ini. Ibarat pepatah kata Erwan "gak bisa nunggu bola, paling jemput bola," imbuhnya.

"Saya merencanakan untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan jumlah pengunjung dengan menawarkan layanan pesan antar, sehingga tidak hanya mengandalkan pengendara yang melintas di sekitar gerbang tol," katanya.

Berbeda dengan Erwan, pelaku UMKM lainnya, Jaya Mulyana (55 tahun) berpandangan optimistis. Ia percaya pada takdir dan rezeki yang sudah diatur.

"Lokasi yang dekat dengan jalur wisata, terutama pada akhir pekan, menjadikan tetap optimistis terhadap ramainya pelanggan. Kami tidak ada kekhawatiran, yang namanya rezeki sudah ada yang mengatur, saya percaya sekali tetap ramai," ujarnya.

Baca Juga: Zona Merah untuk Kualitas Udara Kota Sukabumi, Dinkes: Kasus ISPA Capai 35.045

Jaya menambahkan bahwa lokasi warungnya menjadi lokasi yang sering dikunjungi wisatawan dari Bogor, Jakarta, dan sekitarnya yang menuju jalur selatan, seperti Arung Jeram dan Pelabuhan Ratu.

"Sesuai dengan pemantauan kami, kalau yang ke kota sih hanya untuk singgah, sebagian besar sih untuk wisata ke Pelabuhan Ratu, di sinilah ujung tombaknya, hanya sekira 1 kilometer ke arah simpang Cikidang," kata dia.

Terlepas dari pandangan yang beragam, para pemilik usaha setempat memiliki harapan yang sama terkait kelancaran lalu lintas di sekitar exit tol Parungkuda. Jaya berharap agar pemerintah dapat lebih memperhatikan pengaturan lalu lintas dengan pemasangan rambu-rambu yang jelas, sehingga kendaraan tidak menghambat jalur di sekitar gerbang tol.

Baca Juga: Kondisi Terkini Anak 3 Tahun di Sukabumi yang Dianiaya Ayahnya Gegara Jajan

"Harapan ada pengaturan lalu lintas seperti rambu rambu lebih baik lagi, sehingga petugas tidak perlu mengusir lagi kendaraan yang tengah berhenti di tepi jalan sekitar exit tol. Mungkin belum semua dipasang, masih ada yang berhenti semaunya, jadi terkadang tersendat. Jika ada rambu dilarang berhenti, mungkin supir kendaraan akan mematuhi," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:00 WIB

Menyatu dengan Alam di Curug Sawer, Hanya 30 Menit dari Kota Sukabumi

Tersembunyi di tengah hutan yang rimbun, Curug Sawer ini menawarkan keindahan alam yang masih asri dan suasana yang tenang.
Curug Sawer adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Sumber : Screenshot YouTube/@Kemanapedia).
Entertainment18 Januari 2025, 09:50 WIB

Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Usai 4 Tahun Menikah

Kabar mengejutkan datang dari kehidupan rumah tangga penyanyi Sherina Munaf dan musisi Baskara Mahendra. Setelah hampir empat tahun menikah, Sherina resmi menggugat cerai Baskara ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Usai 4 Tahun Menikah (Sumber : Twitter/@akuratco)