SUKABUMIUPDATE.com - Dampak fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau panjang mulai dirasakan oleh masyarakat di dua RT di RW 23 Kampung Pamatutan, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.
Warga RT 56 dan RT 57 di Kampung tersebut kini terpaksa memanfaatkan air sungai Cipamatutan untuk mandi dan mencuci karena sumur yang biasa mereka andalkan mengalami kekeringan.
"Jadi saya dan juga masyarakat, saat ini untuk mandi dan cuci mengandalkan air dari sungai Cipamatutan," kata Kartini (45 tahun) warga RT 56 kepada sukabumiupdate.com, Minggu (27/8/2023).
Baca Juga: Kejutan Cuaca, Hujan Guyur Cicurug dan Parungkuda Sukabumi Saat Kemarau
Tini mengatakan bahwa selain sumur, biasanya masyarakat mengandalkan sumber mata air yang dibangun oleh warga dekat tempat tinggalnya ketika menghadapi masalah sumur kering. Sayangnya, sumber mata air tersebut juga telah mengering akibat kemarau.
"Biasa warga kalau mengalami sumur kering, memanfaatkan sumber mata air, tapi saat ini sumber mata air pun kering," jelasnya.
Tini berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan kepada masyarakat di kampungnya yang sedang kesulitan mendapatkan air bersih.
"Saya mohon agar pemerintah segera memberikan bantuan kepada masyarakat yang mengalami kesulitan dengan pasokan air," tutup Tini.
Selain Tini, seorang warga dari RT 57 yang bernama Yusuf (38 tahun) juga berbagi pandangan serupa. Ia mengatakan, kondisi kekeringan yang terjadi saat ini cukup mengkhawatirkan.
"Air adalah kebutuhan dasar dan sumber kehidupan, sehingga sulit bagi kami untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari tanpa pasokan air yang cukup. Kami berharap pemerintah bisa memberikan bantuan dalam hal ini," ujarnya.