SUKABUMIUPDATE.com - Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau biasa juga disebut Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Rini Rahayu (33 tahun) mengaku ditahan majikannya di Riyadh, Arab Saudi. Perempuan asal Kabupaten Sukabumi ini tak dapat pulang lantaran sponsor yang memberangkatkannya diduga menipu sang majikan.
Pengakuan itu disampaikan Rini melalui video yang kekinian tersebar dan viral di media sosial. Dalam video pendek itu dia mengaku gajinya dipotong setiap bulan untuk membayar uang penipuan sponsornya kepada majikan di Arab Saudi. Rini pun meminta bantuan Presiden Joko Widodo untuk membantu memulangkannya ke Indonesia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, Rini adalah warga Kampung Pasirdoton RT 03/02 Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Masih dalam video yang sama, dia mengaku menjadi jaminan atas ulah sponsor yang diduga membawa kabur uang majikannya sebesar 14.000 riyal atau sekitar Rp 57 juta.
Rini berangkat ke Arab Saudi pada 2019 atau sudah kurang lebih empat tahun bekerja di negara tersebut. Pengakuan ini juga dibenarkan ayahnya, Rosidin (59 tahun). Rosidin menyebut anaknya mendapat kontrak kerja selama dua tahun. Namun dengan kejadian ini, Rini diduga ditahan sebagai jaminan sampai pembayaran uang selesai.
Baca Juga: Resmi Dipecat PDIP Buntut Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Ucapkan Terima Kasih
"Anak saya berangkat 2019. Kalau kontraknya dua tahun, seharusnya sudah pulang kemarin (2021). Tapi karena ada kejadian ini, anak saya jadi jaminan, sampai sekarang belum pulang," ujar Rosidin melalui sambungan telepon pada Jumat (25/8/2023).
Rosidin menyebut masalah ini muncul pada 2020, setelah anaknya berada di Arab Saudi. Majikan di sana kembali meminta dikirim TKW melalui sponsor yang sebelumnya memberangkatkan Rini. Sponsor yang masih warga Sukabumi tersebut kemudian diberi uang 14.000 riyal untuk biaya pemberangkatan. Namun hingga kini, pekerja yang diminta tak kunjung ada dan uang biaya itu diduga dibawa kabur.
Sejak itu sejumlah upaya dilakukan Rosidin untuk memulangkan anaknya dengan mendatangi sponsor dan meminta bantuan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI). Tetapi hingga saat ini belum ada kabar baik yang diterima keluarga. Rini sendiri memiliki anak berusia lima tahun, hasil pernikahan dengan suaminya yang kini sudah bercerai.
"Saya sudah berupaya mendatangi sponsor, alhamdulillah mereka (sponsor) memberi uang Rp 30 juta. Tapi kan masih kurang. Saya juga sudah minta bantuan ke SBMI, tapi belum ada perkembangan sampai saat ini," kata dia.
Terkait beredarnya video Rini, Rosidin berharap Presiden Joko Widodo dapat membantu kepulangan anaknya tersebut. "Harapan saya sekarang pengen cepat pulang aja (anaknya). Minta tolong juga kepada pemerintah agar bisa membantu memulangkan anak saya," ujarnya.