Mengenal Teknologi RDF, Solusi Penanganan Sampah di Sukabumi

Kamis 24 Agustus 2023, 22:00 WIB
Gunungan sampah di TPA Cimenteng, Cikembar, Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin

Gunungan sampah di TPA Cimenteng, Cikembar, Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Untuk menangani permasalahan sampah di Sukabumi, saat ini sedang di bangun fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu dengan teknologi Refused Drived Fuel atau TPST-RDF di TPA Cimenteng, Kecamatan Cikembar. Proses pembangunannya diketahui baru tahap Ground Breaking oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami pada Rabu 23 Agustus 2023.

Untuk diketahui, pembangunan TPST Cimenteng berteknologi Refused Drived Fuel (RDF) tersebut merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi.

Konon, pembangunan TPST-RDF dipilih karena teknologi tersebut mampu mengurangi sampah sebesar 30 persen, dan mampu menangani sampah hingga 70 pesen pada tahun 2025 di Kabupaten Sukabumi.

Proyek pembangunan infrastruktur untuk teknologi RDF ini diharapkan akan beroperasi pada tahun 2024.

Baca Juga: Tangani Sampah, Pemda Sukabumi dan SCG Kolaborasi Bangun TPST Berteknologi RDF

Problem Sampah di Kabupaten Sukabumi

Merujuk data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi tahun 2021, jumlah timbunan sampah per tahun mencapai 2,091.42 M3.

Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyebutkan bahwa saat ini kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cimenteng diperkirakan hanya mampu bertahan kurang lebih delapan bulan kedepan saja.

TPA Cimenteng, kata Marwan, mengelola sampah dari 27 kecamatan, mencapai 220 sampai 300 ton per hari, dimana angka ini telah melampaui kapasitas maksimal TPA.

Untuk itu, kata Marwan, dalam waktu satu tahun ini (pembangunan) dipercepat.

Selain itu, Marwan juga mengatakan untuk pemanfaatan sampah secara alami di TPA Cimenteng, perlu waktu kurang lebuh 30 tahun hingga akhirnya bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan lain-lain.

Akan tetapi, dengan adanya program TPST-RDF ini, ujar Marwan, sampah akan kembali normal dalam waktu dua tahun.

Baca Juga: Wali Kota Sukabumi Pantau Langsung Penertiban Jalan Ciwangi dan Yulius Usman

"Menunggu pembusukan barangkali 30 tahun yang akan datang baru bisa dimanfaatkan untuk kompos dan lain-lain, tapi dengan RDF kapasitas tempat ini (TPA Cimenteng) dalam 2 tahun insyaalloh akan kembali normal dan barangkali buangan sampah dari Kota Sukabumi kalau dikerjasamakan (bisa disalurkan) kesini," ucapnya.

Mengenal Teknologi Refused Drived Fuel (RDF)

Berdasar pada implementasi teknologi RDF di Thailand, seperti kata Presiden Direktur PT SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanathaworn menunjukan bahwa proyek serupa di Kabupaten Sukabumi akan membawa manfaat signifikan. Baik dalam konteks ekonomi maupun lingkungan yang berkelanjutan.

Menurut Chakkapong Yingwattanathaworn, seperti dikutip sukabumiupdate.com, Rabu (23/8/2023), RDF atau Refuse Derived Fuel adalah sumber energi terbarukan yang dihasilkan dari proses pengolahan Municipal Solid Waste (MSW) menjadi bahan bakar dalam proses pembuatan semen. RDF juga akan mengelola tumpukan sampah yang telah terakumulasi.

Baca Juga: Potret SDN Cijoho Sukabumi dan Cerita Keseharian Siswa Tanpa MCK

"Langkah awalnya adalah memisahkan sampah berbahan kaca, logam dan B3 supaya tidak tercampur dalam produk RDF yang kemudian akan dihancurkan atau dicacah menjadi ukuran yang sesuai dengan standar RDF," jelas Chakkapon.

Teknologi RDF, sambung Chakkapong, akan memungkinkan pemilahan dan pengolahan awal sampah untuk kemudian diubah menjadi sumber energi terbarukan yang bernilai

"Hasil RDF, berupa cacahan sampah, akan dikirim ke pabrik Semen SCG di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif menggantikan batu bara," jelasnya.

"Teknologi RDF ditargetkan mampu mengelola 330 ton sampah per hari dan akan menghasilkan 100 ton produk RDF sebagai bahan bakar pengganti batu bara dalam produksi Semen SCG," kata dia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life22 Februari 2025, 18:00 WIB

Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Dapat Diamalkan Ketika Nyekar

Ziarah kubur ke makam orang yang sudah meninggal merupakan tradisi umat Muslim di Indonesia menjelang bulan suci Ramadhan dan biasanya dikenal dengan sebutan nyekar.
Ilustrasi. Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Dapat Diamalkan Ketika Nyekar. Sumber Foto : Pexels/Alena Darmel
Sukabumi22 Februari 2025, 17:45 WIB

Kadis Arpus Buka Acara Pengukuhan dan Raker Pengurus Daerah Forum TBM Sukabumi 2025-2030

DPRD siap mendukung Forum TBM dalam membumikan literasi.
Kadis Arpus Hj. Aisah membuka kegiatan Pengukuhan dan Rapat Kerja Pengurus Daerah Forum TBM Kabupaten Sukabumi periode 2025-2030. | Foto: Istimewa
Sukabumi22 Februari 2025, 17:26 WIB

Ikan Goreng Terakhir, Cerita Samson Simpenan Pamit ke Masjid dan Titip Anak Berusia 2 Tahun

Keluarga tak kuasa menahan duka, terutama sang bibi, Ema Purnamasari (43 tahun). Ia mengingat jelas momen-momen terakhir bersama keponakannya itu, sebelum tragedi mengerikan terjadi.
Anak perempuan samson yang berusia 2 tahun dititipkan ke bibinya di Simpenan Kabupaten Sukabumi (Sumber: SU/Ilyas)
Musik22 Februari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu Extral Jennie BLACKPINK feat Doechii, yang Trending di Youtube

Jennie BLACKPINK kembali merilis lagu baru berjudul Extral yang dirilis pada Jumat, 21 Februari 2025. Kali ini, ia berkolaborasi dengan rapper wanita asal Amerika Serikat, Doechii.
Lirik Lagu Extral Jennie BLACKPINK feat Doechii, yang Trending di Youtube (Sumber : Youtube | Jennie)
Kecantikan22 Februari 2025, 16:54 WIB

Bisakah Mengunyah Permen Karet  Mengurangi Lemak di Wajah? Berikut 4 Risikonya

Mengunyah permen karet mungkin menyenangkan dan membantu melatih otot wajah, tetapi tidak cukup untuk mengurangi lemak di wajah.
Ilustrasi bisakah mengunyah permen karet mengurangi lemak di wajah (Sumber: Freepik/@drobotdean)
Sukabumi22 Februari 2025, 16:43 WIB

Usai Bacok Kakak hingga Tewas, Pelaku: Tolong Laporin Polisi Saya Bertanggung Jawab

Pelaku bacok kakak hingga tewas, menyerahkan diri kepada pihak kepolisian
F, pelaku bacok kakak hingga tewas. Sesaat setelah kejadian berdarah di Kadudampit Kabupaten Sukabumi (Sumber : dok warga)
Sukabumi22 Februari 2025, 16:21 WIB

Dari Rambonnet Hingga Ayep Zaki, Ngulik Sejarah 23 Wali Kota Sukabumi

Ngobrol dengan penikmat sejarah kesukabumian, Irman “Sufi” Firmansyah, kepemimpinan Kota Sukabumi dimulai pada masa kolonial Belanda dengan diangkatnya Mr. George François Rambonnet
Wali Kota Pertama, wali kota indonesia merdeka, wali kota dipilih DPRD dan pilkada serta wali Kota Sukabumi 2025 - 2023 (Sumber: dok berbagai sumber)
Bola22 Februari 2025, 16:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Sukabumi22 Februari 2025, 15:23 WIB

Erik Ditemukan, Pemancing Hilang Disapu Ombak Pantai Karang Daeu Sukabumi

setelah tiga hari hilang, Jenazah pemancing yang tenggelam di pantai karang daeu Sukabumi ditemukan
Proses evakuasi jenazah Erik, pemancing yang hilang disapu ombak pesisir geopark ciletuh Sukabumi (Sumber: dok balawista)
Entertainment22 Februari 2025, 15:00 WIB

Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya

Grup band asal Purbalingga, Sukatani tengah menjadi sorotan publik usah mengunggah video permintaan maaf atas lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar dinilai mengkritik kepolisian.
Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya (Sumber : Instagram/@dugtrax)